Alice yang malang

7 0 0
                                    

Ketika Alice membuka televisinya, dia berharap bisa menonton kartun yang sangat iya suka. We bear bears. Kartun yang menceritakan tentang 3 beruang yang bersahabat. Dan dia mengharapkan nanti akan ada dirinya didalam 3 persahabatan beruang itu. Alice memang masih belia, masih berumur 6 tahun tetapi dia sudah mengerti bagaimana memberi kasih sayang kepada semua hewan.  Dan ketika Alice membuka televisinya dia menemukan sebuah siaran berisi berita yang menayangkan bahwa beruang putih lagi lagi di tembak untuk digunakan sebagai produksi barang. Dengan nyaringnya suara Alice berteriak memanggil mamanya untuk melihat siaran yang ditontonnya.

"Mama, lihatlah siaran ini maa" teriakan suara Alice sambil mulai menitikkan air mata.

"Ada apa Alice?"

"Ma, mengapa manusia itu tega dengan beruang beruang itu, mereka makhluk hidup juga ma"

"Alice itu adalah mereka yang tidak mempunyai hati nuraninya nak, Alice gak boleh nangis ya kan sudah ditangkap orangnya"

"Tapi ma" sambil terisak suara nya menjawab mama.

"Sudah ya sayang, ayok makan dulu"

"Beruang kuu"  Alice mengucapkan dengan penuh hati hingga air matanya semakin deras merintik.

Sebenarnya manusia yang tidak punya hati nurani itu apakah mereka tidak punya rasa kasian, tidak punya rasa kasih sayang terhadap sesama makhluk hidup. Coba pikirkan saja jika kita yang ada dalam posisi seperti beruang beruang itu sekarang, pasti akan merasakan sakitnya tembakan pemburu, sedihnya berpisah dengan keluarga. Tidak adakah yang dapat berpikir logis seperti itu. Di dunia sekarang banyak sekali pembunuhan. PEMBUNUHAN terhadap sesama makhluk hidup. Pembunuhan terhadap hewan. Pembunuhan terhadap tumbuhan.

Setelah selesai makan Alice pun kini berlari ke arah kamarnya. Disana dia memeluk boneka beruang kesayangan itu.

"Beruang ku, jangan sedih yaa aku akan melindungi kamu" ucap Alice si anak kecil yang malang.

Apakah tidak merasa malu dengan seorang anak kecil yang bertubuh mungil memikirkan nasib hewan dan tumbuhan di dunia sedangkan manusia yang lebih besar dan berpendidikan hanya memikirkan keuntungan hidupnya. Sungguh malang nasib manusia. Alice yang malang hanya bisa nangis untuk saat ini meratapi kejamnya dunia di luar sana. Alice yang malang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAIBBON AND THE LITTLE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang