- 10 -

423 53 34
                                    

A/N

WARNING!

ANGST AHEAD

*udah gue peringatin ye

*jangan lupa komen ye



.


.


.


.


.



Jumat malam (20.00)

Ruang VVIP Rumah Sakit JMC


Jinhwan baru saja dipindahkan dari IGD ke ruangan, kondisinya saat ini udah stabil. Hanbin menghela nafas lega, dia sungguh panik melihat Jinhwan nggak sadarkan diri seperti tadi. Apalagi ini rekor terlama Jinhwan pingsan sampai beberapa jam, biasanya hanya sekitar 10 menit.

Dokter menjelaskan bahwa selain karena dicetuskan oleh phobia nya, Jinhwan sedang dalam kondisi stres. Sepertinya tubuh Jinhwan kelelahan dan kurang istirahat dalam beberapa hari terakhir. Dokter menyarankan agar Jinhwan dirawat dulu paling tidak 1 x 24 jam dan diberi infus untuk meningkatkan imunitasnya.

Apakah semua ini gara-gara aku? - Hanbin menyalahkan dirinya sendiri.

Dia nggak mengira kalau efeknya akan seperti ini. Jika tau bakal begini mungkin Hanbin nggak akan setuju sama rencana si Jaehyun.

Omong-omong soal Jaehyun, teman-temannya tadi membombardir hp Hanbin dengan pertanyaan seputar kondisi Jinhwan. Hanbin baru sempat mengabari mereka ketika Jinhwan sudah diperbolehkan pindah ke ruangan, mereka sedang menuju kesini sekarang.

Hanbin lalu meraih tangan kanan Jinhwan yang tampak sangat pucat, menggenggamnya dengan kedua tangan hangat miliknya. Paling nggak, tangan Jinhwan udah nggak sedingin waktu dia gendong tadi sore.

"Maafin aku ya nan..." Hanbin sungguh menyesal karena tadi sandiwara mereka sudah kelewatan. Meski bisa dibilang rencana pura-pura ciumannya sukses, tapi dengan kondisi Jinhwan yang seperti ini Hanbin nggak akan bisa lanjut.

Hanbin menatap wajah Jinhwan sendu, wajah yang selama ini dikaguminya dalam diam. Wajah yang biasanya cerah itu sekarang terlihat sedih, seperti kehilangan sinarnya. Hanbin merutuki dirinya lagi karena hal itu.

Saat Hanbin tengah hanyut mengagumi paras cantik sahabatnya, Jinhwan perlahan membuka kedua kelopak matanya.

"Bin..." Jinhwan melihat Hanbin yang sedang memegangi tangannya, hati Jinhwan terasa hangat mengetahui hal itu.

"Nan... syukurlah kamu akhirnya sadar" Hanbin tersenyum bahagia waktu lihat Jinhwan siuman.

"Ini dimana Bin?" Jinhwan kebingunan, dia masih belum sepenuhnya sadar.

"Ini di kamar rumah sakit nan, sore tadi kamu pingsan di cafe..." Begitu dengar kata-kata cafe, Jinhwan langsung teringat akan ciuman Hanbin dengan cewe itu. Ingatan itu membuat Jinhwan sedih lagi.

"Ah... Maaf Bin... kayaknya aku ngerusak kencanmu..." Jinhwan menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan tangis di depan Hanbin.

"Sshh... Udah nggak usah dipikirin nan" Hanbin mengusap-usap tangan Jinhwan lembut, dia nggak tega liat Jinhwan yang rapuh gini. Tapi dia juga bingung gimana ngejelasin ke Jinhwan tentang sandiwaranya 2 hari ini.

NACKAL ( binhwan ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang