Prolog

60 13 8
                                    

Mutiara dan Berlian.

---

"Jadi besok kalian diwajibkan membawa tempat makan dan tempat minum ke sekolah untuk mengurangi sampah plastik" jelas bu Susi sambil membenarkan posisi kacamatanya.

"Iya Bu" suara serempak dari muri-murid di SMA Satu Bangsa.

Dengan malas Mutiara berjongkok dibarisannya, Mutiara Widiya Silampari yang biasa dipanggil Tiara.
Tiara membenarkan tali sepatunya yang lepas.

"Ah, lama banget amanatnya" desah Marsha, lalu mencopot kuncirannya yang hampir terlepas lalu memakainya kembali.

"Kalo amanatnya bu Susi mah emang lama" sahut Tiara.

"Dek, kamu sakit?" tanya cewe berjilbab sambil membenarkan almamaternya yang berada tepat disamping Tiara.

Oh kakak osis

Tiara mendongakkan kepalanya, "Eh engga kak. Cuman benerin tali sepatu doang kak" jawab Tiara, lalu berdiri dari jongkoknya.

Cewe yang berjilbab itu mengangguk, lalu tersenyum.

"Oke, kalo sakit ke barisan belakang aja ya. Kakak ada dibelakang barisan kok" saran Aisyah.

"Iya makasih kak"

Aisyah mengangguk lalu berbalik ke belakang barisan. Tiara menghembuskan napasnya pelan.

"Ya udah sampai disini saja amanat ibu, dan jangan lupa yang ibu suruh tadi. Wassalamu'alaikum" ucap bu Susi.

"Waaliakumsalam"

💠💠💠

"Berlian udah lewat belum?" tanya Tiara kepada Sinta.

"Belum" jawab Sinta lalu pergi meninggalkan Tiara.

Tiara kembali lagi ke bangkunya, lalu membuka buku pelajaran fisika. Sebenarnya Tiara sedang tidak bersemangat untuk membaca buku fisika, ia ingin melihat Berlian. Biasanya Berlian selalu lewat depan kelasnya.

"Ti kantin yuk! Biasanya jam segitu tuh Restu ada dikantin" ajak Marsha.

"Mager, Berlian aja belum lewat" ucap Tiara dengan lirih.

"Ayo ih" paksa Marsha sambil menarik tangan Tiara. Dengan pasrah Tiara mengikuti.

Seperti biasa sehabis upacara murid-murid SMA Satu Bangsa di perbolehkan untuk ke kantin.

"Lo gak ikhlas ya ngantrrin gua ke kantin?"

"Ikhlas, udah deh Sha gue lagi males ribut tau"

Marsha terkekeh, "Iya iya, kenapa sih lo tumben banget keliatan badmood?"

"Capek abis upacara"

"Jawaban yang terabsurd bagi gue. Gue tebak deh, pasti Lo badmood karena belum liat Berlian kan?"

"Sok tau"

Marsha hanya mencibir.

Keadaan kantin cukup ramai, melihat kantin ramai Tiara jadi malas untuk membeli makanan.

" Berlian bangke lo, kenapa hape gue banyak foto lo?" suara Guiza disudut kantin.

Mendengar suara teriakan Guiza, Tiara menoleh menatap sudut kantin. Oh pantas saja tidak melihat Berlian ternyata dikantin.

"Itu Berlian kan ya?" tanya Marsha, Tiara tersenyum lalu mengangguk.

Berlian berjalan ke lorong kantin yang menghubungkan ke koridor kelasnya.

"Berlian" panggil Tiara. Berlian berhenti menunggu ke lanjutan ucapan Tiara.

"Hm, gak jadi deh" sambung Tiara sambil tersenyum malu.

Jaga image dihadapan Berlian

"Yee, cantik-cantik kok dongo sih?" ledek Berlian sambil tertawa, lalu melanjutkan pergi ke kelasnya.

Tiara menghentak kakinya kesal. Tapi sedetik kemudian tersenyum.

Tadi Berlian bilang gue cantik kan ya?

🔘🔘🔘

Halo ketemu lagi dicerita aku

Semoga suka ya😊

Vote dan komen jangan lupa

Salam Divawa

Mutiara dan BerlianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang