"Takdir yang tidak pernah kita ketahui hanya allah lah yang mengetahui semuanya"
++-------------------------------------------++Di malam hari dimana orang-orang pada istirahat untuk tidur,beda dengan ku pada malam hari ini aku selalu memikirkan bagai mana nasipku suatu saat nanti jika benar-benar orang tuaku memindahkanku ke pesantren sedangkan aku selama ini sekolah umum.aku merasakan malu jika nanti teman-temanku yang sangat memahami agama dan sudah ber juz hafalannya sedangkan aku 1 juz aja tidak hafal.
Di malam hari ini lah aku melaksanakan sholat tahajud.aku bersujud dan menangis minta petunjuk kepada allah apa yang harus aku lakukan,Sampai-sampai aku ketiduran di atas sejadah pada malam ini.
Di pagi hari aku terbangun untuk melaksanakan sholat subuh. Selesai sholat subuh aku pergi ke dapur membantu ibu yang sedang memasak
"Assalamualaikum bu"kataku
"Waalaikumsalam,udah bangun tifah ibu kira kamu masih tidur sambil memegang si bobo boneka mu"
"Udah bu,tifahkan bangunnya emang setiap pagi bu"
"Hahah iya ibu tau kok kamu bangunnya selalu pagi,ibu cuma becanda tifah" ibu latifah tertawa melihat ekspresi anaknya yang seperti anak kecil yang tidak dapat permen.
"Kok ibu tertawa sih kan akunya emang bicara secara fakta ibu, sambil memajukan bibirnya kedepan"
"Ya habisnya wajah kamu lucu sekali,yaudah ibu minta maaf deh.
Akhirnya ibu melanjut kegiatan masak dan aku bantu ibu memotong bawang. Terjadilah keheningan beberapa waktu karena aku tidak suka keheningan aku angkat bicara
" bapak mana bu? " kataku
"Bapak kamu lagi nonton di ruang tamu"jawab ibu
"Apa bapak sholat subuh di mesjid tadi bu"
"Tidak,badan bapak mu sedikit tidak enak"
"Ooo gitu bu"
Tidak lama akhirnya masakan ibu siap dan aku membawanya ke meja makan.setelah semua hidangan sudah siap. Aku,ibu dan bapak akan menyantapnya untuk mengisi perut di pagi ini dengan penuh keheningan.
Tidak lama kemudian bapak sudah siap makan terlebih dahulu dan bekata kepadaku.
" Tifah nanti siap makan temui bapak di ruang tamu bapak mau bicara mengenai kepindahan kamu ke pesantren"
"Aku hanya menganggukan kepala" bapak akhirnya meninggal meja makan dan pergi ke ruang tamu.Di sini lah aku hanya diam untuk mendengarkan apa yang akan di bicaraka bapak kepadaku. Siap makan tadi aku langsung pergi ke ruang tamu dan ibu pergi ke dapur. Setelah bapak melihat kehadiran ku bapak mulai angkat bicara
"Tifah kamu tau kan kalau bapak akan memindahkan mu ke pesantren dan bapak sudah mendaftarkan mu ke pesantren di sebuah kota apakah kamu sudah siap?"
Aku diam beberapa waktu
"Ya pak,tifah sudah siap pak"jawabku
"Syukurlah kalau kamu sudah siap bapak senang mendengarnya, kemarin bapak pergi ke pesantren tempat sekolah barumu dan bapak juga sudah berbica sama ustadz yang punya pesantren,bapak tanya kapan kamu akan mulai masuk, ustadz itu bilang kalau kamu sudah boleh masuk mulai besok, bapak sama ibu akan mengantarkan mu besok pagi. Bapak harap hari ini kamu menyiapkan semua barangmu agar kita tidak kesiangan tiba di sekolah barumu" itulah kata yang di ucap bapak. Jujur aku sangat terkejut di saat bapak bilang kalau aku akan pindah besok tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi, aku hanya bisa menjawab
"iya pak aku akan siap-siapkan barangku hari ini"Kemudian bapak pindah duduk ke sampingku dan memelukku sambil berkata
"kamu jangan sedih tifah bapak melakukan ini demi kebaikan mu agar kamu tidah mudah sakit lagi dan memperdalam agamamu supaya menjadi anak yang Sholeh" dengan mendengar kata bapak aku menangis di pelukan bapak sambil berkata"aku tidak sedih pak, insyaallah aku janji sama bapak aku akan menjadi anak yang Sholeh seperti yang bapak harapkan"
"Bapak sayang kamu tifah"kata bapak sabil memeluk ku dan aku membalas pelukan bapak
"aku juga sayang bapak"
"Yaudah kalau begitu lebih baik kamu ke kamar beres-beres barang yang akan kamu bawa"
kata bapak
"Ya bapak" balas ku.Setelah kejadian di ruang tamu tadi aku langsung ke kamar untuk membereskan barang-barang yang akan aku bawa besok. Sebenarnya aku masih agak keberatan untuk meninggalkan desaku ini. Aku hanya bisa berdoa agar semuanya baik-baik saja.
Tak terasa hari sudah sore dan aku melaksanakan sholat ashar berdoa kepada sang pencipta agar aku menjadi perempuan Sholeh yang di harapkan bapak dan ibuku itu lh doa yang ku ucapka di setiap doaku.
Di malam hari aku tetap berada di kamar dari siap sholat Maghrib aku memandang desa kecil ku ini dari jendela kamarku. Ku hirup udara segar dan kulihat pemandangan yang indah di langit ku tatap rambulan yang begitu terang sungguh aku sangat kagum atas ciptaan Allah sangat lah sempurna.
Di saat aku memandangi keindahan itu, pintu kamarku terbuka dan muncul seorang malaikat yang selalu ada untukku selama ini yaitu seorang ibu.
Ibu ku berjalan ke arah ku dan duduk di sebelahku
"Kenapa belum tidur tifah ini kan udah hampir malam,kamu kan besok pagi akan pergi ke sekolah baru mu" kata ibu kepadaku
"Aku belum ngantuk bu, sebentar lagi aku akan tidur, aku ingin memandangi keindahan desa kecil ini sebelum aku pergi bu"jawab ku
"Kamu jangan sedih nak ibu janji sama aku ibu akan selalu ke tempatmu 1 kali sebulan bersama bapak mu dan jika kamu libur kamu juga boleh ke sini melihat kampung ini" kata ibu sambil memeluk ku.
Aku hanya bisa menangis dalam pelukan ibu.
"Ibu janji akan selalu ketempat tifah 1 kali sebulan?"
"Insyaallah ibu janji dan jika kamu kangen ibu sama bapak kan bisa juga telfon,yaudah kamu jangan sedih lagi ya sekarang lebih baik kamu tidur supaya gak kecapekan besok pagi"
Aku hanya mengangguk.
"Kalau begitu ibu keluar, selamat tidur putri manisku "kata ibuku sambil mengelus kepalaku.Setelah ibu keluar ku tutup jendela kamar kemudian ku baca doa tidur dan akhirnya aku masuk ke alam mimpi.😊😊
.
.
.
.
.
.#maaf ya buat pembaca jika ada kata salah soal ini cerita pertama ku
Beri lah aku saran buat teman yang baca cerita ku ini supaya aku bisa tau di mana kesalahan ku
Jangan jadi pembaca gelap ya kakak-kakak dan teman-teman 😍😍😘@latifahIzzatulJannah
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Takdir
RandomCerita ini adalah novel pertamaku Dalam novel ini menceritakan sebuah takdir yang dialami oleh Latifah jannatul,nama panggilan ku tifah aku berusia 17 tahun,aku tinggal bersama ibu dan bapak.aku anak satu-satunya anak bapak dan ibu yang memilik...