"Cakep cakep, Fa." Bisik Virly seraya mengedarkan pandangannya secara perlahan. Fane menoleh kebelakang dan berkata "Kak Lio, Virly matanya jelalatan nih." Adu Fane pada Lio yang duduk di belakangnya. Hal itu membuat Virly menutup mulu Fane dengan tangan kirinya.
"Nakal ya, Virly." Ucap Lio dengan nada jenaka. Virly terkekeh kecil dan berkata "Gak kok kak.". Fane melepaskan tangan Virly dari mulutnya. "Tangan lo bau, ly" ucap Fane.
Pintu ruang OSIS terbuka, memperlihatkan seorang lelaki dengan seragam putih abu abu yang sama dengan mereka berjalan dan duduk di sisi kiri Aksa, hal itu telah membuktikan bahwa lelaki itulah ketua OSIS Gemintang 1.
Lelaki dengan paras tampan itu bersalaman dengan Aksa.
"Rapat akan segera dimulai, semua harap kondusif." Ucap lelaki disebelah Aksa dengan tegas, tegas yang melebihi Aksa.
"Sebelum memulai rapat, ada baiknya saya mengenalkan pengurus inti OSIS Gemintang 2" Ucap Aksa.
Aksa berdiri "Saya Aksa Zidhan atau Aksa, jabatan saya disini sebagai ketua OSIS. Dan dia wakil saya" ucap Aksa seraya menunjuk Fane dan mengisyaratkan gadis itu untuk berdiri. "Halo, saya Brista Fredeane biasa di panggil Fane." Ucap Fane dengan senyum ramah. Disusul perkenalan diri Tian dan Kayla sebagai sekretaris, lalu Bena dan Vio sebagai Bendahara.
Ketua OSIS SMA Gemintang 1 berdiri setelah Aksa memperkenalkan pengurus inti.
"Saya Gema Maheswara, bisa panggil saya Gema. Saya sebagai ketua OSIS." Ucap lelaki bernama Gema itu dengan tegas lalu disusul dengan perkenalan pengurus inti OSIS Gemintang 1.
'Oh, namanya Gema.' Ucap Fane dalam hati.
Setelah membahas dan mendiskusikan konsep konsep yang mereka susun hingga menjelang malam, akhirnya terbentuknya sebuah konsep rapih. Konsep gabungan dan OSIS Gemintang 1 dan OSIS Gemintang 2.
"Karena sudah menjelang malam, kita lanjutkan rapatnya besok sepulang sekolah." Ucap Gema memutuskan keputusan yang terbaik. Karena anggota OSIS yang lain sudah tidak konsentrasi dan tidak kondusif lagi.
Mereka bersalaman sebelum pulang ke rumah masing masing. "Fa, balik sama siapa?" tanya Aksa pada Fane.
"Gak tau, kenapa kak?" tanya Fane menambahkan kata 'kak' sedikit terlambat, karena ia lupa mereka sedang berada di dalam organisasi. "Sama gua aja." Ucap Aksa seraya membereskan barang barangnya dan memasukkannya kedalam tas.
"Eh? Gak usah gak apa apa." Ucap Fane seraya melambaikan kedua tangannya dengan cepat, tanda menolak. "Udah malem, Fa. Ayo lo sama gua." Ucap Aksa lalu mengunci pintu ruang OSIS dan menarik tangan Fane agar gadis itu mengikutinya.
"Naik." Ucap Aksa saat ia sudah berada di atas motor, dengan ragu Fane mengikuti perintah Aksa menaiki motor tinggi itu. Aksa melepas jaket yang ia gunakan. "Nih" ucap Aksa seraya menyodorkan jaketnya pada Fane.
"Gak usah, gak dingin kok." Ucap Fane. Aksa terkekeh "Buat paha lo. Tuh kemana mana, buruan ini." Ucapan Aksa membuat Fane segera mengambil jaket hitam itu dan meletakkan di atas kedua kakinya.
Motor yang dikendarai Aksa berjalan, melewati parkiran mobil. Aksa membunyikan kalksonnya dan menoleh ke sisi kanan. "Gem! Gua duluan." Ucap Aksa setengah berteriak pada seseorang yang berdiri di sebelah mobil hitam. "Yo!" jawab Gema. Fane tersenyum saat Gema melihat ke arahnya. Namun, Gema langsung mengalihkan pandangannya.
Hal itu membuat Fane kesal, tentu saja. Ia sudah berusaha membuang sikap juteknya tetapi malah seperti itu yang ia dapatkan.
Kantuk menyerang Fane saat berada dalam perjalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORGANIZATION
Teen FictionBertemu dengan Gema adalah salah satu kejadian paling beruntung bagi Fane. Sejak mengenal Gema, hidup Fane sedikit berubah. Fane sangat bahagia, ya walaupun Gema sangat cuek, tetapi terkadang dia bisa bersikap manis. Dibaperin terus di gantungin. I...