Jika aku bertanya pada langit akankah ia menjawab?
Sebuah tanya yang besar sedang tertanam kuat dalam kepalaku.
Rasanya tak ingin lagi ku berlari kearahmu, tapi lagi-lagi tatap akhir matamu membuatku bertahan disini.
Apakah mata itu mulai mengarahkanku pada rasa yang sama?
Jingga tak lagi nampak indah saat segalanya terpaut tentangmu.
Diantara bingung dan senang sedu ku rasa tak beraroma.
Pernahkah kau berbincang pada setiap arus ombak lautan?
Kurasa kau hanya merasa kasar pada setiap pijakan pasir pantai.
Hai, cobalah mendekat kebibir pantai.
Rasakanlah ada ombak hangat yang tengah berusaha mendekat.
Jika kau masih takut, tak apa aku akan tetap bermain disini.
Dipersimpangan jalan yang jarang namun tetap kau tatap hangat setiap pulang sekolah.
Percepatlah arahmu, aku sudah ingin lulus dari sekolah ini.
Tidakkah kau rasakan khawatir yang sama denganku jika kita tak lagi berjumpa?
Apakah kau tidak akan khawatir dengan rindu yang akan datang disetiap malamnya?
Aku disini begitu ketar ketir membayangkan betapa dinginnya udara saat itu.
Jangan kembali untuk bertanya, atau sekedar mengarahkan saja.
Aku disini menginginkan kepastianmu, yang bukan lagi sekedar frasa.
Puisi memang ku suka tapi bukan berarti kau bisa membahagiakanku sesaat saja.
Aku akan menuntut lebih dari sebuah puisi yang ku tahu mungkin hanya fatamorgana.
Bisakah?
Aku ingin bersamamu.
Mendampingimu.
Bukan hanya memperhatikanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Frasa Untukmu
ChickLitAku menginginkan tiap detak hidupku selalu mendampingimu tak lagi peduli pada apa yang harus berdampingan denganku. Aku menetapkan segalanya pada sosokmu, dan kelu lidahku selalu mengucap tentangmu dengan kedua tanganku yang kaku pilu selalu menulis...