"semua, sudah dan atas susunan garis dari sang Maha Karya. pun perihal hidup. Dia telah melukiskannya sedemikian hingga. kita mau mengaturNya, atau ridha dan gembira atas ketetapanNya "
_KuK_Langit merona, memendarkan cahaya dari sang merah saga. Hawa panas menyelimuti hari itu di satu sudut kota yang cukup istimewa. Orang-orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. semua mengeluhkan tentang kota ini yang kehilangan keasyikannya, tak lagi menggoda seperti wajah kesejukannya di masa-masa lalu. efek globalisasi dan ketidakramahan manusianya sendiri pula membuat kota itu tak lagi memiliki nyawa yang indah. kota itu dianugerahkan nama, kota idaman.
di sisi lain, di sebuah kampus ternama di kota itu, sedang berlangsung kegiatan kemahasiswaan. seorang lelaki bernama faris berada didalamnya. sebagai panitia. ia bukan mahasiswa, tetapi salah satu pengajar muda di kampus tersebut. memandu kegiatan yang dilaksanakan oleh divisi lembaga dari salah satu lembaga yang ada di kampus itu.
sedang asyik melaksanakan kegiatan, mata faris menemukan sepasang mata senja yang berkilau di antara ratusan pasang mata yang bersinar.
deghh.!! tanpa dikira ternyata ia adalah wanita yang seringkali terlihat diantara riuh pepohonan dan jalan bebatuan yang kerapkali faris pandangi. tanpa sekalipun pernah wanita itu sadari, bahwa faris selalu memperhatikan dirinya ketika ia menyusuri jalanan kampus yang kadang berseri kadang pucat pasi."namanya, aaah siapa yaa namanya"
faris berdecik dalam hati. lalu gelisah. dan memutuskan untuk mencari tau tentang wanita pemilik mata senja itu._ perihal kebohongan yang jujur _
KAMU SEDANG MEMBACA
"senja di pelataran manik matamu"
Short Storytentang padanya, yang ku titip-hadiahkan semua peluh doa. meski kututup rapat dari seisi dunia. karena aku, bagian dari semua semu dunia yang dicipta. jadi, jangan percaya aku.! sebab, semuaku adalah representasi dari kebohongan yang takkan pernah...