*.

34 7 4
                                    

Sejak perdebatan mereka sore kemarin, illa tak lagi ada niatan untuk sekedar menghubungi atau mengangkat segala panggilan dari lelaki yang entah masih bisa ia sebut kekasih atau tidak. Semua pesan dari fahril hanya ia biarkan tanpa berniat membalas.

Temannya bilang, lelaki itu sedang di karantina di pusat, sesuai perkataannya kemarin. Illa hanya menggulingkan badan ke kanan dan ke kiri, memikirkan fahril memang tak ada habisnya, ia bingung sekaligus kalut.

Ngga peduli.

Iya itu pikiran illa, tapi hatinya ngerasa kasian.

Nanti kalau eril ngga fokus gimana?

Ah ngga mungkin.

Tapi eril kan bucin.

Ah lebay banget.

Illa semakin menenggelamkan kepala pada bantal beruang hadiah dari fahril taun lalu.

" bantal gue aja ngingetin sama lu, ih babik. " tangannya memukul mukul bantal seolah ia adalah tubuh sang pemberi.

Setelah puas, ia memindahkan posisi untuk menatap langit langit, dan menerawang, entah kemana.

" kalau kamu tanpa aku nanti, kamu bakal ngapain ya? " gumaman random dari gadis virgo itu hanya berbuah angin, ia tertawa kecil.

" sebel banget, kamu bikin aku sekacau ini. " illa menggigit bibir, bingung, kalut. Ia selalu takut fahril akan mencari penggantinya atau lelah padanya, tapi yang ia lakukan justru selalu meluapkan emosi hingga berujung pertikaian.

Ponsel hitam di nakas secara tiba tiba bergetar, mengalihkan atensi empunya.

BABI💕 is calling..

Illa menimang dengan bingung, haruskah ia angkat atau tidak, ia hanya sibuk menatap layar kemudian dengan pelan memilih untuk mengangkat.

Sekali aja deh.

" la? " sapaan diujung sana terdengar, illa menggigit bibirnya, merasa begitu rindu, entah kenapa.

" la? Disana kan? " dengan bodohnya illa mengangguk, padahal sudah jelas fahril tak akan lihat.

" masih marah ya? "

" maaf ya? Maaf bikin kamu capek, bikin kamu emosian, maaf. Aku harus gimana biar kamu ga marah lagi? " kan, fahril memang bucin sekali dengannya, bahkan di intonasi minta maafnya pun terdengar begitu frustasi.

" kayanya dari awal pacaran kerjaan kita berantem terus ya? Saya sayang kamu, dan kamu tau itu, tapi kalau kamu ngerasa capek sama saya.. " seluruh tubuh illa yang sebelumnya terasa lemas tiba tiba menegang sesaat setelah lelaki di seberang sana mengucapkan kata paling ia benci.

" mungkin kita putus aja ya? "

Vote untuk putus dari fahril dan belok ke renjun 👉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote untuk putus dari fahril dan belok ke renjun 👉

Ai° ( hyunjin h. )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang