01

8.1K 744 140
                                    

Malam itu Tay dan New mengantar Gun pulang, sepanjang perjalanan Gun menangis. Tay ingin menanyakan kenapa tapi New menahannya, New tau kalau Gun sedang tidak ingin ditanya. Tay dan New sangat tau bagaimana perasaan Gun terhadap Off, mungkin semua orang GMM tau kecuali Off, atau mungkin Off selama ini tau. Entahlah, yang Gun inginkan saat ini adalah kamarnya dan mendengarkan lagu Million Reasons. Gun terlalu pusing memikirkan Off dan memilih untuk tidur sebentar, New menoleh ke belakang dan melihat Gun yang sudah terlelap.

"Tay, apa hanya perasaanku saja kalau akhir akhir ini Gun terlihat lebih sering menangis? Aku merindukan Gun yang dulu, Tay" New rasanya ingin memeluk Gun, pria kecil itu sudah melewati banyak hal, dari kecil sudah berpisah dari orang tua, Ibu nya meninggal dan sekarang mencintai pria yang tidak akan bisa mencintainya. Jika itu New, mungkin dari dulu dia sudah menyerah, dia tidak sekuat Gun. New merasakan Tay memegang tangannya, New menoleh dan melihat Tay tersenyum,  "Aku juga merasakan itu, aku juga merindukannya. Aku menunggu dimana Gun akan menyerah terhadap Off, karena Off tidak bisa mencintainya, Off terlalu mencintai Mook, semua orang tau itu" ucap Tay berusaha menangkan New yang sekarang sudah terlihat menangis. Mereka sudah sampai rumah Gun, New segera membangunkan Gun.

"Gun, kita sudah sampai." New menepuk pipi Gun, New bisa merasakan pipi Gun basah terlalu banyak menangis, pikir New.

"Apa kita sudah sampai? Maafkan Gun yang merepotkan kalian. hehehe" Kata Gun

"Gun, kita tidak merasa direpotkan, kamu tau? kita akan selalu ada buat kamu. Jadi, kalau ingin cerita, cerita saja. dan, kami menyayangimu. Jangan lupakan itu." Ucap Tay, dan Gun merasa ingin menangis saat itu juga, New segera memeluknya.

"Gun tidak apa apa, sungguh. Hari ini Gun hanya merasa sangat lelah. Gun masuk dulu ya P'Tay, New."

Gun pun segera naik ke atas kamarnya, Gun membutuhkan kasur dan lagu, rasanya Gun sudah tidak sanggup, tapi Gun terlalu mencintai Off. Gun tidak bisa menyerah apalagi berhenti mencintai Off.

Can't you give me what I'm needin', needin'

Every heartbreak makes it hard to keep the faith .

I've got a hundred million reasons to walk away

But baby, I just need one good one .

Menangis, hanya itu yang bisa Gun lakukan sekarang. Setiap malamnya, Gun selalu menangis, menangisi kebodohannya, menangisi Off. Hanya Off yang bisa membuat Gun seperti itu, hanya Off yang bisa membuat Gun seperti orang gila, iya hanya Off dan akan selalu Off. Gun selalu bertanya, Jika suatu hari nanti, Gun berhenti mencintai Off, apa Off akan mengejarnya? Seperti apa yang ada di novel yang kadang Gun baca? apa Off akan mencintai Gun? apa Gun harus mencoba berhenti mencintai Off? Gun tidak bisa, dia terlalu mencintai Off sehingga memikirkan untuk berhenti saja, Gun tidak sanggup. Gun rela jika ia harus sakit melihat kenyataan yang ada, asalkan Gun tetap diberi kesempatan untuk mencintai Off dalam diamnya. Gun memutuskan untuk mandi dan tidur, berharap ia bertemu off, walau hanya dalam mimpinya. Menyedihkan memang.

*****

Gun ada disana bersama Tay, Off tidak tau apa yang membuat Gun nyaman didekatnya dan selalu menempel seperti lintah darat saja, pikir Off. Off menyayangi Gun, seperti adiknya sendiri, tidak lebih. Off tau, sangat tau bagaimana perasaan Gun terhadapnya. Tapi Off tidak bisa berbuat apa apa, Off terlalu mencintai Kekasihnya, Ia pura pura tidak tau perasaan Gun padanya, karena ia tidak mau menyakiti pria kecil itu terlalu dalam. Off berjalan mendekati Gun.

“Gun, nanti kamu pulang sama siapa?” Off segera duduk disamping Gun, dan Off melihat mata Gun, dia tau, Gun menangis lagi.

“Mungkin naik taxi, Papii. Kenapa?” Tidak, Gun tidak boleh naik taxi, bagaimana kalau supir taxi itu melakukan hal yang macam macam terhadap Gun? bagaimana kalau Gun tidak sampai tepat waktu? Iya, Off mengkhawatirkan Gun, mengkhawatirkan adiknya, lebih tepat begitu.

It Is You ( I Have Loved )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang