Lima belas√

2.7K 78 0
                                    

Saat mina menoleh kearah belakang ingin melihat pemilik motor itu dan pikiran mina benar pemilik motor itu adalah dava teman sekelas nya yang pernah mengantarkan mina pulang

"Naik" dava

"Hah?" mina

"Naik" dava

"Gak aku nunggu tante aku" mina

"Gue bilang naik" ucap dava. Dava juga tau mina hanya mengeles agar tidak bareng nya karna itu dia bilang nunggu tante nya dava juga tau jam sekarang menunjukan pukul 4 sore hari dan tidak akan ada taxi maupun angkot yang lewat

"Oke" mina

Diperjalanan mina dan dava tidak ada topic pembicaraan setelah perbelokan rumah tante mira dava hanya terus tidak belok kerumah tante mira

Pikiran mina sekarang kacau atau jangan jangan dava akan mencelakai nya?

Atau dava akan macam macam pada nya?

Atau dava ada niat buruk padanya? Oh tidak tidak mina tidak mau

"Mau kemana si? Perbelokanya udah lewat" ucap mina sedikit teriak karna dava memakai helm

"Berisik!" ucap dava

Saat sampai ditempat yang menurut mina keren bagus kece pokoknya badai tapi tempat itu mina tau itu adalah puncak

Seru angin berhembus cepat kebadan mina dan dava

Ya walaupun mina akui dingin tapi mina tidak mengakuinya tetapi mina hanya menikmati angin nya dan pemandangan yang menurutnya indah

"Kuasa allah mana lagi yang kau dustakan?" batin mina sambil tersenyum

Dava yang lihat mina senyum senyum sendiri tidak bisa dipungkiri kalau dava ikut tersenyum walaupun tipit tipis setipis kertas tisu tapi bisa dilihat

"Suka?" tanya dava pandangan kedepan

"Suka banget gue suka" mina tersadar ucapanya langsung tutup mulut

"Santai aja" jawabnya

"Suka makasih dava" mina saking senang nya sampai sampai meluk dava

"Ehh maaf gak sengaja" mina

"Hm"dava

"Diitali ini ada tapi aku baru pertama kali kesini rasanya indah banget ya walaupun aku lahir diindonesia tapi aku gak pernah kemana mana" ucap mina

"Kenapa?" dava

"Aku diitali sama kayak gini sama ayah lihat pemandangan ini terus pas pulang kita kecelakaan ayah meninggal dan aku koma selama 2 hari" ucap mina

"Eh maaf hehe mellow gini" mina

"Gkpapa" dava

"Lo eh kamu sering datang kesini?" mina

"Sering setiap gue lagi banyak masalah gue kesini" ucapnya

"Aku juga mau ntar ajak lagi ya" mina

"Boleh. Lo boleh teriak sesuka lo" dava

Mina yang denger ucapan dava kayak gitu jadi teringat akan ayah tercinta nya mina berdiri dann

"Ayahhhh mina kangen ayahhhhh alvyouuuu ayahhh semoga masuk surga" teriak minaa

Tanpa sadar mina telah meneteskan air mata nya karna kangen ayah

Mina juga sempat berjanji kediri sendiri dia gak perlu nangis cengeng harus tegas walaupun ayah udah gak ada

"Lo nangis?" dava

"Eh enggak hehe" mina

"Udah jam5 pulang" dingin dava

"Iya" mina

20 menit sampai dikarangan rumah tante mira

"Makasih ya udah ajak kepuncak" mina

"Santai" dava

Setelah itu dava melajukan motornya

Mina senyum senyum sendiri karna dia senang diajak dava ketempat yang sama seperti dulu dia dengan ayahnya

Shela yang lihat mina turun dari motornya dava hanya geram melihat tingkah mina karna mina berani beraninya merebut calon pacarnya shela

"Dari mana lo" ucap dingin shela

"Dari puncak" ucap mina dan terus berjalan kedalam rumah

"Ihhhhhh awasloh" batin shela


Ting

Putri Ramadhani12"p
P
P

Sara Ayuni "apaan sayang

Putri Ramadhani12" boring guee boring banget

Sara Ayuni " apalagi gue put gak banget

122 Chat

Mina Rianty " apaan

Putri Ramadhani" dari mana aja lo

Sara Ayuni " ho'oh ngilang ae lo

Mina Rianty "aku abis dari puncak bareng dava

Sara Ayuni "what serius lo?

Putri Ramadhani "2

Mina Rianty " y

Mina Rianty meninggalkan obrolan.

















Fake Nerd√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang