07. Ketahuan

4.8K 232 17
                                    


Seorang anak kecil berusia 5 tahun terbangun dari tidurnya yang cukup lama. Sesekali ia mengucek matanya dan menguap kecil.

Seonho, terbangun dari tidurnya ketika ia mendengar suara aneh dari perutnya, dia lapar, dia ingin makan.

Seonho berjalan ke dapur dan membuka pintu kulkas, tidak ada yang bisa di makan, semuanya hanya makanan mentah, Soonyoung belum belanja bulanan, dan tidak ada makanan cepat saji, cemilan juga tidak ada.

Tidak ada yang dia dapatkan di dapur, ia berjalan naik ke kamar Soonyoung dan membuka pintu kamar itu, tidak di kunci.
Seonho masuk, ia melihat Soonyoung dan Jihoon yang sedang tertidur di satu selimut besar. Seonho tersenyum melihat itu, ia berjalan naik ke kasur dan duduk manis di samping Jihoon.

Jihoon yang merasa ada pergerakan di sampingnya langsung terbangun. Melihat Seonho yang ada di sampingnya, Jihoon langsung tersenyum dengan tidak sadar. Dan setelah beberapa detik tersenyum, raut wajah Jihoon berubah, matanya membulat dan mulutnya terbuka, ia baru sadar. Sekarang ia dan Soonyoung tidak memakai pakaian sehelai benang pun, dan tubuh mereka hanya tertutup selimut tebal yang sudah kusut dan terkena basah.

Ntah apa yang ada di pikiran Seonho, sekarang dia sudah berdiri dan menarik selimut yang di pakai Soonyoung dan Jihoon. Terlihat sudah tubuh polos Soonyoung dan Jihoon.

Seonho yang melihat pemandangan tidak senonoh langsung menutup mata dengan tangannya sendiri, wajahnya tak kalah merah merona seperti wajah Jihoon sekarang, Soonyoung? Dia masih tertidur lelap walau ada sedikit gangguan.

Dengan cepat Jihoon menarik lagi selimutnya dan menyelimutkan tubuhnya dan tubuh Soonyoung kembali.

"Uuppsss... Mian.. Ceonho ndak tau kalau Daddy cama Mommy cedang....." Seonho memberhentikan ucapannya dan kembali merona. Jihoon yang medengar itu pun menjadi tambah merona.

"E-emm... Seonho K-kenapa k-kesini?" gagap Jihoon.

"Ah.. Ndak papa, ceonho balik aja ke kamal lagi" jawab Seonho sambil berbalik, Seonho berjalan keluar dan menutup rapat pintu kamar Soonyoung.

"Soon..." panggil Jihoon sambil mengguncang tubuh Soonyoung.

Soonyoung terbangun, mata sipitnya menjadi lebih sipit karna bingung kenapa Jihoon membangunkannya.

"Ada apa?" tanya Soonyoung yang masih tertidur di kasurnya, suara serak khas bangun tidurnya membuat Jihoon menjadi salah tingkah.

"Emm.. Itu.." ucap Jihoon yang bingung mau bicara dari mana.

"Itu apa hm?" tanya Soonyoung yang kembali memejamkan matanya.

"Itu.. Tadi Seonho kesini" balas Jihoon sambil bangkit dan duduk bersender.

"Iya terus?" tanya Soonyoung yang nampak tidak berniat bangun dari tidurnya.

"Tadi dia menarik selimut yang kita pakai" balas Jihoon.

"Iya terus?" tanya Soonyoung.

"Ish! Dia melihat kita soon.. Dia melihat kita yang tidak memakai baju" jawab Jihoon kesal karna Soonyoung hanya membalas 'Iya terus?' aja.

"Memangnya kenapa kalau dia melihatnya?" tanya Soonyoung dengan cuek.

"Ish, Soonyoung!" Jihoon kesal dengan tanggapan Soonyoung, Soonyoung sama sekali tidak peduli.

Tidak ada balasan dari Soonyoung. Soonyoung kembali tertidur dan menikmati mimpi indahnya tanpa memperdulikan Jihoon yang sekarang sudah kesal sendiri.

"Ah.. Dasar memalukan" gumam Jihoon sambil berjalan hati hati ke kamar mandi, pasalnya sekarang badannya nyeri semua apalagi area sensitif Jihoon rasanya seperti mau terbelah saja karna ulah Soonyoung.

Selesai dengan acara di kamar mandinya, Jihoon langsung keluar dari kamar mandi tanpa memakai baju. Dan Jihoon di kagetkan karna Soonyoung sudah tidak berada di kamar.

"Kemana makhluk sipit itu menghilang?" tanya Jihoon pada diri sendiri. Tangannya bergerak membuka lemari Soonyoung yang di penuhi baju baju mahal.

Lama Jihoon memilih baju, akhirnya Jihoon memilih memakai Hoodie dan celana pendek milik Soonyoung, Hoodie itu nampak kebesaran di badan Jihoon, tapi Jihoon tidak memperdulikannya.

"Ah.. Aku lapar sekali, aku akan menyuruh Soonyoung untuk membeli makanan" ucap Jihoon sambil keluar dari kamar Soonyoung.

Jihoon berjalan melewati ruang kerja pribadi Soonyoung, saat Jihoon sadar kalau ada Soonyoung di dalam ruangan itu, Jihoon langsung masuk tanpa mengetuk pintu dulu.

Jihoon menutup pintu ruang kerja Soonyoung yang dari tadi memang sengaja Soonyoung buka. Bisa di lihat, sekarang Soonyoung sedang sibuk dengan laptop dan kertas kertas di atas mejanya yang berhamburan.

Soonyoung sama sekali tidak menoleh pada Jihoon saat Jihoon sudah duduk di sofa ruang kerja pribadi Soonyoung, Soonyoung hanya fokus pada laptopnya.
Jihoon mendengus kesal karna lagi lagi Soonyoung tidak memperdulikannya, bahkan Soonyoung terlihat sangat peduli pada laptop dan kertas kertasnya itu.

"Soon..." rengek Jihoon yang dari tadi di abaikan.

"Hm?"

"Apa di dapurmu tidak ada makanan yang bisa aku masak?" tanya Jihoon sambil memegang perutnya yang keroncongan.

"Tidak"

"Ish! Soon aku lapar" ucap Jihoon kesal.

"Makan"

"Tak ada makanan, Soonyoung" Jihoon bertambah kesal sekarang.

"Beli"

"Apa? Kau menyuruhku beli makanan di luar? Sendirian? Ooh tuhan.. Kenapa aku bisa bertemu orang kejam seperti dia?" gumam Jihoon yang masih di dengar oleh Soonyoung.

"Aku tidak menyuruhmu pergi sendirian" balas Soonyoung, masih fokus pada layar di depannya.

"Jelas sekali kalau tadi kau menyuruhku" ucap Jihoon sambil menghentakkan kaki.

Soonyoung bangkit dari kursi putarnya, ia berdiri di depan Jihoon yang tengah cemberut.

"Suruh Seonho siap siap, kita akan makan malam dan belanja bulanan, sekalian juga membeli beberapa baju untukmu agar kau tidak memakai bajuku terus" ucap Soonyoung sambil mengelus rambut Jihoon yang belum sempat ia potong.

"Memangnya kenapa kalau aku memakai bajumu?" tanya Jihoon polos.

"Tidak, hanya saja kau terlihat lebih imut kalau memakai bajuku, bajuku kebesaran di badanmu, kau menjadi tenggelam dan itu membuat kau jadi tambah imut"  jawab Soonyoung yang membuat Jihoon merona.

"Dan satu lagi" ucap Soonyoung membuat Jihoon mendongak. "Sekarang kau harus memanggilku Daddy" lanjut Soonyoung sambil tersenyum.

"Kenapa?" tanya Jihoon.

"Kau sekarang adalah milikku, aku sudah membelimu dari club tempatmu berkerja" jawab Soonyoung.

"B-berapa kau membeliku?" tanya Jihoon.

"Hanya 50 juta Won, tidak mahal" jawab Soonyoung yang semakin tersenyum.

"Tidak mahal? Kau gila? Kenapa kau membeliku?" tanya Jihoon.

"Karna aku menyukaimu. Dan sudah ku bilang, panggil aku Daddy, kalau kau tidak memanggilku Daddy, sudah pasti aku akan memberimu hukuman" balas Soonyoung sambil tersenyum miring.

Jihoon hanya mengagguk, masih tidak mengerti dengan apa yang Soonyoung katakan tadi.

"Sudah sana suruh Seonho siap siap, dia pasti lapar juga" ucap Soonyoung sambil mengacak rambut Jihoon.

Jihoon bangkit dan langsung keluar dari ruang kerja Soonyoung. Soonyoung tersenyum melihat respon Jihoon yang masih belum paham dengan kata katanya.

TBC

Young Daddy (SoonHoon GS) (NC+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang