Rahasia adiku..
4 tahun berlalu sejak hari itu ,sudah mulai merasa ada jarak antara aku dan thea bahkan dia yang dulu baik kepada ku mulai sering marah, sinis bahkan cuek aku sampai heran apa ada yang salah .tapi dari pada aku memikirkan itu aku lebih memilih menjalani hidup tenang jadi aku mebiarkanya seperti itu.
Hari ini seperti biasa aku pulang dari sekolah dengan wajah kelelahan karena banyak yang aku kerjakan di sekolah.
"Theo kamu kok diem aja dari tadi?" tanya indri
"Aku kecapekan aku pingin cepet cepet sampai rumah "
" huh dasar pria lemah sahwat" grutunya
"Aku bukan seperti itu" banta ku
"Terus?"
"Ya aku cuma capek gara-gara banyak tugas. "
"Kukira kau ke banyakan on*ni"
"Wwehhhhh kau kira aku cowok macam apa"
"Cowok mesum yang selalu melakukan pelecehan seksual ke semua orang"
"No no no aku cuma melecehkan mu saja"
Plakkkkk tamparan keras dari indri di pipiku rasanya cukup sakit lalu indri dia terlihat malu-malu sambil teriak "dasar theo mesum, bejat" aku cuma tersenyum melihatnya
Sampai di rumah aku langsung menuju lemari es untuk mengambil minuman kaleng dan kudapati thea sedang asik bermain hp sambil senyum senyum ngak jelas aku cuma cuekin dia dan langsung menujuh kamar. Tiba-tiba aku teringat aku lupa menutup pintu lemari es aku langsung berlari dan tanpa sengaja thea yang dari arah ruang makan juga muncul lalu BRAAKKK tabrakan tak bisa terhindarkan thea dan aku terjatu. aku cepat cepat bangkit dan ingin menolong thea namun dia.
"JANGAN SENTUH BARANG - BARANG KU" teriak thea
"Aku hanya ingin membantu" sambil menjauh darinya
"Tidak perlu aku bisa bereskan sendiri"
Setelah itu dia pergi dan meninggalkan ku .saat melihat ke bawah aku meliahat seperti sebuah majalah lalu aku beranikan diri untuk menyentuhnya betapa terkejutnya aku melihat majalah po*noh bergambar kartun.
Tunggu tunggu ini tidak masuk akal aku tidak pernah membeli majalah kartun mesum ini tidak masuk akal .
"Aku pulang" suara luccy
"Uwahhhh" teriak ku sambil posisi merangkak menyembunyikan majalah
"Theo kamu kenapa?"tanya luccy
"A..aku sedikt merasa nyaman disini tidak perlu perdulikan aku"
"Ah... Begitu majalah po*no baru ya"
"Bukannnnnn..... Sudah sana "
"Aku mulai penasarn kenapa tisu di rumah cepat habis" nada menyindir
"Sudah pergilah"
Luccy masih sama seperti dulu walau banyak yang berlalu namun luccy tetap baik dan pengertian bahkan waktu dia menemukan majalah ku dia hanya tersenyum. Tapi itu yang membuat ku kesal.
Aku bergegas langsung menujuh kamar. Semakin di pikir semakin aneh aku tidak pernah membeli majalah po*no kartun malahan aku lebih suka yang asli lalu ku coba lihat isinya dan betapa terkejutnya aku isinya sejenis hal-hal percintaan antara saudara tentu ini menakutkan. Aku harus segera menemukan pemiliknya kalo tidak kehidupan sosial ku bisa hancur.
Jam menunjukan pukul 5.00 aku bersiap turun untuk makan malam saat turun tangga terlihat thea sedang terdiam memandangi arah pintu bagiku terlihat seperti merenung.
"Sedang apa kau?" tanya ku
"Bukan urusan mu "
"Aku hanya bertanya"
"Sudah mingir aku mau lewat" sambil masuk ke ruang makan
Saat ini kami sekeluarga duduk di meja makan sambil bebincang seperti biasa aku sedikit mengulas tentang buku ini
"Hari ini ada teman ku menyarankan membaca buku aku sayang kakak ku "
"Bukanya itu buka yang di sukai orang-orang yang menyukai kartun jepang" jawab luccy
"I..iya sepertinya begitu" diriku gugup
"Jangan terlalu sering baca begituan itu tidak baik untuk di pandang umum" tegas ayah ku
"Iya... Iya" jawab ku
Ayah dan luccy terlihat biasa jadi sisanya tinggal thea. Tunggu kenapa dia terlihat pucat, kenapa dia seperti bekeringat ini adalah hal yang aneh aku sempat berfikir cara memancingnya oke akan aku lakukan
"Aku mau ke minimarket, ada yang mau titip" tanya ku
"Ahh... Kalau begitu aku titip es krim" jawab luccy
"Baiklah.."
Aku bergumam agak keras di depan kamar agar thea bisa mendengar ku. berlahan aku keluar rumah aku amati kamar ku dari luar semoga hanya pikiran ku yang salah. Tak lama lampu kamar ku menyala aku langsung berlari ke kamar dan kudapati thea sedang merogo bawah kasur ku.
"Sedang apa kau ?" tanya ku pada thea
"Huh... Bukan urusan mu ,minggir aku mau lewat"
"Aku tanya sedang apa kau di kamar ku"
"Suka suka aku kan "jawabnya nyolot
"Apa apaan kau, ini kamar ku"
"Mingigir" teriak thea
"Kau mencari ini kan" sambil menunjukan majalah nya
Di luar dugaan dia langsung melompat berusaha mengambil majalah di tangan ku dan berkata
"apa mana mungkin aku baca begituan" dia berusaha mengambil majalah
"Sikap mu dan perkataan mu berlawanan woi"
Lalu dia terdiam dan menunduk kebawah seperti merenung. Aku tak tega padanya jadi aku mengembalikan majalahnya.
"Ini bukan punyaku jadi tolong buangkan untuk ku" sambil memberikan padanya
"Ahhh.... Sudah ku bilang ini bukan milik ku"
"Sudahlah aku yang salah ini bukan milik mu tapi juga bukan milikku jadi tolong buangkan itu
untuk ku"tegas ku
"Baiklah. Tapi apa ini tidak aneh"
"Tidak bahkan jika hobimu aneh aku tidak akan menertawakan mu"
"Baiklah terima kasih" sambil meninggalkan kamar ku.