Kelas Baru

13 0 0
                                    


Aku berjalan santai ke kelas.Tak ku hiraukan gelak tawa teman teman tu cowok sombong.

Untung kelas ku berada sejajar dengan koridor ini.Jadi aku tidak perlu bersusah payah untuk mencari kelas baru.

XI IPA 1

Yah,,itulah nama kelas baruku.

'Hufft, mulai lagi deh acara sok akrabnya'

Aku mulai membatin, saat kelas X aku tidak terlalu kenal dengan anak kelas lainnya.

'Gimana mau kenal ? Teman teman sekelas aja gue sering lupa namanya.'

Bukannya sombong atau tak mau berteman.Aku merasa memang tak bisa membawa diri di jurusan IPA ini.Bukan karena masalah otak, kalau tak percaya kalian bisa liat prestasiku di saat SMP.

Walaupun malas dan bandel, aku tetap berprestasi di kelas.Mungkin orang yang baru kenal tak akan percaya dengan kemampuan otakku.

Tapi percayalah, kemampuan ku memang sepenuhnya berada di jurusan ini.Dan bukannya tak mau bersaing, aku hanya malas dengan keseharian hidup di jurusan ini.

Tak ada waktu untuk bersantai.

Kalau bukan karena paksaan mama dan kakakku, aku tak kan sudi masuk ke jurusan ini.

Pernah sih terniat mau masuk STM, karena didaerah ku.Sekolah di STM sama halnya dengan liburan panjang.Sering santainya dari pada belajarnya.

Disana banyak teman teman cowokku yang masuk.Kebanyakan dari situ, hanya anak anak yang tak mau dididik dan tak memiliki kemampuan daya otak dalam menangkap pelajaran.

Dan sekolah di STM, sama halnya dengan tidak sekolah.

Aku mewawancarai seorang teman yang saat ini sekolah di STM, saat itu kami sedang berkumpul untuk acara bukber bekas alumni kelas IX dulu.

Flash back

"Lo nggak tau sih ren, sekolah disini asyik tau,,"

Rizal, teman sesama tongkrongan ku saat masih SMP.Dia merupakan teman yang senasip sepenanggungan denganku.

"Enak apaan? Lo kalau mau ngasih info jelas jelas dong".

Aku mulai jengkel dengan perkataannya.

" Ok ok,, jangan cepat marah dong, heran deh gue cewek manis kayak lo nggak pernah ada berubahnya, masih tetap bar bar"

"Ya elah Zal,, cepetan dong.Gue nggak butuh tausiah lo".

Mulai kesal dengan mukanya si Rizal yang tengah tersenyum manis padaku.

Lelaki jangkung itu memperbaiki duduknya.

" Wah,, pokoknya seru deh...".

Iya menggantungkan kalimatnya.Lalu tertawa keras saat melihat raut wajahku.

"Ok ok,, akan gue bilangin nikmatnya sekolah di STM...".

'Kan,,banyak bacot nih orang'

Aku mendengus mendengar perkataannya.Bukannya melanjutkan ceritanya, dia langsung saja meminum minuman di depan meja.

" Lo emang nggak punya otak ya? Bulan puasa coy, nggak mau berubah lo? Santai aja minum di depan orang".

Terdengar teriakan teman teman ku yang lain, menegur sifat jelek si Rizal.

Tanpa menghiraukan hardikan yang lainnya, Rizal tetap melanjutkan perkataannya.

"Sorry Shareen ku sayang, gue haus nih, kagak minum minum dari tadi subuh".

Dia tersenyum tanpa dosa kearahku.

" Lo mau gitu terus atau segera lanjutin omongan lo ? Gue udah mulai bosan nungguinnya dodol !!"

"Iya iya,, gimana nggak asyik coba ? Gue aja berangkat sekolah jam 8, pulangnya jam 9.
Wkwkwkw jangan cengo gitulah tu wajah.Lo aja yang nggak mau masuk kemaren".

" Gue udah tau kok lo nyesal".Rizal tertawa melihat tampangku yang syok.

Dengan santainya dia menandaskan minumannya yang tadi di pesan.

Flash back off


🎶🎶🎶🎶🎶🎶

31-12-2018

Why LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang