6. kedua anak nakal

2.3K 65 6
                                    

"Oppa, lihat aku nemuin mainan aneh di kamar nya appa sama eomma." Ucap Min ah sambil menunjukan sesuatu yang ia bawa dari kamar orang tuanya kepada Chanyeol.

"Ih min ah kamu ngapain ke kamar eomma, kamu mau nyuri yah? Ga boleh tau." Ucap Chanyeol.

Min ah membantah Chanyeol "ih enggak aku cuman main-main aja oppa. Itu lihat dulu deh."

Tak di sangka min ah membawa dua barang yang hanya bisa di pakai oleh orang dewasa. Sebuah kondom dan dildo. Sepertinya kedua orang tua mereka telah teledor atau lupa menyembunyikan sex toy dan alat pengaman padahal mereka tau anak-anak nya ini sangat nakal dan serba ingin tau. Sungguh keteledoran yang berakibat fatal, apalagi seorang anak kecil memegang barang "itu"

 Sungguh keteledoran yang berakibat fatal, apalagi seorang anak kecil memegang barang "itu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



























"Aku juga nggak tau ini apaan, aneh yah" Ucap Chanyeol sambil memegang sebuah dildo yang ia ulik karena bingung.

"Tapi bentuk nya yang itu lucu yah oppa."

"Iya, bentuk nya lucu. Panjang-panjang."

"Eh tapi aku kaya pernah liat di mana ya gitu?"

"Di mana dek?"

"Oh ya aku inget, itu mirip kaya punya oppa."

"Maksudnya?"

"Iya, kaya tempat pipis oppa, coba oppa buka celana nya kalo nggak percaya."

Dengan tampang kebingungan, Chan akhirnya membuka celana nya sendiri. Karena penasaran apa yang di katakan min ah. Ia membuka resleting nya, tapi resleting nya malah nyangkut.

"Oppa kenapa?" Tanya min ah kebingungan.

Masih berusaha membuka celana dan resleting yang nyangkut "Ini resleting oppa nyangkut." Jawab Chanyeol.

"Oh ya udah sini aku bantuan, boleh yah?"

"Iya."

Min ah pun jongkok menghadap Chanyeol, sambil berusaha membuka celana Chan.

Chanyeol meresa aneh, kenapa kemaluannya seperti bergerak-gerak. Dan terasa geli di bawahnya.

"Kamu ngapain sih dek? Geli ini." Protes Chan.

"Ih aku nggak ngapa-ngapain kok, kenapa geli? Aku kan lagi benerin seleting nya oppa."

"Tapi geli tau, cepetan dong dek, gakuat ini." Chanyeol merasakan geli yang teramat sangat.

"Iya udah tuh kak."

"Eh iya makasih dek." Ucapan Chan sambil tersenyum manis. Semanis gula.

"Oppa liat deh kenapa bentuk punya oppa jadi panjang gitu? Kan biasa nya kebawah kok sekarang ke atas?"

"Eh iya kenapa ya?"

"Kok jadi panjang gitu ya? Hah keras lagi." Ucap Min ah sambil memegang kemaluan Chan.

"Ih ngapain pegang-pegang punya aku."

"Kan cuma megang, kenapa harus marah-marah?"

"Geli tau dek, liat deh tempat pipis punya oppa jadi ber'urat gini."

"Eh iya yah, maafin kak, aku kan nggak tau apa-apa."

"Ya udah."

"Oppa marah? Aku kan nggak tau kalo di pegang bakal ber'urat." Ucap Min ah dengan nada bersalah.

Walaupun keduanya sangat nakal, tapi mereka masih sangatlah polos. Mereka tidak mengerti, kalau yang terjadi kepada Chan adalah rangsangan secara sexual. Mungkin bila itu terjadi di umur mereka yang sekarang pasti mereka sudah sangat malu. Atau mungkin terjadi sesuatu yang lebih dari itu.

















Ucap Min ah "Oppa liat deh kata aku juga apa, sama kan kaya yang oppa punya." Sambil menunjuk dildo.

"Iya yah kok mirip sih? Ini kaya nya miniatur deh?"

"Miniatur itu apa?"

"Miniatur itu kaya mainan kecil yang mirip sama barang beneran. Pas di sekolah oppa ada temen yang bawa rumah-rumahan kecil, dia sebut kalau itu miniatur." Jelas Chan panjang lebar.

"Oh jadi ini miniatur alat pipis laki-laki ya? Tapi Kenapa ukurannya gede? Kan Mini artinya kecil."

"Ada ukuran nya kali dek, mungkin eomma sama appa pengen beli yang besar."

"Oh gitu."

Mereka salah mengartikan sesuatu. Mereka kira dildo tersebut adalah mainan atau miniatur milik orang tuanya. Padahal itu adalah sex toy.















Mereka berdua masih asyik memegang-megang dildo sambil kebingungan. Chan juga belum menggunakan celana nya.

"Dek sini deh." Ucap Chanyeol sambil menarik adik nya.

Min ah pun menuruti nya dan duduk di sebelah Chan.

Dengan sengaja Chan menggesek-gesekan dildo tersebut ke paha min ah.

Min ah pun terlihat kaget.

"Kak ngapain sih? Geli tau." Ucap Min ah marah.

"Ih kenapa harus marah-marah? Aku kan cuman mau jail aja. Kan aku cuman ngegelitikin kamu aja, emang sakit? Kan nggak aku pukul."

"Bukan gitu oppa, aku kan kaget."

"Aku kan cuman balas dendam soalnya tadi kamu pas buka celana ku geli tau."

"Aku kan nggak sengaja."

"Eh tadi kamu bawa mainan satu lagikan dari kamar appa?"

"Iya."

"Mana?" Tanya Chanyeol.

"Ini." Sambil menyerahkan satu buah kondom yang masih di bungkus.

"Apaan nih? Kok bentuk nya aneh ya dek? Ini makanan bukan sih?"

"Iya itu kenyal-kenyal? Terus bentuk nya bulet."

"Coba oppa yang buka."

"Iya sebentar."

"Wah, oppa itu kaya nya balon deh?"

"Iya dek, ayo kita main balon ini. Tapi lengket sama basah."

"Iya yah, padahal kan itu masih di bungkus masa udah basah, siapa yang niup."

"Mungkin keluaran terbaru dek, udah kita mainin aja yuk."

"Ayok kak, tapi sebentar aku mau nyimpen miniatur tempat pipis ke kamar eomma dulu."

"Iya."

Lagi-lagi mereka berdua salah mengira kondom itu adalah sebuah balon.












"Appa?" Panggil nyonya park kepada suaminya.

"Kok kamu teledor banget sih? Nyimpen ini dimana aja. Gimana kalau anak-anak masuk terus ngeliat." Gerutu nyonya park sambil menyimpan dildo ke tempat yang aman.

"Enggak akan kok, buktinya itu masih di situ."











Satu hal yang tak mereka sadari kalau kondom hilang satu.

Brother complex (Incest)• PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang