“Hm lewat apa ya bilangnya”
“Lewat chat maybe atau langsung”
“Gak gak jangan langsung”
“Oh chat aja deh” kata gua dalam hati.
Gua pun langsung membuka aplikasi Instagram,gua DM dia karena emang punya kontaknya cuman dari situ,yang benar kata Kezia kalo Chiko baru-baru ini ngefollow gua.
-----------------------------------------------------------------
Chikowdln_
1 September 22.55
"Follback"
"Udah"
"Makasih"
"Iya"
7 September 20.44
"Ko on gak?"
"On"
"Ada line?minta id nya"
"Mau ngomong bntr"
"Chiko98"
"Tuh"
Gua pun langsung move ke aplikasi Line,dan add dia.Kenapa pilih line?kenapa gak di Dm aja sekalian? Karena gua jaga-jaga aja gitu takutnya si Kezia megang akun si Chiko,nanti salah paham lagi bisa makin besar masalahnya.
Dan kalo kalian tau ini pertama kali gua minta id line cowok.Gak penting juga si sebenarnya.
Setelah gua add Chiko,gua pun langsung chat dia,panjang kali lebar,gua ceritain semuanya biar dia tahu apa yang terjadi karena gua disini merasa dirugikan.
Line.
Belva:
"Jadi gini lo tau gak si,..."
Chiko:
"Ha?"
"Serius lo?"
Belva:
"Iya bener.."
Chiko:
"Dia juga nuduh gua kayak begitu"
"Diemin aja"
Masih panjang sebenarnya,tapi respon gua gak terlalu nanggepin,cuman singkat,gak fast respon dan bisa dibilang cuek banget.
Karena gua agak jadi kurang suka sama dia semenjak gua yang gatau apa-apa jadi ikut masuk ke dalam masalah mereka.
Hari demi hari gua dan Chiko sering berchattan,entah gua pun bingung apa yang dibahas gua pun tak mengerti, tetapi gua dengannya saling menyambung dalam percakapan itu.Tidak kehabisan topik,tepatnya.
Oh tidak.
Rasa apa ini?gua merasakan yang berbeda dari sebelumnya.
Yang sepertinya belum gua alami.
Apa gua suka dengannya?
Atau kagum?
Masa sih? Sejak kapan?
Udah buka pintu hati kah?
Muncullah banyak pertanyaan di benak gua mengenai dirinya,memang gua merasa dirinya ada yang istimewa,tapi entah itu apa.Sehingga gua tidak bosan dengan kebanyakan cowok diluar sana yang selalu mengucapkan janji-janji manis padahal bullshit.
Akhir-akhir ini keadaan sudah aman,damai,dan tentram.Hingga suatu saat muncul lagi yang dimana dia dengan cepat menyelesaikan semuanya.Karena gua sering chattan sama dia,tidak menutup kemungkinan gua akan curhat semuanya ke dia.
Pulang sekolah,si Kezia sudah menunggu gua di depan pintu kelas.Istilah bahasa kasarnya sih kayak mau ngelabrak gitu.
“Belva” sahutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cafunè
Teen FictionAku belva,gadis biasa yang kebanyakan orang bilang aku cukup berbeda. Yang tidak mengenal apa itu arti cinta sesungguhnya. Tapi semuanya berubah, Semenjak ia datang kedalam hidupku. Siapakah ia? Jurus apa yang dipakai sampai ia bisa merubahku?
