First Date (pt. 1)

221 15 2
                                    

Cinta, satu kata memiliki sejuta arti. Bisa datang kapan saja dan di saat yang tak pernah kita duga sebelumnya. Cinta bisa datang dari orang yang bahkan tidak pernah kita temui sebelumnya. Cinta tidak memandang siapa dirimu dan apa status sosialmu...

.

.

.

.

.

.

Sometime Happines Sometime Sadness

.


.

.

.

Hari ini Yoongi menemui sahabat lamanya, Hoseok. Mereka bersahabat sejak kecil karena ayah mereka sudah lama bersahabat dan menjadi rekan bisnis.

Yoongi sudah tiba di taman, tempat mereka janjian dan sedang mencari keberadaan Hoseok. Tiba-tiba ada yang menutup matanya dari belakang.

"Astaga Hoseok, kau ini"

Hoseok hanya nyengir dengan senyuman khasnya. Dia menarik Yoongi untuk duduk di salah satu bangku taman

"Jadi bagaimana?"

Yoongi bertanya tanpa basa basi dan membuat Hoseok mengerutkan bibirnya.

"Kau ini kenapa to the point sekali? Basa-basi dulu kenapa? Kau tidak merindukanku?"

Yoongi memutar bola matanya

"Kau ini seperti tidak mengenalku saja"

Hoseok hanya mengangguk paham, dia sudah hafal di luar kepala seperti apa itu Yoongi.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jimin sepanjang hari terus melamun, dia melamunkan Yoongi. Siapa yang tidak terpesona dengannya. Tampan, muda, anak konglomerat dan jangan lupakan gummy smile nya yang manis itu.

Dia terus melamun hingga tanpa sadar Baekhyun sudah di sampingnya

"Ekhem"

Jimin baru menyadari kehadiran Baekhyun yang datang tak diundang pulang tak diantar (bukan jelangkung).

Baekhyun tersenyum sambil menyenggol-nyenggol Jimin.

"melamunkan apa eoh? Sampai tidak menyadari kehadiranku?"

"ehe, aku sedang melamunkan seorang Pangeran"

Baekhyun tersenyum semakin lebar

"Astaga akhirnya Jiminnie jatuh cinta"

Jimin menunduk malu-malu, karena jujur dia tidak pernah jatuh cinta pada siapapun sebelumnya.

"Ssstt.. Hyung sudah aku malu"

Jimin menunduk, menyembunyikan mukanya yang memerah.

Baekhyun hanya tertawa dan mengusap penuh kasih sayang kepala Jimin. Lalu ia pergi meninggalkan Jimin yang sibuk akan rasa malunya karena ketahuan Hyungnya.

.

.

.

.

.

Sepulangnya dari Taman bersama Hoseok, Yoongi berjalan menuju kamarnya. Ingin mengistirahatkan tubuhnya sejenak. Di tangga dia berpapasan dengan ayahnya

"Darimana kau Yoon? Wajahmu seperti Lelah sekali"

"Aku baru pergi bersama Hoseok, kami berjalan-jalan di taman"

Namjoon hanya menaikkan alisnya lalu mengangguk dan tersenyum penuh arti. Yoongi lanjut berjalan menuju kamarnya.

Begitu memasuki kamar dia langsung lompat ke kasur tanpa memperhatikan dan...

"AAAAAHHK"

Yoongi melompat terkejut, hingga Jungkook keluar dari balik selimutnya.

"YAK! KIM JUNGKOOK KENAPA KAU DISINI?! PERGI SANA"

Jungkook cemberut dan mengusap punggungnya.

"ASTAGA IYA IYA KAKEK TUA"

"MWO KAKEK TUA?! YAK!"

Sebelum Yoongi membantainya, Jungkook berhasil kabur.

Yoongi hanya mengelus dadanya penuh sabar dan melanjutkan merebahkan diri diatas kasurnya yang empuk. Dia teringat Jimin, bagaimana kalau dia mencoba menelponnya? Apakah Jimin akan mengangkatnya? Tapi dia tidak akan tahu kalo tidak mencoba.

Yoongi mendial kontak Jimin dan menunggu jawaban.

.

.

.

.

.

.

.

Sementara itu Jimin...

.

.

.

Jimin sedang asik melamunkan Yoongi di kamarnya dan dia terkejut dengan ringtone handphone nya sendiri, dan yang lebih mengejutkannya lagi adalah itu Yoongi yang menelepon.

Apakah Yoongi cenayang?

Kenapa momennya pas sekali.

Jimin mengumpulkan keberanian untuk mengangkatnya. Dan...

"Halo, kenapa lama sekali mengangkatnya? Apa kau sibuk?"
"Tidak, aku sedang tidak melakukan apa-apa"
"Apa aku mengganggumu?"

Ingin sekali Jimin teriak, kalau Yoongi mengganggu kewarasan hatinya. Tapi itu tidak elit.

"Ah, tidak kok, ada apa?"
"Begini, apa kau besok ada waktu? Kalau ada mau jalan-jalan di taman?"

Jimin melebarkan matanya. Apakah ini ajakan kencan? Tidak tidak, jangan halu dulu Park Jimin.

"Kalau kau tidak mau tidak apa. Aku tidak memak-.."
"Iya aku mau"

Jimin berteriak tanpa sadar.

"Kalau kau merasa canggung, ajak sekalian adikmu. Aku dengar kau punya adik"
"Baiklah, besok kita bertemu ditaman"
"Hm baik, sampai jumpa besok manis"

Apakah Jimin tidak salah dengar? Yoongi memanggilnya manis?

Ingin rasanya Jimin melompat dari kasur dan jungkir balik saking senangnya dipanggil manis oleh Yoongi. Bahkan dia tidak menyadari kedatangan adiknya yang sedari tadi memandangnya dengan alis mengkerut.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Apa Jimin hyung salah makan?"

Sometime Happiness Sometime SadnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang