1.2 Marvella

12 2 0
                                    

Ella mulai membaca novelnya kembali setelah mendudukkan dirinya di ruang pojok perpustakaan, tempat favoritnya.

Ella itu, suka ketenangan dan kesendirian, dan yang di benci itu keributan dan semua hal yang menurutnya menganggu atau mengusik ketenangannya.

Dan satu-satunya tempat favorit Ella di sekolah adalah ruangan pojok di perpus. Bukan, bukan mau mesum atau apa Ella memilih di pojok. Tapi, karena ruangan pojok itu, tempat sepi yang benar-benar sepi, pokoknya nyaman buat Ella. Pasalnya di jaman sekarang ini, perpus bukan lagi tempat tenang, tapi sudah berubah menjadi tempat ribut. Iya, banyak siswa berkunjung tapi bukan untuk baca buku atau belajar. Lalu kenapa? Jawabannya adalah, tempat untuk mencari wifi dan lebih parahnya, pacaran.

Huh! Ella jadi kesal sendiri kalau mengingat kata pacaran. Pasalnya Ella pernah mengalami kejadian tak mengenakan yang menyangkut kata 'pacaran'. Jadi itu, ceritanya satu bulan lalu Ella seperti biasanya datang ke perpus dan langsung menuju ke ruangan pojok favoritnya. Waktu Ella sampai disana dia disuguhkan adegan yang merusak mata menurutnya. Disana, di tempat favoritnya, ada sepasang kekasih yang sedang berciuman, iya BERCIUMAN. Bibir sama bibir.

Dan, reaksi Ella bagaimana? Dia langsung melempar novel itu tepat ke arah kepala dua orang yang menyatu itu. Dia tidak berteriak, hanya reflek melempar novelnya. Dan ya, tepat kena kepala, dua orang yang sedang kasmaran itu langsung terkesiap dan mengaduh karna sakit. Keduanya menoleh marah ke arah Ella. Dan Ella hanya memasang wajah datarnya lalu berkata "Tempat gue jadi kotor karna kalian".

Dan kedua sepasang kekasih tadi terbengong kaget. Bukan kaget karna perkataan kasar Ella, tapi lebih kaget ke-Ella yang mau bicara pada mereka. Iya, Ella terkenal dingin, tak mau bicara, jadi kalau Ella bicara itu adalah hal yang mengejutkan.

Sudah! Ella jadi merinding sendiri mengingat adegan live yang tidak senonoh itu. Cukup satu kali Ella melihatnya, dan jangan sampai dia melihat lagi. Ella bergidik geli, ketika lagi-lagi bayangan itu muncul di kepalanya.

"Eh batu, lagi ngebayangin apa lo?" Teriak seseorang membuat Ella terperanjat kaget sampai novel yang ada di genggamannya jatuh ke lantai.

Saat sadar siapa yang membuatnya kaget, Ella mendengus kesal. Dia lagi dia lagi pikir Ella.

"Ternyata ini ya tempat persembunyian lo?" Ucap cowok itu sambil manggut-manggut mengamati tempat kesukaan Ella.

Ella hanya menatap tajam cowok itu. Ketenangannya telah terganggu, dan Ella benci itu.

"Lo kenapa sih diem mulu?" Lagi, cowok itu tetap bertanya walau Ella sudah menatapnya tajam tanda tak suka. Lalu cowok itu dengan kepolosannya ikut duduk di samping Ella.

Ella mendengus, dia benci ini. Dua minggu ini, cowok ngeselin yang ada di sampingnya ini terus mengganggunya. Ella tidak tau dia siapa, bahkan tak mengenalnya. Dan Ella tidak tau mengapa cowok itu terus-terusan mengganggunya.

Cowok itu menoleh melihat Ella yang juga sedang menatapnya dengan tatapan tidak suka. Cowok itu mengulurkan tangannya "Nama gue Galang, karna kayaknya lo penasaran gitu sama gue" ucapnya percaya diri.

Ella mengernyit, menatap uluran tangan itu lalu berdecih. Ella mau berdiri tapi ditahan oleh cowok yang baru saja mengenalkan dirinya sebagai Galang.

"Mau kemana?"

Ella tidak menjawab langsung menghempaskan tangan Galang begitu saja dan segera pergi dari tempat itu.

Galang melongo di buatnya "Dasar batu".

🍁🍁🍁🍁

MarvellaWhere stories live. Discover now