Make three wishes, please!

14 3 0
                                    


    Pluukk. Kerikil itu ku tendang dengan kuat sehingga masuk tepat ke dalam genangan air di sebrang jalan.
Dengan wajah kusam dan hati dongkol aku berjalan mnuju rumah dengan langkah was was, dalam benakku hanya terbayang sesampai rumah psti perang dunia kedua akan terjadi. Hufftt

"Aku pulang"

"Peringkat berapa hhm ?" Suara wanita setengah baya langsung mengintrupsiku kala aku melangkahkan kaki untuk masuk.

"Eng hm, du dua belass ma"

"Lagi ? Kan mama sudah bilang kamu harus masuk 10 besar raa, ini kenapa malah turun ? Kamu terlalu sepele dan lalai kebanyakan main, otak gak prnah diasah, sifat kekanakan kapan gedenya kamu ha ? Anak siapa sih kamu ? Mintak ini itu cepet banget cuman ngeraih juara aja gak bsa. Percuma mama selama ini gedein dan ngasih makan kamu, gak bisa banggain orang tua. Maluuu mama sama kawan-kawan mama"

"Mama kok ngomong gitu, selama ini rara udah berusaha ma, kalo mama malu mending dari awal gak usah lahirin rara, rara gak pernah minta mama buat ngelahirin rara kedunia ini! Rara juga enggak mau hidup semenyedihkan i- PLAAAKK, ~perih saat tangan mama mendarat di pipi kananku

"Aku benci sama mama!" Teriakku

Aku membuang sembarang tas ku lalu berlari dari rumah sejauh mungkin,
"Auwhh" aku meringis ketika kusentuh pipi kananku masih terasa panas

Aku menangis, 'salahku apa ? Aku sudah berusaha keras untuk meraih peringkat itu, aku sudah belajar mati-mati an disaat aku menyelesaikan tugas sendiri, mengerjakan ulangan sendiri dan mencoba jujur, tapi mereka tidak! Mencari contekan, mengerjakan ulangan secara berkelompok dan mencari cara apapun agar nilai sempurna lalu Aku bisa apa ?
Mama jahat! Dia tidak mengerti perjuanganku! Aku juga mau mendapat peringkat dan membanggakan orang tua!
Hiks, hiks, apa tidak bisa ?

Tes tes tes tes

Air mulai membasahi jalanan aspal yang kududuki,
Hujan mulai turun,
aku tersadar, aku sudah lama duduk di pinggir trotoar jalan ini kulihat langit mulai menggelap, kulihat sekeliling tempat ku berada.
Aku tidak mengenali lingkungan ini sama sekali.

Aku mulai bangkit dari dudukku 'aku dimana ?' Innerku

Ini sepertinya sudah jauh dari perkomplekan rumahku, aku berlari tanpa melihat arah tadi.

'Bagaimana ini' ucapku gusarr

Pepohonan rindang dimana-mana, jalanan sepi tanpa pengendara hanya ada satu rumah di daerah itu, itu pun seperti tak berpenghuni,

'aku benar-benar tersesat, mungkin saja aku bisa bertanya pada pemilik rumah satu-satunya disitu,'

Aku pun menuju rumah kumuh tak bercat itu, kesan horor dan aura gelap terpancar dari rumah ini, seketika bulu kudukku tiba2 merinding.

Tok tok tok

Nihil~ tidak ada jawaban sama sekali

Aku pun mencoba menelusuri rumah ini,
Ada yg aneh dari rumah ini, malah sangat aneh.

Aku menemukan sumur di halaman depan rumah ini, bagaimana tidak aneh, bukankah diseluruh rumah letak sumur itu selalu dibelakang, apa mungkin penghuninya mempunyai phobia mandi di belakang ? 
He he he hee

'Throw a coin, make three wishes please!

Aku membaca dengan hati2 papan pemberitahuan yang setinggi pinggang ku tepat di samping sumur tersebut.

Ini seperti di kartun yang hampir setiap minggu aku tonton, ketika mereka membuat permohonan maka akan langsung terkabul.
Tentu saja aku tidak mudah percaya dengan hal begituan, tapi tidak ada salahnya kan membuat suatu peruntungan hmm.
Aku merundukkan kepalaku sedikit untuk melihat kedalaman sumur tersebut

'cukup dalam untuk menenggelamkan satu anak kambing' pikirku

Aku pun merogoh saku dan mendapati koin ku. Awalnya aku bingung mau buat permohonan apa toh ini hanya iseng saja jadi kubuat satu permohonan

'aku berharap aku dapat tinggal dimana semuanya sesuai dengan keinginanku, dan dua permohonan lagi akan kusimpan untuk nanti setelah memikirkannya'.

Lalu aku pun melemparkan koin itu bersamaan dengan permohonan ku.
Aku menunggu beberapa detik tidak ada perubahan apapun sama sekali.

'Kurang kerjaan sekali membuat sumur permohonan yang tidak berguna sama sekali'.

Saat aku ingin melangkahkan kaki untuk pergi, tiba-tiba saja

Bbrruaakkhh

Sesuatu menjatuhi punggungku rasanya begitu berat dan sakit aku pun jatuh tersungkur ditanah, semua kelihatan mulai menggelap dan aku pun kehilangan kesadaranku sepenuhnya.

                             **TBC**

4/Januari/2019

• Kritik, Saran, dan komentar positif yang bersifat membangun dipersilakan.

"Kamu tidak akan berkembang dan maju jika tidak disentil"~Rviolence



Make three whishes, please!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang