Capter 2 :

1 0 0
                                    

"Bukannya kita seperti itu?"
.
.
.

     "Entahlah aku juga merasa begitu......" lirih Suyu.

    "Emm...kalian tidak makan?" tanyaku, untuk mengalihkan pembicaraan.

   "Tidak, kami menemani mu makan saja yahh" kata Suyu tersenyum.

   "Selama aku mengenal kalian, aku tidak pernah melihat kalian makan" kataku curiga.

  "Maaf Molly, tapi jujur saja aku Vegetarian" kata Fani.

  "Ohh...iya...hmm dan kamu Suyu?" kataku

   "Eh...aku? Emm tentu saja aku...emm maaf tapi aku juga harus jujur jika aku ini pemilih, aku memakan apa yang aku suka" kata Suyu tersenyum.

   "Oh..yah?? Aku juga Vegan dan pemilih" kata ku.

   "Hmm?? Kau Vegan?" kata Fani tak percaya sambil menaikan satu alisnya.

"Yahh....aku Vegan, kau tahu aku selalu berbekal daging karena bibi Santi ga tahu klo aku Vegan" kataku jujur.

   "Hmm? Tapi setiap aku melihat kotak nasi mu, kotak itu terus kosong" kata Suyu tersenyum jahil.

   "Yah..emm aku sering memberikannya kepada anak jalanan, atau pun kucing" kata ku

   "Hmm......kau memakan daging saat kami bersama mu saat makan bersama" kata Fani tak percaya.

   "Yahh aku selalu makan 1 atau 2 suapan nasi/daging, setelah itu aku ke toilet untuk membuang nya" kataku

  "Hah?!! Tapi waktu itu kau menghabiskan daging itu" kata Suyu tak percaya.

   "Hmm? Yg mana?.....ohh itu, saat itu aku melihat banyak tisyu jadi setiap aku makan aku langsung membuangya dengan tisyu yg pura-pura aku lap ke mulutku" kata ku tersenyum.

   "Kenapa kau menutupinya dari kami?" tanya Fani.

   "Hmm i..tu aku pi pikir Vegetarian i tu menjijik kan bagi ka kalian, soalnya saat kalia menatap daging dengan tatapan yg tidak bisa di artikan" kataku.

   "Hahahaha.....itu karena kami sedikit mual melihat daging yg menurut kami...emm begitulah" kata Suyu tertawa.

     "DIAM SUYU!!!" bentak Fani tiba2.

  Semuanya diam dan menegangkan.

   "JADI KAU TIDAK PERCAYA KEPADA KAMI, KITA SUDAH BERTEMAN LAMA MOLLY!!" bentak Fani.

    Aku hanya diam dan menunduk, aku tidak berani menatap Fani yg sudah marah besar.

    "Hiks...sudah lah Fan, kau menakuti hiks nya!! Apa hiks salahnya jika dia takut hiks kehilangan  sahabatnya!!" kata Suyu sambil menangis.

  Aku merasakan amarah ku, tapi aku juga sedih. Aku marah karena aku kecewa pada diriku sendiri, dan aku sedih karena aku telah membohongi sahabat2ku.

   "Maaf...kan aku hiks...." lirihku.

   "Tidak hiks...masalah Molly, itu hanya kebohongan kecil" kata Suyu tersenyum tapi masih ada genangan air mata di pipinya.

   "Hmm...aku sudah memaafkan mu Molly, tapi bisahkah kita tidak bertemu saat ini. Aku akan menemuimu saat aku sudah tenang" kata Fani lalu pergi.

   Suyu dan aku, kami menangis bersama-sama, aku menangis dalam diam, dan Suyu tangisannya membuat semua orang pekak.

Tok...tok....tok

Ini tidak nyata?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang