Seseorang gadis sedang meminum secangkir gelas teh sambil memainkan ponselnya itu. Kehidupannya bukan semudah dengan kehidupan teman-temannya di sekolah, meskipun tampak kesepian ia tidak pernah merasakan itu
Lupakan..
Gadis itu bernama Sinana
Dan kini ia sudah melonjak remaja, dan duduk dibangku SMA kelas 10, sekolah yang jauh dari rumahnya. Meskipun Sinana sangat menyesal tidak mendengar perkataannya mama nya waktu itu, mungkin ia tidak di sekolah yang jauh itu
Kalau saja, gua dengerin kata mama, semua ga bakal seperti ini...
Tapi? Semua itu sudah tidak guna lagi, nasi sudah menjadi bubur.. Walau merasa menyesal, ia harus terpaksa, karna ini sudah takdir dia buat menjalin menjadi siswa yang baik di sekolah itu.
Matahari terus berjalan, dan tibalah saatnya langit berwarna jingga, suasana disitu sangatlah indah ditambah angin yang menyelimuti sesaat. Sinana gadis yang menyukai angin itu, sangat berharap untuk bisa menggapai nya,
Angin..
Andai saja,
Saat ini aku bersama mu
Tidak kah kamu membutuhkan bunga? Yang menari,
Di sepanjang kegelapan“Sinana" Panggil mama nya dari arah dapur
“Oh, iya ma? Kenapa? ” jawab Sinana dengan sopan
“Beliin mama, gula bentar di warung”
“Iya ma”
Sinana memang anak yang penurut, walau sedikit cerewet, itulah kekhasan dari Sinana. Kini ia harus berjuang dan menjaga kedua orang tuanya. Sinana mempunyai adik, yang pertama bernama Igin Malfo, kedua bernama Nella Christ, dan yang terakhir bernama Varo Alfa. Dan Sinana lah yang tertua di antata mereka bertiga, Sinana berusaha diri untuk menjadi seorang kakak yang lebih bertanggung jawab lagi serta lebih dewasa kepada adik-adiknya
So feel hurt..
Very hurt..
But i know..
I have family..
KAMU SEDANG MEMBACA
own mine may
Teen Fiction[Create Real story]"someone will not feel lonely and empty, when he is always smiling and happy" -sinana