Suatu waktu, aku ingin menginap
di buku harianmu
menjelma kertas,
goresan pena
atas resah dan kesah
di dadamu
aku ingin kita saling menyatu
seperti benda yang selalu
diantarkan pak pos
melalui kotak besi depan rumah
atau ketukan pintu
katanya, aku perangko
dan kamu adalah
amplopnya
mulanya asal kita berbeda,
lalu dipertemukan,
bersama, kita menuju
arah motor legenda
melaju
YOU ARE READING
Amplop dan Prangko
PoetryKumpulan puisi dan sajak milik @ariqyraihan Di matamu yang malam, langkahku patah; satu-satu. gugur, dikuburkan tanpa nama; dua kata. itu kamu. menunggumu. itu aku.