side story 🌼

393 41 1
                                    

Pesta itu dihelat disebuah gedung mewah di tengah kota. Berbagai macam mobil tampak berlalu-lalang, menandakan bahwa si pengantin merupakan orang kelas atas.

Eunha masih merasa tak yakin ia harus menghadiri pesta ini. Datang ke tempat ini, sama saja membuka kembali luka masa lalunya yang sudah ia pendam dalam-dalam.

Bagaikan buih yang membawa oksigen dari dasar palung terdalam, terangkat terbawa hingga ke permukaan air dan siap meletus kapanpun.

“Eunha, bukan!?” suara cempreng itu, siapa lagi kalau bukan—

“Jiho!! bagaimana keadaanmu?”

“aku yang harusnya tanya, bodoh! Bagaimana keadaanmu di Busan?”

Jiho sudah siap meluncurkan air matanya, begitu merindukan sahabat sehidup sematinya semasa sekolah.

“kenapa pindah gak bilang-bilang?”
Eunha hanya terkekeh lalu berbisik karena suara lagu dari speaker yang terlalu keras.

“Aku harus ikut Papa. Ya! Jangan menangis, eyelinermu nanti rusak!”

“ini waterproof tahu! Ayo masuk!” Jiho sudah menarik lengan kanan Eunha, sedang yang ditarik justru diam membatu.

Jiho tidak bodoh, ia mengerti mengapa temannya yang jenius itu enggan masuk ke pesta pernikahan tersebut.

Jiho memberikan ekspresi ‘tidak akan terjadi apa-apa’ kepada gadis berambut sepunggang yang siap meluncurkan kristal beningnya.

“kumohon, aku tidak siap,”

“mau siap atau tidak, ini kenyataannya Jung,”

Dengan langkah terseok-seok, Jiho harus menarik sahabatnya itu untuk masuk ke dalam gedung.

Biar apa kata orang, tapi yang Jiho yakini adalah membawa sahabatnya itu masuk sama dengan menyembuhkan luka yang selama ini disembunyikan oleh empunya.

little white lies 🌼hoshi✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang