~ 2 ~

50 6 0
                                    

~ Typo maafkan ~

Saat akan masuk ke dalam kelas ada yang memanggil

"Igny woyyy!!"

Ya, itu lah nama ku Igny, Kim Igny.

"Apa?" kataku dengan nada malas menjawab

"Lo kenapa lagi? Mata lo merah sama kantung mata lo item banget" Zila, teman ku dari kecil yang selalu memperhatikan ku

"....." tanpa menjawab aku langsung masuk ke kelas dan di ikuti oleh tatapan Zila dengan mata yang cemas. Memang wajar dia selalu cemas seperti itu walaupun dia teman ku sejak kecil tapi aku belum pernah menceritakan tentang masalah pribadi ku kepadanya atau pun orang lain.

Berbeda dengan Zila yang selalu menceritakan semua yang dia alami kepada ku walaupun aku kadang tak mendengarnya.

Aku berjalan menuju tempat duduk ku yang berada paling akhir dan di pojok dekat jendela.

"Ting tong~~"

Bel masuk akhir nya berbunyi yang berarti pelajaran akan dimulai.

***

Bel pulang sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu dan begitu pun Zila dia tadi juga sudah mengajak ku pulang tapi aku menyuruh nya pulang duluan karena aku malas untuk pulang ke rumah.

Aku hanya berdiam diri di kelasku sendirian hampir 1 jam aku sudah berdiam diri di sini tanpa melakukan apapun.

"Kenapa kamu masih disini? Kenapa belum pulang?" Seseorang di dekat pintu bertanya padaku dan ternyata dia adalah satpam yang sedang berkeliling.

"Sekarang sudah jam 4 dan bel pulang sudah terlewat sejak 1 jam yang lalu."

"Oh, iya maaf pak tadi saya sedang mengerjakan tugas dan saya tidak sadar sekarang sudah jam segini. Saya akan segera pulang setelah selesai berkemas pak."

Dengan senyum tipis aku menjawab pertanyaan pak satpam dengan panjang lebar.

"Baiklah segera lah pulang."

"Iya pak"

Karena sudah di tegur satpam akhirnya aku meninggalkan sekolah. Aku mampir ke kedai es krim dan berjalan menuju taman. Hari sudah gelap tapi aku masih belum pulang.

'Sekarang sudah jam 8 sebaik nya aku pulang'

Aku melangkahkan kaki ku dengan malas menuju rumah tapi saat di jalan seperti ada yang mengikuti ku. Langkah ku semakin cepat cepat dan cepat akhirnya orang itu menangkap pergelangan tangan ku.

Grep
*suara tangan di pegang

"Cantik sendirian aja nih? Temenin gue yu."

"Apaan sih lo lepasin tangan gue, gue tau gue cantik makasih. Nemenin kemana?"

"Ke kamar dong sayang"

"Oh.... mau ke kamar ya...... kamar apa? Kamar di rumah sakit?!"

"Galak banget sih? Udah ayo ikut aja."

"Klo ga mau?"

"Kita paksa" kata orang itu sambil menyeringai.

"Oh.... mau maksa ya? Mending lepasin tuh tangan kotor lo di gue klo ga mau kaki tang lo berdua patah." Dengan nada santai aku balik menyeringai.

Satu orang preman itu mengambil pisau lipat yang ada di saku nya lalu mengancam ku dengan itu

"Kayaknya kata kata itu buat kita deh." Balas preman itu sambil menyayat sedikit pipi ku

"Udah gue peringatin loh."

Brugkh

.
.
.
.
.
.

'Cuma badan aja yang gede giliran sekali tonjok langsung jatoh :* '

***

Halooo saya kembaliii
Siapa tuh yg nge gebuk?
Mulai dari sekarang bahasa nya jadi gak baku baku amat lah ya....
Maaf klo cerita nya terkesan membosankan karena ini ditulis nya menurut pandangan si Igny dan si Igny itu orang nya dingin harap maklum
Jangan lupa ninggalin jejak a.k.a vomment

~Lussy

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KegelapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang