Hari ini adalah hari di mana Aditya Rafa, seorang mahasiswa yang baru masuk ke sebuah universitas yang ia impikan dan menurutnya menjamin masa depannya.
--- --- ---
6 Juni 2013
Kisah baru Adit, dimulai~"Hey, broo!" sahut Adit kepada temannya, Putra.
Teman lama yang baik hati sedari sekolah dasar hingga ke sekolah baru yang sama lagi dan lagi.
Putra, teman lama Adit yang sudah dia anggap sebagai saudaranya sendiri, dimana umurnya hanya beda 1 bulan dengannya.
Putra seorang pria yang mempunyai sikap lucu, kalem, kadang-kadang juga ngeselin. Keluarganya sangat dekat dengan keluarga Adit, sudah seperti saudara kandung, Adit juga sering menginap di rumah Putra.
Mereka berdua seperti best friend forever, selalu saling support, tapi kadang-kadang juga kayak tom and jerry, saling ganggu, jika salah satunya pergi tanpa kabar, rasanya dunia ini hampa nan sunyi.
~//~//~
"Hey, ketemu lagi kita broo, lo juga sekolah di sini?" jawab Putra basa basi.
"Kagak, gw gk sekolah di sini," balas Adit sedikit ketus.
"Terus ... lo di sini ngapain??" tanya Putra bingung.
"Ya iyalah gw sekolah di sini, kagak mungkin lah gw datang ke sini cuman numpang ke kantin, aneh pertanyaan lo," jawab Adit geram.
"Etdah, lo ni ya dari dulu sering banget bikin orang kesel," balas Putra sambil menampar pelan bahu Adit.
"Ehh lo nyadar kali, yang sering bikin kesel orang tuh siapa, ngasih pertanyaan gk penting banget," sembari menampar pipi Putra.
Lagi-lagi mereka satu jurusan yang sama, Ekonomi.
~//~//~
Masuk kelas bareng, langkah kakinya sama, duduk sebangku. Orang sekilas ngeliat kayak kembar siam, padahal dari ujung rambut sampai ujung kaki beda 100%.
Adit tuh orangnya tinggi, kulitnya gak hitam gak putih, berat badannya juga standard.
Adit itu orangnya juga pinter, baik di bidang akademik maupun non-akademik, wajarlah kalau dia juga terkenal di sekolah lamanya, apalagi dia juga jago main futsal sama basket, cowok idamanlah pokoknya.
Tapi sayangnya dia gak pernah berhubungan sama cewe.
~//~//~
Beberapa menit berlalu, dari kelas yang terdengar berisik kini kembali sunyi ketika seorang guru masuk ke kelas itu, Pak Ilham.
Pak Ilham terkenal dengan sikap ramah dan lucunya, tapi kalau lagi serius, jangan aja diajak bercanda, bisa bisa bonyok tuh muka orang.
Pak Ilham adalah guru ahli bidang ekonomi yang sekaligus menjadi wali kelasnya Adit.
"Ehh, Put.." Adit membuka topik percakapan.
"Kenapa?" Jawab Putra menoleh ke Adit.
"Kayaknya gw kenal deh sama wali kelas kita," bilang Adit ke Putra dengan suara pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Ketetapan Terbaik"
RomanceCerita Pendek yang berisikan sebuah perjalanan cinta rumit kedua mahasiswa, Aditya Rafa dan Putri Mahardika. Dan akhirnya menemukan cinta terbaik mereka~