The Past

434 27 1
                                    

.

.

.

Seorang pria dengan tubuh proporsional sedang fokus untuk memasukan bola ke dalam ring. Di detik-detik menegangkan ini, hasil darinya lah yang menentukan keberhasilan timnya. Dia pun bersiap-siap dan..

"In"

Dia berhasil memasukan bola kedalam ring dan membawa kemenangan pada timnya. "Chukkae Jungkook-ah" Pria tadi atau kita sebut dengan Jungkook, melambai pada kawannya, "Gomawo Mingyu-ah". Pertandingan basket ini adalah pertandingan terakhir Jungkook di sekolahnya sebelum ia lulus.

Dia merindukan amat rumah, selama bertahun-tahun dia tinggal di asrama milik sekolah. Sudah lama dia tidak kembali ke rumah.

Dia sangat merindukan Ayah dan Ibunya, walaupun dia tau 'dia' sudah lama meninggalkan rumah. Karena sebelum pergi, 'dia' datang menemui Jungkook, ata bisa dibilang, 'dia' berpamitan pada Jungkook.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Kau sudah mulai berberes Kook-ah", Jungkook yang sedari tadi fokus memasukan pakaian dan barangnya kedalam koper menoleh dan melihat temannya tadi, sudah ada Mingyu di depan pintu kamar mereka, memperhatikan Jungkook. "Ne Mingyu-ah, aku sudah tidak sabar kembali ke rumah".

Mingyu mengangguk paham dan meninggalkan kembali Jungkook yang fokus ke kopernya lagi. Jungkook membereskan barang-barangnya. Ketika melihaf foto kedua orangtuanya, dia mengelus pelan foto itu, "Appa..Eomma..aku sangat merindukan kalian" lalu dia meletakkan ke dalam tas foto itu dan mengambil foto satu lagi, "Hyung, aku merindukanmu, dimana kau sekarang?" dan meletakkan foto itu kedalam tasnya.

.

.

.

.

.

.

Kedatangan Jungkook disambut langsung dengan kedua orangtuanya di mansion mereka. Seokjin, eommanya memeluk Jungkook dengan erat dan mengelus pelan surai putranya "aku sangat rindu padamu nak, bagaimana perjalananmu?", Jungkook melepaskan pelukan sang eomma dengan lembut "baik eomma, sungguh tidak terasa, tiba-tiba sudah tiba disini". Seokjin mengelus pelan surai putranya, lalu mereka memasuki mansion megah mereka bersama.

.

.

.

.

.

.

.

.

Ini malam pertama Jungkook dirumahnya setelah sekian lama. Dia berniat untuk berkeliling rumahnya untuk melepas rindu.

Ketika dia melewati kamar sang nenek, dia tidak sengaja mendengar pembicaraan neneknya dengan bibinya.

"Melihat Jungkookie pulang, aku teringat akannya, aku sedih mengingatnya Kyuhyun-ah", Heechul, sang nenek menangis tersedu di pelukan Kyuhyun,

"Sabarlah bu, bagaimana lagi ini sudah lama terjadi, jangan sampai Jungkook tau"

"Apa maksud kalian?"

Kyuhyun dan Heechul terkejut karena tiba-tiba Jungkook memasuki kamar. Heechul menghela nafas pelan. Bagaimanapun juga Jungkook terlanjur mendengar pembicaraannya dengan Kyuhyun. Heechul menghela nafas pelan

"Kami menceritakan soal hyungmu, Yoongi"

.

.

.

.

.

.

.

.

"Yoongi dibawa oleh Namjoon ketika dia berusia 5 tahun, pada saat itu Namjoon dan Seokjin tidak memiliki anak. Seokjin sangat menyayangi Yoongi. Dan semenjak saat itu, Yoongi dianggap sebagai anak sulung keluarga Kim. Awalnya berjalan dengan lancar. Hingga suatu ketika, pada saat Yoongi berusia 12 tahun, dia mengetahui kebenarannya. Lalu Namjoon mengatakan pada Yoongi apapun yang terjadi, Yoongi tetap anak sulung keluarga Kim, dia tetap putra sulung dari Kim Namjoon dan Kim Seokjin. Tidak akan ada yang membahas hal ini sampai kapanpun dan apapun yang terjadi, Yoongi tetap putranya. Akan tetapi, semua berubah ketika akan merayakan ulang tahun Namjoon"

Heechul mulai menceritakan tentang semua apa  yang terjadi sebenarnya pada Jungkook.

.

.

.

.

.

.

.

TBC










Hai readers, salam kenal, aku author baru di wattpad dan sedang mencoba membuat cerita. Semoga saja ceritanya tidak monoton dan membosankan. Kali ini, author sedang membuat cerita dengan peran utamanya YoonMin. Kira-kira ada yang tau gak ini cerita terinspirasi darimana? Bagi yang tahu kalian bisa komen




Jangan lupa ya guys tinggalkan jejak karena author masih baru ini :)

Sometime Happiness Sometime SadnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang