"Ava!"
"Iya?"
"Baca group." Bisik Ema.
Ava mengambil hpnya yang ia taruh di dalam tas. Matanya membulat saat melihat pesan tak terbaca dari group himpunannya.
Himpunan bersahaja:
Agung: Pulang kampus ngumpul ya, kita bahas persiapan Diesnat.
Andien: Siap kapten!
Deri: Jam berapa?
Putri: Tanya dulu anak semster 4 sama semester 2 pulang jam berapa? Cocokin jam baru kita putusin.
Agung: Nah bener kata Putri, kita yang semester 4 pulang jam 3 nih, kalian?
Bella: Kita pulang jam 3 juga kak.
Agung: Yaudah kalo gitu kita kumpul di depan sekre jam setengah 4 ya, jangan telat, udah gue kasi waktu lebih buat jajan.
Leo: Yoa.
Izra: Y
Inges: oke
Ava mendengus, niatnya selesai kuliah langsung pulang sirna sudah. Ava menaruh kepalanya di meja, ngantuk, matanya sudah tidak kuat ingin istirahat tapi rapat tiba-tiba menyerang. Haruskah ia bolos rapat? Jangan! Nanti ia di cap jelek oleh kakak tingkat lainnya.
Ava masih semester dua, ia tidak mau menyebar citra buruk di kalangan senior. Justru Ava harus membuktikan jika dirinya adalah mahasiswa aktif yang bisa diandalkan.
"Lo jangan kepikiran buat pulang, gue ada perlu sama lo." Cletuk Deri yang entah sejak kapan sudah duduk di sampingnya.
"Kapan lo pindah kesini?" Bisik Ava.
Deri mengangkat satu alisnya. "Barusan disaat lo mendengus."
Ava mengangguk kecil, ia kembali memperhatikan dosen di depan sambil sesekali mencatat apa yang diterangkan dosen. Deri sibuk melihat pergerakan Ava, tedetikpun Deri berpaling. Entah sejak kapan, Deri menjadi suka melihat Ava.
"Jangan dilihatin terus, nanti gue tonjok lo." Ucap Ava sambil mencatat. Deri langsung berpaling, malu karena ketahuan.
"Gak usa ke geeran, gue cuma mikirin hal lain." Elaknya.
"Sampai sini dulu kuliah hari ini, tugasnya bisa di kumpulkan via email ya." Tutup dosen tersebut. Segera seluruh mahasiswa yang di kelas itu langsung bangkit dan mengemaskan barang-barangnya termasuk Ava dan Deri.
"Lo ada perlu apa?" Tanya Ava setelah beres memasukkan bukunya.
"Ikut gue ngedata peserta debat."
"Harus gue?"
"Cuma lo yang udah gaada kerjaan."
Ava mengangguk paham. "Yaudah ayo ke sekre." Ajak Ava. Tanpa menunggu respon Deri, Ava langsung pergi menuju sekre himpunannya yang berada di lantai tiga.
Deri mengikuti Ava dari belakang, tangannya sibuk memainkan hp, mengabari anak-anak humas lainnya agar segera berkumpul di depan sekre.
"Awas ja-"
'Brak'
"Tuh." Ava kaget, is menoleh kebelakang dan mendapatkan Deri tersungkur di anak tangga. Baru saja Ava ingin mengingatkan Deri agar tidak main hp sambil jalan, malah sudah jatuh duluan.
Ava menghampiri Deri lalu membantu cowok itu berdiri, mengambilkan hp cowok itu lalu di kembalikan. Deri meringis, ia sibuk memegangi lututnya yang terbentur lumayan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yourmate (Ketua Kelas 2)
Teen Fiction[Sequel Ketua Kelas] Cover by: @jenirenita Dunia kuliah memang sangat berbeda dengan SMA, mungkin di SMA Ava adalah ratu di kelas, tapi di tempat kuliah ia hanya butiran upil jagung! Ia harus berpisah dengan Rey beserta para cecenguk kelasnya, ditam...