Hidup Baru, dann Dia Siapa (?)

7 3 2
                                    

Kriiinngggggggggggg

Uhhg, bisiiinggg
Aku melenguh sambil mematikan alarm diatas nakas,
Perlahan kubuka mata ku dengan malas untuk mengumpulkan segenap kesadaran ku.
Daannn tebakk, mataku membulattt
Berkedip, berkedip dan mengucek nya berkali2.

"A-akuu dimanaaaa ?!" Teriakku tanpa sadar

Aku berada di ruangan asing dan seratus persen yakin ini bukan kamar milikku.
Aku keluar dari kamar 'ntah siapa ini' dan melihat sekeliling.

"I-ini bukan rumahkuuu!" Teriakku 'lagi'

Aku pun mulai menuruni tangga dengan tergesa-gesa dan tanpa sadar saat anak tangga ke 5 aku kurang beruntung dann

bruukk, traakk, kraakk, pranggg.

Muluss aku mendarat tepat dengan posisi terduduk dan sakitnya bukan main di bokong ku untungnya tak ada yg patah hanya benturan yang tak berarti. Hhmm -_-

"Sayang kamu tidak apa2 ?" Wanita setengah baya bertanya padaku dengan nada khawatirnya.

Ternyata dia dari tadi sudah duduk di meja makan dengan pria paruh baya yang kupikir mereka adalah pasangan dan melihat kejadian pendaratan ku yg tidak etis tadi,mereka menatapku dengan pandangan cemas. Dann aku juga sama sekali tidak mengenali mereka

Aku langsung berdiri dan menepuk nepuk sedikit bokongku dengan salah tingkah.

"Euhm, kalau saya boleh tahu kalian ini siapa ? Dan saya ini dimana ?" Tanyaku sesopan mungkin

Tiba-tiba saja wanita tersebut terisak dan mulai menangis, aku menatapnya bingung apakah perkataan ku ada yang salah ?

"Hiks hiks hiks tuh kan yah, apa nya yang tidak apa2 hiks si Rara masa' tidak mengenali kita orang tua nya hiks hiks mestinya itu dia harus dirawat inap dulu "

"Sudahlah Bu, dokter kan bilang Rara sudah tidak apa-apa dan tidak ada benturan yang berat dikepalanya jadi tidak perlu khawatir, mungkin dia hanya mengalami amnesia ringan akibat shock dan itu akan sembuh seiring waktu kita sebagai orang tua harus sabar Bu" pria paruh baya tersebut merangkul yang 'kuduga' istrinya sambil mengelus punggungnya.

'orang tua ?' mataku membulat
'mereka ?' 'apa yang terjadi kemarin ?'

Aku hanya ingat aku yang dimarahi mama setelah mendapat peringkat dua belas, aku lari dari rumah sambil menangis laluuu
Yaa! Sumur di rumah usang tersebut aku melempar koin dan membuat permintaan,lalu aku pingsan, dan bangun-bangun aku sudah berada di dunia aneh ini.

'Apa jangan-jangan itu benar-benar terkabul ?' Pikiranku menebak-nebak kemungkinan yang bisa saja terjadi
Tapiii apaa benar terkabull ? Woahh tanpa sadar aku membulat kan mulutku 'hebat' gumamku.

'hhmm apa ini artinya aku harus memulai hidup baru eh ?'

Setelah beberapa menit berdebat dengan diri sendiri dan mendengarkan penjelasan apa yang terjadi dan apa yang harus kulakukan papa dan mama 'baru' di dunia aneh ku, aku pun setuju untuk menjalani hidup dan mulai sekolah hari ini.

Daannn disinilah aku berdiri didepan gerbang sekolah ku yang baru, aku pun mulai berjalan pelan-pelan sambil melihat sekeliling
Tiba-tiba saja .....

"Haii Rachel! Bagaimana kepalamu apa sudah tidak apa ? Aku terkejut sekali melihat kau kemaren keserempet, setelah tau peringkat mu meningkat hahaha"

Aku menatap aneh seorang perempuan yg menurutku sok akrab padaku, dan mengalungkan lengan kanannya di leher ku.

"Kau siapa ?" Tanyaku

"Kau beneran tak kenal aku ? Wahh aku ini sahabat mu! Benar kata om dan Tante benturan itu ternyata berefek, kalo begitu haruskah aku memperkenalkan diri ku seperti dulu dari awal ?
Oke! Aku nazla Ariana Panggil saja Yaya dan mulai sekarang aku akan menemanii kamuu kemanaa saja okee ? Tawarnya ramah padaku"

'dia sahabatku ternyata, baiklah!' batinku

Aku pun mengangguk tanda setuju.

"Baguss kalo begitu ayo kita ke kelas"

Bbrruukk

"Heyy, hati2 dong Rey! Kamu gak papa Ra ?"

Aku menatap kepergian lelaki yg menabrak ku tadi,seperti terlihat familiarr, apa mungkin bukan aku saja yg terjebak di dunia ini ? Apakah Dia orang yang kukenal itu ?

Aku tak menggubris pertanyaan Yaya lalu mengejar pria itu

"Ra! Kamu mau kemanaaaa?"

"Tungguuu hei heiii tunggu !!" Teriakku sambil tetap berlari.

Gotcha! Aku dapat dia, ku pegang bahunya lalu kubalik badannya.

pantas tidak dengar ternyata dia sedang mendengarkan lagu menggunakan headset nya.

"Hosh hosh hosh, aaa ternyata benar itu kamu!. Kamu gak ingat aku Rey ? Aku Rara! Kamu juga terjebak disini ya ? Syukurlah melegakan melihat fakta bahwa aku tak sendiri disinii"

Dia menatapku sinis, terlihat seperti "ada apa dengan wanita gila ini" , melepas dengan kasar sepasang headset nya dari telinga nya lalu berkata
"Enyah dari hadapanku"

Lalu dia pergi begitu saja meninggalkan ku dengan ribuan tanda tanya, tanda titik, tanda koma, dan tanda seru.

"Siapa dia sebenarnya ?" Gumamku sendiri.

"Huuhhh aku lelah mengejarmu Ra dari depan gerbang tadi kenapa mengejar lelaki itu ? Dia memang se angkuh itu, maklum saja mungkin karena memiliki wajah setampan itu hhmm"

"Dia Reyhan frastya kann ?" Tanyaku penasaran

"Benar! Kamu kok ingat diaa ? Sedangkan aku sahabat baik mu tidak ? Padahal saat itu kamu menganggap dia musuh terberat karna ia tak pernah belajar tapi selalu mendapat peringkat pertamaa,tapii tenang saja raa kamu kedua terbaik setelah dia kok" jelass Yaya

'yahh aku suka dunia ini, paling tidak disini peringkat ku naik dari sebelumnya namun aku mulai penasaran "siapa dia ? Mengapa begitu berbeda ?" Pikirku kembali

"Ayoo saatnya kita ke kelasss" ajak Yaya membuyarkan lamunanku sembari menarik pergelangan tanganku.

**TBC**

29/Mei/2019



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Make three whishes, please!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang