Segelas coklat panas dan laptop kesayangan sudah ada di depan mata ku, hari ini cuaca dingin dan mulai turun kepingan salju
Aku menghela nafas, kenapa aku hampir lupa bahwa bulan ini adalah saat nya musim dingin di negara ku. Bagaimana cara ku kembali ke rumah dengan cuaca seperti ini
Dan aku hanya memakai pakaian musim panas dengan hotpants dan kaos berlengan pendek
Kuarahkan pandangan ku ke depan laptop yang baru di belikan ayah ku beberapa bulan yang lalu, ayah ku tipe ayah yang penyayang terhadap siapapun
Ayah ku tau tentang hobby menulis ku, bahkan aku sudah bisa menerbitkan salah satu cerita ku, jika sedang menulis aku merasa seperti orang yang paling bahagia di dunia
Jari-jari tangan ku mulai lihai bermain di atas keyboard dan bermain bersama imajinasi ku sendiri, terkadang seorang penulis di anggap aneh karna selalu bermain dengan imajinasi
Banyak orang bilang penulis adalah orang yang kesepian dan lebih mencintai dunia imajinasi nya daripada dunia yang sebenar nya
Nama ku Cheryl Zenetta seorang mahasiswi jurusan psikologi yang sedang memperjuangkan skripsi akhir, penyuka aroma buku baru dan hobby menulis
Dan salam kenal untuk kalian dari Cheryl :)
Aku mulai fokus dengan ketikan ku, mengecek tanda baca ataupun sekedar melihat apakah ada salah penulisan. Menurutku tataan menulis itu sangat penting, tidak bisa sembarangan
Sudah lima kali aku mengecek dan mencoba membaca tulisan ku layak nya aku seperti membaca karya orang lain, menurutku seorang penulis harus lebih dulu mendapatkan feel dari karya nya, kalau penulis nya saja tidak merasakan feel dari cerita nya sendiri bagaimana pembaca nya nanti benar begitu bukan?
Setelah sudah cukup lelah berkutat dengan laptop dan tulisan, aku mengambil segelas coklat panas di samping ku, lalu aku mulai menyeruput nya dan menatap cuaca di luar
"Cerita yang bagus" aku terperanjak segera mengalihkan pandangan kepada seorang pria berparas tinggi di belakang ku
Pria itu tersenyum manis, aku mengerjapkan mata ku, tuhan.. Tampan sekali dia
Pria itu menyatukan alis nya "hey, aku sedang memuji tulisan mu kenapa kau diam saja?" sahut pria itu dan mulai menarik bangku di tepat di sebelah ku
"Maaf, sebelum nya terimakasih" lalu aku segera menutup laptop ku bersiap untuk pergi
Bukan sombong atau gimana, aku hanya tidak menyukai seseorang yang tiba-tiba mengganggu privasi ku dan aku tidak mengenal nya
Aku baru saja ingin bangun dan pergi meninggalkan Cafe itu, tetapi aku merasakan pergelangan tangan ku di cegah
"Hanya itu?"
Suara yang terdengar merdu, aku merinding mendengar nya dan ternyata yang mencegat pergelangan tangan ku adalah pria yang memuji cerita ku barusan
Aku berontak dan mulai melepas tangan nya di pergelangan tangan ku. "lalu aku harus apa? Bahkan aku tidak mengenal mu"
Lagi-lagi pria itu tersenyum aku pun tidak mengerti mengapa pria itu senang sekali menunjukan senyum nya, ingin membuat ku terpesona begitu? Huft, maaf saja aku sudah menyukai pria lain
"Begitu rupanya, baik lah aku perkenalkan diri ya" pria itu menyodorkan tangan nya seperti orang berkenalan pada umum nya dan berjabat tangan
Entah lah aku hanya memandang tangan miris itu yang tidak aku respon sama sekali, aku tidak suka pria yang bertele-tele seperti nya
Pria itu lalu menyimpan kembali tangan nya di samping pinggang nya dan kembali tersenyum "kau ini orang yang jutek ya, kau ini seorang penulis harus nya bisa bersikap ramah kepada pembaca setia mu"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Day We
Novela JuvenilBercerita tentang seorang penulis yang mempunyai banyak mimpi, Cheryl Zenetta seorang perempuan yang introvert di kampus nya seorang mahasiswi psikologi semester akhir Tidak perlu teman, bahkan tidak percaya dengan yang namanya persahabatan itu prin...