"Kabar Buruk"

13 4 0
                                        

Kini, engkau yang sekarang ku cintai, telah berbeda dengan dirimu yang ku kenal dulu~

--- --- ---

Seusai makan malam, kini Adit kembali menuju kamarnya di lantai dua.

Malam ini Adit mendapat kambar gembira, bahwa Ayahnya naik jabatan di perusahaanya.

Rumah Adit memang cukup besar, wajar saja, Ayahnya adalah pejabat tinggi di salah satu perusahaan terbesar negara. Mamanya hanya sekedar ibu rumah tangga yang cantik mempesona.

"Grrttt.." handphone milik Adit bergetar. Ternyata ada sebuah SMS masuk, dan ternyata SMS itu berasal dari, Putri.

--- --- --- --- ---

SMS
( 09.15 )

Putri
Makasih ya, tadi siang udah nganterin aku ke toko buku, aku suka banget novelnya

Adit
Iya, sama-sama..Udah malem, tidur sana, ntar besok kesiangan lagi.

Putri
Iyaa..

--- --- --- --- ---

11 November 2010
Masih kisah lama Adit~

Masuk kelas, duduk di bangku, dengan sekilas melihat sekeliling.

Adit menatap termenung, tampaknya ada yang berbeda dari sosok seorang Putri yang periang.

Namun hari ini keadannya berbeda dengan hari biasanya. Mukanya pucat, badannya tampak lemas, tak tahu apa sebabnya.

"Put..kenapa, lagi sakit?" tanya Adit sambil menghampiri, lalu duduk di sebelah Putri.

"Hmm..enggak, gw cuman sedih aja," jawab Putri termenung.

"Sedih kenapa?" tanya Adit bingung.

"Nanti aja, gw jelasin di Perpus pas istirahat pertama.." ucap Putri yang sembari hendak bergegas keluar kelas.

"Hmm..ya udah," balas Adit kebingungan.

~//~//~

Mencari, truss mencari. Adit menelusuri semua tempat di Perpustakaan.

"Nahh..itu dianya," ucap dalam hati Adit.

Sepertinya Putri sedang membaca novel yang kemarin baru saja ia beli bersama Adit.

"Put..mau ngomong apa sama gw?" tanya Adit yang masih bingung, sambil lekas duduk di samping Putri.

"Hmm..gw mau ngomong sesuatu sama lo, yang mungkin ini berdampak buruk sama persahabatan kita," ucap Putri sambil menunduk.

"Emangnya kenapa, kok bisa berdampak buruk bagi hubungan persahabatan kita?" tanya Adit yang tambah bingung.

"Sebenernya.." Putri berhenti bicara, ia tampak takut untuk mengutarakan apa yang ada di pikirannya itu.

"Kenapa? Bilang aja, gpp kok," ucap Adit sambil menatap wajah Putri.

"Sebenarnya..tadi malam bokap gw di pecat dari perusahaannya.."

"Ketetapan Terbaik"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang