🔒🔒🔒
Minggu pagi yang cerah. Matahari yang mulai bersinar menyebarkan kehangatan di penjuru bumi disambut dengan suara ayam jago yang saling bersahutan serta udara sejuk pagi hari dari pepohonan di sekitar. Benar-benar minggu pagi yang sempurna untuk beraktivitas. tak terkecuali dengan gadis satu ini, Diana. Bahkan dari jam empat pagi dimana kebanyakan orang masih sibuk bergelung dengan selimut hangatnya Diana sudah berada di ruangan ini dengan mata terfokus pada sebuah layar menyala didepannya."Loh, neng Diana semalam nggak pulang?" Pak Tarjo, penjaga sekolah kaget melihat Diana yang sudah duduk manis di ruang ekskul mading padahal baru tadi malam dia menyuruh gadis itu pulang karena jam sudah menunjuk pukul sepuluh malam dan dia masih berada di sekolah. Dan sekarang, pagi-pagi buta Diana sudah berada disekolah lagi. Pak Tarjo pun heran dibuatnya.
"Pulang kok Pak, kan bapak sendiri yang antar saya semalam. Masa lupa sih?" Diana menjawabnya dengan santai dan diiringi nada bercanda. Namun perhatiaannya tak teralihkan dari layar laptop tadi.
"Iya masih ingatlah neng, tapi yang bikin bapak bingung eneng ngapain jam segini sudah ada di sekolah?"
"Lha bapak sendiri ngapain jam segini juga ada disekolah?" Diana membalikkan pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Pak Tarjo.
"Kalau bapak mah sudah kewajiban ada di sekolah. Tugas negara ini neng!"
Mendengar penuturan Pak Tarjo Diana langsung melangkah keluar ruangan sambil menjentikkan jarinya tanda setuju. "Nah! Kalau gitu sama pak, saya juga lagi menjalankan tugas negara, kewajiban saya sebagai siswa dan anggota ekskul pak."
Pak Tarjo yang mendengarnya hanya bisa tersenyum simpul melihat semangat gadis satu ini yang tak kenal lelah. " Memangnya Neng enggak capek? Padahal baru semalam loh eneng pulang tapi sekarang sudah sampai saja di sekolah?"
"mmm, capek gak ya?" goda Diana.
Pak Tarjo hanya membalasnya dengan gelengan kepala diikuti kekehan kecil yang keluar dari bibirnya. " Terserah Neng Diana kalau begitu. Oh iya, tadi bapak beli Energen kalau neng Diana mau ambil saja di dapur di sana juga sudah ada air panas"
Mendengar hal itu langsung membuat mata Diana berbinar, dia langsung meninggalkan laptopnya dan menghampiri Pak Tarjo. "Beneran enggak apa-apa kalau Diana minta?" Pak Tarjo membalas dengan anggukan kepala pertanda bahwa tak apa jika Diana mau meminta minuman sereal itu.
Senyum dibibir Diana makin merekah melihat tanda setuju dari Pak Tarjo. Ucapan terimaksih langsung terucap dari bibir Diana yang masih tersenyum manis Pak tarjo kemudian mengangguk lalu pergi meninggalkan Diana untuk melanjutkan kegiatannya.
*****
Waktu serasa berlalu lebih cepat dari biasanya, matahari pun sudah mulai terlihat sinarnya. Bagas yang semula masih bergelung dengan selimut tebal di kasurnya kini sudah berdiri di depan cermin dengan wajah dan tubuh yang sudah segar lengkap dengan pakain santai yang wangi. Padahal dia masih belum puas dengan tidurnya semalam yang entah kenapa terasa lebih cepat dari biasanya, Dan sekarang dia harus bersiap pergi ke sekolah lagi. Yap walaupun hari ini hari minggu yang mana sekolah harusnya libur tapi bagi Bagas hari ini adalah hari sibuk baginya mengingat ada event besar yang akan datang di akhir bulan nanti membuatnya sibuk mempersiapkan ini itu karena jabatan ketua OSIS yang dia sandang sekarang
Suara deru mesin motor Bagas semakin memelan seiring dengan motornya yang sampai di halaman parkir sekolahnya. Bagas mematikan mesin motornya lalu melepaskan helm full face-nya dan menggantungkannya di spion sebelah kanan motornya itu.
Dia pun melangkah masuk ke sekolah. Namun, langkah Bagas terhenti sebentar saat menyadari ada sebuah motor matic merah yang sudah terparkir di sana sebelum dia datang. Bagas tahu betul siapa pemilik kendaraan itu. " Tuh cewek emang nggak ada capek-capeknya ya?" Bagas tersenyum singkat lalu pergi menuju ruang OSIS.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOCKED
Teen FictionBagas dan Diana, keduanya merupakan siswa SMA Garuda yang memiliki banyak prestasi baik dari segi akademik maupun non-akademik. Bagas sang ketua OSIS dan playmaker andalan tim basket dari SMA Garuda yang selalu menjadi momok bagi SMA lain. Sedang D...