NB -10

91 21 2
                                    

Pak Hyun bin memasuki kelas yang membuat seisi kelas hening dan rapih.

"Selamat pagi. Hari ini akan ada rapat dewan guru, jadi saya hanya akan meberikan beberapa tugas saja"

Beberapa murid yang baru saja akan bersorak kesenangan seketika melemas mendengar kata 'Tugas'. Salah satunya 2 Park bersaudara itu, Jihoon dan Woojin yg tadinya tidur ketika mendengar akan jamkos dengan serentak terbangun namun mendengar akan di berikan tugas mereka berdua menempelkan pipinya ke atas meja, memejamkan matanya lagi.

"Perhatian. Sebelum nya, kalian kedatangan teman baru. Silahkan Masuk"

Berbagai macam respon yang di tunjukan, Jihoon dan Woojin kembali terbangun, beberapa siswa bersorak atau bahkan ada yg tidak peduli sama sekali. Disatu sisi Arin terdiam tegang, degup jantungnya kembali tidak normal, ini bukan hal yang menyenangkan bagi Arin.

Mark memasuki kelas dengan senyumnya, membuat para siswi berteriak histeris. Mata Mark mencari seseorang, yang di temukannya sedang menunduk di saff ke 3 di samping jendela.

"Silahkan perkenalkan diri"

"Hallo! Nama gue Mark Lee, pindahan dari Jogja , Salam kenal"

Lagi lagi beberapa siswi teriak kegirangan saat mark memamerkan lesung pipi nya.
Pak Hyunbin mempersilahkan Mark duduk di saff ke 4 barisan ke dua dengan siswa bernama Haknyeon. Di depan Mark tempat duduk Jihoon dan Woojin, yang menyambut Mark.

"Katanya mau masuk kelas IPS lo?"

"Hehe"

"Kalian udah saling kenal?"

"Temen SMP nyon"

"Ohh, sama Arin juga dong?"

"man...TAP"

woojin yang baru akan mengatakan 'mantan' langsung menerima tendangan kecil di kakinya yang Sontak mengatakan 'mantap'.

"Iya, sama doyeon juga"

"Oohh. Eh bi sekarang aja lah"

"Bi?"

"Babi"

"Anjing. Babi ngomong babi"

"Bacot, hayu lah berangkat. Ikut ga lu mark?"

"Kemana?"

"Dahar"

"Anjir"

Doyeon melihat Arin yang tidak tenang, Doyeon sangat kenal sahabatnya itu lebih dari siapapun, di satu sisi Arin senang bisa bertemu Mark setiap Hari, di sisi lain Arin takut kejadian dulu terulang lagi, Arin gak mau ada yang tersakiti lagi, Arin ataupun Mark sekalipun.

"Its okay Rin. Kalo gini lo bakal mudah perbaikin nya Rin"

Arin tersenyum mendengar ucapan Doyeon.

"Gausah takut, Mark udah berubah. Lo juga"

"Oke gue bakal coba doy"

Doyeon ikut tersenyum. Dia tiba tiba mengingat sesuatu.

"Rin? Kak wonu ga ada ngabarin lo?"

TBC
.
.
.

DONT FORGET VOTE AND COMMENT

Néw Bòok Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang