1

68 6 0
                                    


Senin mungkin hari yang dibenci anak-anak sekolah tapi tidak untuk Retha. Karna hari senin ia tidak ada kuliah dan itu membuat hidupnya tenang untuk senin paginya. Setiap weekend dia bahkan harus rapat ini dan itu dari pagi hingga dini hari sepertinya sudah biasa untuk retha.

Maretha Bintang Saputri. Atau orang-orang biasa memanggilnya dengan nama Retha. Mahasiswa semester 5 yang saat ini sibuk organisasi dan sibuk pula menjadi asisten dosen. Bayangkan saja hidupnya seperti apa sibuknya. Oh jangan tanya apakah dia punya pacar? Jelas saja tidak! Bagaimana mau punya pacar kalo tiap hari ia habiskan waktu hanya dikampus yang bertemu orang itu-itu saja hingga membuat retha muak. Tapi memang dia harus berbuat apa? Itu harus di lalui sampai dia lulus nanti.

Pukul 09.23 Retha masih tidur ditempat tidur kostannya karna menurutnya ini adalah hari terindah untuk hibernasi. Apalagi dia pulang jam 5 pagi karna harus menyelesaikan pekerjaan di laboratorium mikrobiologi karna besok ia harus bekerja untuk menjadi asisten dosen bagi para juniornya di laboratorium maka dia membuat beberapa media bersama Jojo tentunya. 


Masih didalam mimpi Retha tak berniat membuka matanya segera karna menurutnya memang tidak ada jadwal untuk hari senin ini. Rapat himpunan? Setau retha rapat akan dilakukan nanti malam jadi ia masih molor hingga jam segini. Sampai akhirnya ada ketukan pintu dari kamar kost nya.

'tokk took'

'tokk tokkk'

'mbak retha ada yang nyari'

'tok tokkk tokk'

'mbaak? Ini ada temennya mbak retha diruang tamu'

Enggan untuk membuka mata tapi jika retha tidak segera bangun mungkin orang yang mengetuk pintu itu akan mendobrak pintunya. Mau tak mau retha bangun dari tidurnya dan setengah sadar ia membuka pintu. Berdirilah disana penjaga kost nya 'mbak ani'.

"mbak itu ada temennya diruang tamu"

"ohh iya mbak makasih ya mbak" katanya sambil mengusap wajahnya dengan kesal karna hari seninnya terganggu.

Retha pun langsung berjalan ke ruang tamu kostannya dan dia langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa sembari kembali menutup matanya lagi. Sedangkan temannya itu menggeleng dan segera membangunkan Retha lagi.

"Bangun woy kebo banget sih lu"

"ya elu ngapain sih ganggu senin gue"

"hehhh ini lu tuh daritadi malem ditanyain anak-anak PSDM buat revisi proposal malah lu ga bales-bales tuh ngapain sih?" tanyanya sambil mengambil beberapa berkas dari tas yang ia bawa

"gue bikin media di lab mikro kemarin sama jojo" jawabnya masih dengan mata tertutup

"bangun ini revisi sekarang juga! Mau diajuin nih buat pencairan dana!" katanya sambil menarik tangan retha supaya gadis itu terduduk dan segera menyelesaikan tugasnya.

"Ish bima!" Retha tidak suka diganggu. Apalagi waktu istirahatnya ini diganggu pria menyebalkan ini. Ketua himpunannya yang dari jaman mahasiswa baru selalu saja ribut dengan Retha. Entah takdir mengapa membuat mereka berada dalam 1 organisasi dan parahnya lagi Bima ini ketua organisasinya sedangkan Retha ini jadi sekertaris nya, retha bingung mengapa bima memilihnya padahal banyak anak-anak yang berkompeten.


"lu tuh sekertaris gue. Jadi tolong ini bantuin dulu buat ngerevisiin ini yaampun galak banget sih lu" kata bima sambil menyerahkan proposal kepada retha yang sudah memasang tampang garang.

"lagian gue ga minta jadi sekertaris lu ya! Gue udah sibuk sama laboratorium malah lu nambahin kerjaan gue!" retha langsung menarik proposal dari Bima

"lah itu si jojo jadi ketua Bem aja bisa hebat gitu"

"ck ngapain lu nyamain gue sama jojo? Gue sama jojo jelas beda bego!"

"astaga kasar sekali sekertarisku ini" kekeh bima

"emang si githa kemana sih?" githa adalah partner sekertaris retha hanya berbeda angkatan saja dengan retha.

"githa ada kelas pengganti sama pak bagyo tadi jadi yaudah guenya ke elu. Btw ret gue haus deh" Bima memasang muka memelasnya namun dibalasa tatapan kesal oleh retha.

"CK! Nyusahin lu!" Retha bangkit dari duduknya dan menuju dapur untuk mengambil minuman untuk penganggu hari seninnya

"Nih! Apalagi habis ini ha?" kata retha menyodorkan fanta dari kulkas dan beberapa snack

"wihh mantepp hehhe makasih retha" kemudian keduanya hening. Bima yang sibuk dengan handphonenya sedangkan retha sibuk dengan proposal yang sedang ia pegang. Tak butuh waktu lama retha menyelesaikan revisi proposalnya.

"tau gak lu? Aturannya sekertaris kegiatan yang ketemu gue! Bukan ketua himpunannya yang turun langsung begini" tutur retha kesal karena ini harusnya yang mengurus adalah Bidang KPSDM tapi malah ketua himpunannya yang turun tangan. Mau aja bima ini dibegoin kayaknya.


"yaelah gapapa kali mumpung gue tuh nganggur. Lagian si nico lagi sibuk kok"

"sibuk apaan? Sibuk pedekate ama sahabat gue maksud lu?" Bima hanya nyengir membalas pertanyaan retha. Nico memang sedang mendekati sahabat retha, dahlia namanya. Oh jangan tanya bagaimana sifat dahlia, dia benar-benar jauh dengan retha. Dahlia memang seperti bunga dahlia, bahgaimana tidak? Sifatnya yang lembut dan sabar begitupula wajahnya sangat-sangat cantik dan juga dia sangat feminim sekali. Pria mana yang tidak mau dengannya? Hmmm sedangkan retha? Sudah dijelaskan diatas bahwa dia tidak punya waktu untuk memikirkan seorang pria. 

"udeeh jangan galak-galak kasihan tuh cowok-cowok kabur duluan liat lu galaknya ga ketulungan"

"bodoamat! Udah sana pergi gue mau tidur lagi"

"yaampun buset ini udah jam berapa mbak? Masih mau molor aja!"

"hehhh gue baru tidur tadi jam 6 pagi dan lo kesini jam 9.30 lu itung tuh baru berapa jam gue tidur!" Bima hanya terkekeh dan melambaikan tangan bertujuan untuk pamit pada retha yang sudah kesal karna hari seninnya terganggu. Habis sudah sepertinya kesabaran retha menghadapi ketuanya ini. Masih 3 bulan tapi rasanya retha ingin mengundurkan diri saja karna bima membuatnya menambah kerjaan saja. 

"ah yaa" bima kembali memutar badannya untuk berbicara pada retha "ntar malem jangan lupa rapat bulanan"

"iya bawel udah sana pergi" usir retha dengan mendorong bima keluar dari kostannya menuju motor yang diparkir didepan rumah kost retha.

"ehh iyaiya ini mau pergi mbak yaampun salah apaa gue"

"lu selalu salah dimata gue" kata retha bersandar pada pintu kostannya

"mau bareng siapa ntar malem?" tanya bima

"gue ama febri aja sekalian mau makan dulu ntar" bima mengangguk paham dan kemudian menyalakan motornya dan langsung melambaikan tangannya pada retha dan retha hanya membalas anggukan kecil lalu masuk kembali kedalam kamarnya dan melanjutkan kegiatan hibernasinya. 

Kupu-Kupu (Kuliah Pulang - Kuliah Pulang)Where stories live. Discover now