Work

217 11 1
                                    

Huh....huh...huh

Nafas terengah-engah yang bisa terdengar hingga puluhan meter karena keadaan jalan yang sepi dan sunyi.

“kau tidak bisa bersembunyi lagi!!” Suara perempuan yang sedikit tinggi dan sedikit menakutkan.

“t...tolong..ampuni aku..... Aku tidak tau ap...apapun!!!” Suara serak yang gagap dan tubuhnya yang penuh dengan keringat.

Tuk...tuk.....tuk

Suara sepatu menggema di jalanan buntu dan sepi itu.

“Aku tidak bodoh Lee Chaeyoung!! Bisa-bisanya kau menyewa seorang laki-laki untuk menjebakku!!” Suara itu kembali membuat gema.

“M....maafkan aku.... Aku janji t...tidak akan bermain-main denganmu lagi!!” Nafas wanita bernama Lee Chaeyoung itu tercekat ketika melihat perempuan yang berada beberapa meter di depanya itu mengeluarkan sebuah pisau lipat.

“Kau sudah terlanjur masuk dalam permainan.” Seringai seram itu ia keluarkan meskipun ia tau bahwa itu tertutupi oleh masker hitamnya.


Perempuan pembawa pisau itu mendekat dengan langkah pelan namun tatapanya tajam menusuk.

“Apa yang akan kau lakukan?” Teriaknya ketakutan.

“Memberimu hadiah.” senyum seram itu kembali terulas.

Crotttttt...

Pisau itu terlempar tepat mengenai dahi gadis bermarga Lee itu.

“menikmati hadiahmu? Lee Chaeyoung?” Dia membuka masker yang menutupi wajahnya dan mendekati gadis yang ia ambil nyawanya beberapa detik lalu.

Dia membalik kepala mayat itu dengan kakinya.

“Bukankah ini terlalu mudah?” Ucapnya tersenyum miring.


Ponsel di saku nya tiba-tiba bergetar menandakan panggilan masuk.

“Apa?” Ucapnya ketus.

Pergilah dari sana segera,polisi menuju kesana dalam 5 menit lagi!” Sambungan telpon itu terputus setelahnya.

“Aishhhhh dia itu benar-benar menjengkelkan. Telat sekali memberi peringatan.”

Gadis itu segera mencabut pisau lipat itu dan memasukkanya ke saku untuk menghilangkan barang bukti.

Dia berlari kencang menuju arah kanan dari gang buntu itu dan memasuki sebuah gang yang lebih sempit.

Dia melewatinya dengan santai hingga keluar di ujung lainya dan melihat sebuah mobil van hitam terparkir rapi dengan pengemudinya yang tertidur pulas.

“Lee Taeyong!!! Bangun!!! Dasar pemalas!!!” Teriaknya hingga yang dipanggil namanya terbangun dan terkejut.

“Aku bisa bangun tanpa harus diteriaki, Kang Hyejin!!!” Lelaki bernama Taeyong itu membenarkan posisi duduknya dan siap melajukan mobil itu.

“sudah selesai? Cepat sekali!!” Gadis bernama Hyejin itu pun naik dan memasang sabuk pengamanya.

“aku selalu bekerja dengan cepat,tidak sepertimu!” Katanya menyombongkan diri.

“yakkkk Hyejin-aaa, aku ini lebih tua darimu yah!!!” Lelaki itu seperti merasa tidak terima.

“hehehehe, maafkan aku oppa.” Ucapnya memasang aegyo yang berbanding terbalik dengan dirinya beberapa menit lalu.

“berhentilah melakukan itu atau akan kutendang kau dari van ini!!”

“sudah cepat jalan!!”




Mereka meninggalkan lokasi itu,tepat saat polisi datang memeriksa TKP.

“bukankah kita sudah bisa menebak,perbuatan siapa ini?” Ucap salah seorang polisi dengan nametag Jo Hanknyeon.

“sepertinya begitu, ditanganya sudah ada tanda luka itu!” Sahut polisi lainya.

“bawa dia ke ambulance dengan hati-hati. Kita akan adakan pertemuan untuk membahas ini!! Kita punya beberapa saksi mata.” Terlihat seorang lelaki dengan pangkat kapten turun dari mobil dan segera memberi perintah.

“Baik, ketua Jonghyun!!” Semua anak buahnya menjalankan tugas.

Ketua bernama Jonghyun itu mendatangi seorang polisi yang terlihat mengamati tempat kejadian dan menganalisa.

“Apa kau menemukan sesuatu?” Tanyanya.

“jika dilihat dari luka di tanganya,sudah pasti ini perbuatan Black Death.” Ucapnya yakin.

“dan pelakunya masih sama, gadis itu.” Lanjutnya.

“bagaimana kau bisa tau?” Tanya kepala polisi itu.

“dia selalu memberikan inisial namanya di tangan korban,YK.” Jelasnya.

“Gadis yang ikat rambutnya kita temukan di kejadian seminggu lalu?” Tanyanya memastikan.

“Iya pak!!”

“kerja bagus Jungkook-ah, mungkin kau akan naik pangkat.” Senyum bangga terulas dibibirnya.

“terima kasih Jonghyun sunbae.” Lelaki pemilik gigi kelinci itu membungkuk sopan.







...







Sebuah tempat yang jauh dari perkotaan dan jauh dari jangkauan manusia,tepatnya berada di tengah hutan.

Tempat itulah yang dijadikan markas bagi 7 orang yang berada di bawah nama Black Death.

Bukan sebuah rumah luas dan memiliki banyak ruangan.

Hanya sebuah gubuk tua yang didalamnya terdapat sebuah pintu rahasia menuju markas sebenarnya di bawah tanah.

Cukup luas untuk sebuah lapangan panah,sebuah ruangan tempat gym dan tinju,sebuah lapangan untuk berlatih bertarung jarak dekat dan jauh,sebuah dapur lengkap dengan isinya,5 kamar tidur yang cukup luas dan sebuah ruangan luas tempat berkumpul dan membahas beberapa hal penting.

Tempat itu cukup terawat dan bersih,bukan kumuh seperti kebanyakan yang kalian bayangkan.

Seorang lelaki dan permpuan baru saja masuk dan merebahkan tubuhnya pada sofa panjang di ruangan terluas atau sebut saja aula.

“kalian sudah kembali? Bagaimana?” Suara seorang laki-laki yang baru kembali dari dapur dan mampir menuju ke arah mereka.

“membosankan,aku tidak suka. Dia tidak melawan sama sekali!” Jawab gadis yang diketahui bernama Hyejin itu.

“tapi berhasilakan? Tugas kalian selesai?” Ucapnya lagi.

“yakkk Younghoon,kau terlalu banyak bertanya,aku ingin istirahat saja!!” Taeyong beranjak menuju kamarnya.

“aku kan hanya bertanya?” Lelaki bernama Younghoon itu melanjutkan perjalananya yang sempat terhenti menuju ke kamarnya di sebelah kamar Taeyong.

Suara kenop pintu terbuka dari kamar paling ujung.

“kau sudah kembali? Cepat mandi lalu tidur!! Besok kau harus sekolah!!” Ucapnya tegas seperti tidak menginginkan penolakan.

“aku baru saja datang dan sudah diperintah?!! Ini menyebalkan!” Hyejin mengerucutkan bibirnya dan berjalan menuju kamarnya yang paling ujung,disamping kiri kamar Taeyong.

“cih!! Dia itu benar-benar sangat pemarah!” ujarnya pelan.

“sama sepertimu.” sahut seseorang mengagetkan laki-laki itu.

“Hm, dia benar-benar mirip sepertiku. Dan kuharap dia tidak sepertimu Som, sangat suka menggunakan make-up.” Laki-laki itu beralih pada kopi di tanganya yang masih mengepul.

“bilang saja aku cantik! Apa susahnya bilang seperti itu!! Dasar Kang Daniel tsundere!!” Ejek gadis dengan nama Jeon Somi itu.

“terserah apa katamu” Daniel terlihat lebih fokus pada kopinya.

Balck Death terdiri dari 7 anggota.















Tbc.....

Don't forget to like and comment.

Last memory-Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang