The Prince is Back

184 14 3
                                    

Keluarga adalah harta yang paling berharga. Tidak ada apapun di dunia ini yang harganya sebanding dengan keluarga. Kekuasaan dan kekayaan sekalipun tidak ada bandingannya dengan keluarga. Sumber utama dari kebahagiaan kita di dunia ini adalah keluarga. Karena mereka akan selalu di samping kita dalam kondisi apapun.

.

.

.

.

.

.

Sometime Happines Sometime Sadness

.


.

.

.

Seokjin tersenyum dengan bahagia sekaligus menitikkan air mata haru, anaknya telah pulang. Anak sulungnya yang lama ia rindukan kini kembali ke pelukannya.

Yoongi tersenyum melihat air mata penuh kerinduan yang dikeluarkan dari mata cantik ibunya, dia berjalan mendekat ke ibunya. Menyeka penuh kasih sayang air mata yang dikeluarkan oleh ibunya.

"Ibu, anakmu telah kembali"

Seokjin segera memeluk anaknya dan menangis haru. Namjoon yang menyaksikan drama ibu dan anak itu mendekati mereka dan memeluk mereka berdua.

"Selamat datang anakku"

Namjoon mengelus kepala Yoongi dan tersenyum kepadanya.

Yunho berdehem keras dan menimbulkan atensi 3 orang yang tengah melepas rindu

"Ekhem, apa kalian tidak bermaksud kembali ke dalam dan melanjutkan drama yang jujur saja membuatku sakit mata. Sampai kapan kalian berdiri di depan pintu"

Ucapan sarkas Yunho menimbulkan pukulan penuh sayang dari Jaejoong

"Kenapa kau memukulku"

"Lebih baik kupukul atau kugunting mulutmu?"

Hoseok hanya bisa menahan malu karena aksi kedua orangtuanya ini menimbulkan perhatian dari para tamu undangan.

.

.

.

.

.

.

.

Malam pun tiba

.

Semua anggota keluarga berkumpul. Namjoon, Yoongi dan Jungkook menonton pertandingan basket, Yoongi yang sesekali mengganggu adiknya lalu teguran dari Namjoon. Seokjin yang dibantu oleh Kyuhyun dan Sungmin sedang menyiapkan makan malam.

.

Ketika makan malam siap, semua orang berkumpul di meja makan dan duduk di kursi masing-masing. Semuanya fokus pada makanannya hingga Heechul bersuara, dia mengatakan sesuatu pada Yoongi

"Yoongi cucuku, jika kau nanti mencari istri, carilah yang seperti ibumu ini"

Seokjin tersenyum mendengarnya, "Yah.. Jaman telah berubah, sekarang semua anak berhak memilih pasangan masing-masing"

Namjoon yang mendengar perkataan Seokjin menggebrak meja pelan, sehingga mengalihkan atensi semua orang, "Tidak dengan keluarga kita, menantu di keluarga ini harus yang sesuai dan setara dengan kita"

Semuanya hanya terdiam, terutama Yoongi. Muncul kekhawatiran dalam diri Yoongi.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Pagi ini Yoongi dan Jungkook diminta Seokjin  pergi ke tempat Sungmin untuk memesan manisan yang akan disajikan pada saat pesta ulang tahun Namjoon. Sebenarnya Yoongi malas, apalagi membawa Jungkook bersamanya. Tapi ibunda sudah bersabda, tidak mungkin membantah.

Akhirnya dengan terpaksa Yoongi dan Jungkook pergi ke tempat Sungmin. Sebenarnya tidak terlalu jauh.

Tempat tinggal Sungmin adalah sebuah lingkungan pertokoan, mirip dengan pasar. Banyak pedagang disana, dan jalanan cukup sempit sehingga mau tidak mau Yoongi harus memarkirkan mobilnya sedikit jauh dari tempat Sungmin.

Yoongi pergi untuk mencari rumah Sungmin sementara Jungkook menunggu Yoongi di mobil.

Saat sedang mencari rumah Sungmin, Yoongi mendengar sayup-sayup musik yang terdengar. Dia mencari darimana suara itu berasal. Dia berjalan ke arah tengah pertokoan itu dan disana banyak orang menari. Mereka sedang merayakan kemenangan Korea Selatan dalam pertandingan basket.

Pada saat Yoongi menonton kerumunan itu, tiba-tiba matanya menangkap satu sosok. Wajahnya yang manis, senyumnya, eyesmile nya. Entah kenapa dunia terasa berhenti sejenak bagi Yoongi. Dia terus memandangi sosok itu

Hingga tanpa dia sadari..




Dia merasakan jantungnya berdetak lebih kencang



Apakah dia sedang jatuh cinta?

Sometime Happiness Sometime SadnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang