MEREKA YANG GELAP TAK TERLIHAT

25 6 10
                                    

Darah masih terus mengalir diatas kotak – kotak lantai yang tersusun rapi. Agen penyelidikan ternama kota London sedang ramai dengan isu " The Black Dog ". Di tahun 1972 terjadi sebuah kasus yang serupa dengan sedikit perbedaan yang terletak pada objek korban. London merupakan sebuah ibukota negara yang terkenal dengan gemerlap lampu di malam hari , sedikit alunan musik berbagai genre dan berjajar secara rapi minuman serta makanan bagai surga duniawi. Gambaran itu seakan sirnah pada tahun 1980 dimana berjatuhnya korban disetiap lorong - lorong gelap secara misterius. Pihak pemerintah berusaha memberikan himbauan melalui siaran televisi, radio , koran , maupun penyuluhan secara langsung, dengan harapan warga London tetap tenang dan selalu mawas diri.

Kasus ini masih saja terus berkembang hingga 2 tahun setelahnya. Namun tidak ada tindakan lebih lanjut yang dilakukan oleh agen pemerintahan kota tersebut. Sampai isu " The Black Dog " hanyut dengan sendirinya. Hanna Ellington mengangkat kasus ini pada tahun 1990 pada tulisannya yang berjudul " Before Nightmare ". Entah mengapa tulisannya memiliki beribu penggemar dan dimuat ke dalam berbagai media cetak internasional. Sampai akhirnya kasus di tahun 1980 ini kembali menjadi berita panas.

Detector Investigation Agent London ( DIAL ) memberikan surat tugas kepada Mr.Franklin. Seorang tangan kanan negara Inggris dengan kekuatan akalnya yang cerdik. Telah mengurus lebih dari 500 kasus yang selalu bertemu ujung akar penyelesaian. Warga berharap kasus ini segera dibawa pada ranah meja hijau, mendengar suara pemerintah dalam mengeluarkan statement. Hanya satu yang diinginkan oleh warga London, sebuah kenyamanan dan ketenangan. Hanna sedang sibuk dengan berbagai tulisannya yang memuat berbagai berita acak yang terjadi di dunia internasional. Termasuk kasus yang dinamakan mereka-yang-gelap-tak-terlihat, Hanna masih saja terus berkutat dengan agent DIAL membantu mereka memecahkan kode – kode permasalahan The Black Dog. Hanna mengatakan bahwa kasus ini pasti memiliki hubungan erat dengan mereka kaum bangsa hitam. entah siapa yang dimaksud oleh Hanna hingga saat ini masih saja belum diketahui oleh masyarakat luas.

500 tahun yang lalu...

tangisan bayi menggema diseluruh altar gereja , bisa digambarkan bahwa mereka sedang menarik sedikit ujung bibirnya untuk memberikan kabar gembira pada siapa saja. Bayi mungil dengan matanya yang besar dan berwarna biru, layaknya laut merah yang masih suci dan tak terjamah oleh siapapun, menjelaskan bahwa itu adalah surga yang sebenarnya. tangannya masih mungil dan lemah , rambutnya yang blonde keemasan memberikan definisi bagaimana dewi surga yang indah tiada tara. Pemujaan masih terus berlanjut , memberikan semacam jimat keselamatan untuk mereka yang belum pernah tersentuh oleh Bloodieter semacam darah suci pembabtisan bagi para pengikutnya untuk selalu mengabdi tanpa adanya rasa lelah dalam menjalankan sebuah aktifitas maupun kegiatan ritual.

Welcome to Ellington Family..

Inilah dimana hari yang bersejarah bagi mereka, pakaian serba hitam, riasan yang sangat gelap, bibirnya yang merah merona seperti buah plum, merayakan kegembiraan karena kedatangan anggota baru sebuah kaum. Muggle seperti yang telah diceritakan dalam buku " White Witch Grundelle " merupakan kaum yang dianggap lemah, kotor, keji bahkan mereka bisa dikatakan sebagai makhluk terhina yang ada di muka bumi ini. itulah yang menjadi prinsip utama dari mereka-yang-tak-terlihat , musuh terbesar selama berabad-abad, hingga pohon kasel mengering tak bernutrisi. Muggle dianggap sebagai ancaman besar bagi Grundelle.

bayi kecil itu bernama Hanna Ellington, putri keturunan keluarga Ellington, keluarga terpandang di daerah Grundelle. dalam kitab Goldenester memaparkan begitu banyak ramalan yang akan terjadi di tahun - tahun berikutnya. Termasuk dia, Hanna. Gadis yang dalam sekian tahun akan menempuh masa remajanya, dimana ia akan menghadapi sebuah kenyataan besar dalam kehidupan untuk membangun sebuah jembatan yang besar, berlaku untuk alam muggle dan alam yang memang tak akan pernah dilihat dengan kasat mata. Itulah yang mengancam bangsanya, bangsa yang sejenis, mereka merusak kehidupan muggle, memakan daging segar berperan seperti kanibal. The Dunkest imam besar bahkan orang terpercaya yang telah menuliskan beberapa mantra dalam kitab yang tersimpan erat didalam sebuah kotak pandora berukuran 12inch, terletak di ruang bawah tanah sejauh 1.000km. Bersumpah akan membunuh gadis kecil tanpa dosa 5 turunan keluarga Ellington. Demi Tuhan. karena dianggap kutukan paling menjijikkan yang pernah ada dalam sejarah Grundalle.

Malam semakin larut dan kegembiraan itu seakan – akan musnah dalam sekejap saja. Kini rembulan sudah hampir saja memasuki waktu penyihir. Dimana kutukan itu terdengar sudah mendekati telinga setiap manusia. Arah jarum jam sudah menunjukkan pukul 11.30 PM. Itu artinya setengah jam lagi perapian lumbu api dan sebuah batu besar mengukir nama " Hanna Ellington " sudah dipersiapkan rapi demi kebangkita sang Dunkest, penguasa kami yang sungguh tak-terlihat. Maha Agung yang layak dan pantas untuk dipuja dan diagungkan keberadaannya. Edward Ellington memikirkan segala resiko yang akan terjadi terhadap putri kesayangannya, dia sungguh tak rela menyerahkan anak mungilnya, buah cintanya ke dalam api lumbu, mengingat istrinya masih terkapar tak berdaya. "Espanola fra vo quezedrekerto paunosh wie markradigo erectusor puella " mantra itu dia ucapkan sebanyak 10x untuk memberikan benteng pertahanana menghalau mereka para pengutus The Darknest. Edward , lelaki gagah itu berusaha pergi diam – diam untuk membawa Hanna ke tempat jauh yang entah dimana, sehingga mereka-yang-tak-terlihat tidak dapat memanggil jejak arwah itu kembali.

12.00....

Bayi itu terus menangis ketika sang Ayah berusaha untuk membuat mantra penghalau, digambarnya sebuah lingkaran dan ditengahnya disertakan bintang 5 sebagai persembahan, diambilnya darah suci dari dirinya , dengan merobek tangan dingin itu untuk meneteskan cairan kental berwarna merah gelap. " Pallena Antonio gabrella zan estequimo " diletakkannya Hanna di dalam kurungan sangkar.

Arah jarum jam menunjukkan pukul 06.00 AM. Dia memimpikan hal itu berulang kali, entah apa yang dimaksud oleh bunga tidur ini. Mungkin, itu hanyalah sebuah halusinasi belaka saat wanita dengan kelopak mata yang lebar itu sedang begitu banyak pikiran untuk memuat kabar berita mengenai isu yang saat ini begitu sangat ditakuti oleh masyarakat kota. Gadis dengan rambut blondenya masih acak – acakan itu kini telah kembali duduk dalam meja kerjanya , mempehatikan dengan frustasi berbagai tagihan dari redaktur untuk segera menyelesaikan tulisannya yang masih saja tergeletak setelah ia terus mengalami hal – hal aneh. Siapa dirinya yang sekarang ? bukanlah Hanna dalam batu nisan dengan hiasan api yang menyala biru metallic, bukan anak dari seorang lelaki bernama Edward. Dia hanyalah seorang gadis yang diasuh oleh kedua bibi. Bibi Matilda dan Bibi Esme, yang tak pernah mengajarkannya apapun mengenai dunia hitam dan segalanya. Pekerjaan itu dilanjut hingga malam menjelang siang, ketika dengan cepat waktu berputar menuntut sebuah keadaan. Keadaan dimana ia sekarang berada. Api lumbu kini mengelilingi tubuhnya dengan hebat dan perkasa. Mereka datang untuk memberikan persembahan. " Sungguh ini tidak mungkin " ucapnya terkejut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 04, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Black Dog EllingtonWhere stories live. Discover now