Sama terlukanya

1 1 2
                                    

"Akhh.." pekik seorang wanita yang terhempaskan ke tempat tidur "Kenapa kau sangat kasar sekali padaku?" Geram gadis itu sembari menggerakkan tubuhnya agar terduduk ditepian tempat tidur

"Sebenarnya aku tak tega menyakitimu, tapi kamu selalu membantah" tegasnya pria itu yang masih berdiri didepannya dengan menatapnya tajam "Sudah ku katakan padamu, dia sudah melupakanmu. Dia mencintai gadis lain sekarang" timbalnya dengan nada keras

"Hiks, hiks, aku tak percaya itu" gadis itu mulai menangis

Melihat hal itu, kemudian pria itu ikut duduk disampingnya dengan merangkul si gadis dengan penuh kasih nan rasa iba

"Jangan menangis ! Maafkan aku, aku tak bermaksud menyakitimu. Sudah ya" seraya mengusap punggung gadis tersebut dengan nada yang lebih lembut

"Kenapa kamu jadi baik padaku?" Gadisnya itu mendongah untuk menatap wajah pria yang merangkulnya dan menatap heran pada sikapnya yang seketika berubah

***
"Bagaimana dengannya Luis?" Tanya pria paruh baya yang Luis sebut dengan panggilan paman

"Tampaknya dia sedang tidur sekarang. Oh ya, terima kasih paman sudah mengeluarkan ku" ungkap Luis

"Itu sudah janji paman padamu. Lagipula, mana tega paman melihat kau lebih lama dipenjara"

Keduanya tersenyum sejenak lalu saling berpelukan untuk menyalurkan kasih sayang

2 hari telah berlalu,
lusa yang disebutkan kini telah tiba. Dimana Ayrish dan Jackson akan segera resmi menjadi sepasang suami-istri

"Sudah siap sayang?" Tanya Oma Rossa pada Ayrish yang masih duduk menatap cermin pad meja riasnya

Perlahan Ayrish menarik napasnya dan dihembuskannya secara perlahan pula "Insya Allah, Ayrish siap Oma" sembari menatap mata Oma dibalik pantulan cermin

Sementar disisi lainnya, ada Jackson yang nampak sangat gugup sekali, lantaran dia masih tak percaya bahwa dia akan mengucapkan Ijab Qobul setelah ini

"Kau kenapa Jack?" Tanya Rezi yang menatap pusing pada sahabatnya itu yang kini mondar-mandir tak jelas

"Apa rasanya semenegangkan ini jika ingin menikah? Kenapa aku malah takut ya Zi?" Tanyanya penuh kebingungan sendiri

"Aku memang belum tahu sih. Tapi katanya, memang seperti itulah saat mendekati Ijab Qobul. Gugup, gemetar, dan sikap tegang lainnya" jelasnya yang nampak sedikit berpikir

Tok tok ! Ketukan pintu kamar Jackson

"Masuk !" Ujar Jackson sedikit lebih keras

"Cepatlah Kak, Ayrish dan lainnya sudah menunggu dibawah" ternyata Nindilah yang mengetuk tadi

"Kenapa cepat sekali mereka datang?" Jackson malah mengeluarkan pertanyaan tak penting dan membuat Rezi dan Nindi saling pandang sejenak

"Dimana-mana itu kak, pengantin wanita yang ditunggu tamu undangan. Ini malah kebalik, pengantin prianya yang lelet, bagaimana sih?" Celetuk Nindi sehingga membuat tatapan tajam dari Jackson dan tawa geli dari Rezi

Tak lama dengan perdebatan yang tak penting itu, kini Jackson sudah duduk disamping Ayrish dan didepan mereka sudah terdapat pria paru baya yang sering disebut Penghulu

---
"Sudah bangun?" Tanya Luis pad seorang gadis yang kini tampak perlahan membuka matanya

Sedangkan gadis itu segera bangun untuk mandi dan sebagainya

"Terima kasih kamu sudah mau menampungku disini" ujar gadis itu dan duduk disofa kamarnya

"Aku akan lakukan apapun untuk membuatmu bahagia. Asal kamu tak kembali pada pria itu" balas Luis dengan tulus kemudian juga duduk disamping gadisnya itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hate With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang