Seperti biasanya hari ini Daniel pergi apartemen Ira untuk berangkat kuliah bareng...
Diperjalanan
"Ra " panggil Daniel
"Ada apa niel" jawab Ira sambil menoleh kearah Daniel
"Mama katanya kangen sama kamu, nanti pulang kuliah mampir kerumah aku dulu ya" jelas Daniel
"Aku juga kangen banget sama mama, iya nanti kesana ya" ucap Ira sambil tersenyum bahagia
"Cantik banget kamu kalo ketawa" goda Daniel
"Ihh apaan sihh" jawab Ira dengan pipi merah bak tomat karena sedang menahan malu dan langsung memalingkan muka kearah depan
"Ciee yang malu" ucap Daniel dengan nada jail
"Udah ah, sana nyetir yang bener" balas Ira yang masih menatap kedepan tanpa melihat kearah Daniel
"Cie" ucap Daniel lagi sambil mencolek lengan Ira
"Udah" ucap Ira geram sambil matanya melotot dan hanya di balas gelak tawa oleh Daniel
Beberapa menit kemudian
Kampus
"Niel, aku masuk kelas dulu ya" ucap Ira
"Yaudah sana, belajar yang bener ya sayang" jawab Daniel sambil ngusap hijab Ira
"Ohiya, nanti aku tunggu di kantin ya kalau udah pulang" lanjut Daniel
"Iya, kamu juga belajar yang bener. Jangan bolos-bolos. Oke sayang" ucap Ira sambil senyum
"Wahh, udah berani manggil sayang ya sekarang" ujar Daniel
"Biarin, wleeeee" balas Ira sambil menjulurkan lidah dan langsung lari meninggalkan Daniel. Danielpun hanya senyum-senyum sambil menggelengkan kepalanya. Lalu detik berikutnya ia berjalan menuju ruang kelasnya
*******
Ira POV
Hari ini gw diajak kerumah Daniel katanya sih mamanya kangen. Tapi sebenarnya gw juga kangen sih sama mamanya
"Shallom" salam Daniel ketika sudah berada di depan pintu rumahnya
"Shallom. Kok kamu udah pul.. eehh ada anak mama yang cantik sini nak, mama kangen sama kamu" ucap tante Melani (mamanya Daniel) sambil memeluk gw
"Aku juga kangen sama mama. Mama apa kabar" tanya gw ke tante Melani. Kenapa gw panggil mama? Karena tante Melani sendiri yang nyuruh gw buat panggil dia dengan sebutan mama.
"Mama baik kok. Kalo kamu gimana?
Kamu cantik ih pake jilbab putih kayak gini" ucap tante Melani sambil melepas pelukannya dan menangkup pipi gw"Mama bisa aja" ucap gw malu-malu
"Pacarnya siapa dulu dong" celetuk Daniel tiba-tiba
"Pacar siapa yaa,, hmm.. kayaknya aku nggak punya pacar deh" ucap gw dengan nada jahil
"Kok gitu sih yank. Aku ngambek nih" balas Daniel sambil menekuk muka dan mengerucutkan bibirnya
"Ihh dasar ambekan" balas gw
"Udah-udah kalian ini. Masuk yuk ngobrolnya di dalem aja biar enak" balas tante Melani
S
K
I
P"Ira, gimana sama kuliah kamu?" Tanya tante Melani yang sedang duduk didepan gw
"Alhamdulillah, lancar kok ma"jawab gw dengan senyuman
"Puji tuhan kalo gitu. Ohiya, mama punya hadiah buat kalian berdua" ucap tante Melani dan kita berdua saling pandang karena bingung
"Bentar ya mama ambilin" lanjut tante Melani sambil beranjak dari duduknya
Berkenaan dengan itu gw mendekatkan duduk ke Daniel lalu membisiki nya "emang mama mau ngasih apa sih"
"Aku juga nggak tau lo. Mama nggak bilang apa-apa soal itu" jawab Daniel
"Udah bisik-bisiknya" ucap tante Melani yang ternyata udah ada di depan kami. Sontak gw agak menjauh dikit dari Daniel.
"Eh.. mama udah disitu aja" ucap Daniel dan gw hanya senyum-senyum aja
"Emang bisik-bisik apa sih" tanya tante Melani dengan nada menggoda
"Itu, Ira bilang kalau dia sayaaaangggg banget sama akuu" jawab Daniel yang langsung gw beri pukulan di lengan nya.
" idihhh ngawur, aku kan nggak bilanh gitu" ucap gw ke Daniel
"Hahaha udah-udah. Ini hadiah buat kamu ira" ucap tante Melani sambil memberikan hadiah ke gw
"Dan ini buat kamu niel" lanjut tante Melani sambil memberikan hadiah ke Daniel
"Boleh di buka sekarang nih ma" tanya gw
"Iya buka aja. Semoga suka ya" jawab tante Melani
Dengan perasaan senang gw buka hadiah itu. Tapi setelah gw buka tiba-tiba gw pengen nangis, ini ngena banget. Bayangin aja tante Melani ngasih gw Tasbih.
"Suka hadiahnya ra?" Tanya tante Melani
"Suka banget ma, makasih ya" ucap gw sambil tersenyum
"Aku juga coba buka deh hadiahnya" celetuk Daniel
Dan ternyata Daniel diberi hadiah kalung Salib. Gw sama Daniel sama-sama terdiam memikirkan kenapa tante Melani memberikan hadiah itu ke kami. Pikiran gw udah campur aduk.
"Pasti kalian bingung kan kenapa mama ngasih itu semua ke kalian" tanya tente Melani dan dibalas anggukan oleh kita berdua
"Mama mau biar kalian ingat sama tuhan masing-masing. Ira selalu ingat sama Allah dan Daniel selalu ingat sama Jesus" seketika satu air mata gw lolos mengalir di pipi gw.
"Ira jangan nangis sayang, mama hanya ingin mengingatkan saja. Nggak bermaksud apa-apa" ucap tante Melani sambil meluk gw dan ngusap air mata yang ada di pipi gw
Daniel masih diam sambil menundukkan kepalanya. Mungkin dia juga sedih kayak gw.
"Ohiya, bantuin mama masak yuk ra" ucap tante Melani sambil menggenggam tangan gw
Gw tersenyum dan mengangguk
"Yukk" ajak tante Melani sambil beranjak dari duduknya dan berjalan kedapur.
Sedetik berikutnya gw pun beranjak dari duduk gw dan nyusul tante Melani ke dapur. Tapi sebelum itu gw ngelirik kearah Daniel yang dari tadi masih diam menundukkan kepalanya. Dan gw dengan jelas dengar suara isakan kecil, apa mungkin
Daniel nangis??
Bersambung
Next nggak?
Jangan lupa beri tanggapan dan vote nya ya !!!
Agar aku semangat ngetik 😁
Makasih ❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasbih Dan Salib
Teen Fiction"Ketika Tasbih Di Tanganku Dan Salib Di Lehermu" Nggak mungkin kita membangun 2 tempat ibadah yang berbeda dalam satu rumah