LANGIT | Part 2

1.9K 158 23
                                    

P a r t  2

GMG Fiction Challenge

6 Maret 2020


☁☁☁

Entah siapa yang salah, aku yang terlalu banyak menggantungkan harapan padamu, atau kau yang tidak acuh.

Entah siapa yang salah, aku yang terlalu banyak menggantungkan harapan padamu, atau kau yang tidak acuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dengan jantung masih berdebaran, aku menyeruput jus jeruk yang dingin sampai tersisa sedikit saja. Berharap dengan begitu bisa menghilangkan bayangan adegan Ruth dan Elang tadi dari kepalaku. Tapi ternyata jus jeruk saja tidak cukup, adegan panas antara sahabatku dan cowok brengsek itu malah semakin jelas. Mataku mengedar ke seluruh penjuru kelas sambil melirik jam di tanganku. Harusnya Ruth sudah datang ke sini untuk kelas berikutnya, karena lima menit lagi kuliah akan dimulai.

"Kirei...!" tiba-tiba suara Ruth datang dari arah pintu masuk. Kepalaku mendongak ke arahnya dan dengan wajah riang ia duduk di sebelahku seraya meletakkan tasnya di atas meja. "Aku mau cerita!" serunya dengan raut bahagia.

Aku tahu apa yang mau ia sampaikan. Pasti Ruth mau menceritakan kejadian yang kulihat tadi. Yang kutahu, ia sangat berharap untuk bisa dekat dengan Elang, walaupun hanya sekedar bertegur sapa. Tapi apa dia lupa kalau sebelumnya Elang sudah mengabaikan tegurannya begitu saja. Pasti kejadian ini membuat hatinya melonjak bahagia setengah mati. Karena akhirnya ia bahkan bisa berciuman dengan laki-laki tebar pesona itu. Ia pasti sedang terbang melayang ke langit ke tujuh sekarang. Dan aku takut ia akan sakit hati karena jatuh dari tempat yang sangat tinggi.

Aku menelan ludah sambil melihat sekitar dan sedikit mendekatkan diri padanya. "Ruth...a—"

Dia memotongku, "Aku jadian sama Elang, Rei!" selanya dalam tempo yang cepat dengan senyum lebar yang tidak bisa ia sembunyikan.

Mataku membesar dan hampir tersedak ludahku sendiri. Nah! Apa kubilang.

"Rei? Kamu kenapa?" Ia menyodorkan air mineralnya, "minum ini."

LANGIT (BAD BOY IN LOVE) - @DreameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang