DOOD - 1

26 1 0
                                    

Siang itu, Skyler terlihat sangat bahagia, entah kenapa, tak seorangpun tau, bahkan sahabatnya—Jeje sekalipun tidak tau

"sky" panggil Jeje dengan senyum yang penuh arti

"apa? Mau pinjem pr gue? Kebiasaan" gerutu Sky
"lo semalem ngapain aja?" tanya Sky sambil mencari buku pr nya

"ngebucin sama angga" jawab Jeje tanpa beban

"nih pr gue, dan ini yang terakhir kalinya gue pinjemin, kalo gue pinjemin terus, tar lo bakalan bergantung ke gue tiap kali ada pr, bucin boleh, tapi inget pr juga dong je!" omel Sky yang kesekian kalinya

"Skyler, dari kemarin juga lo bilang gitu tiap gue palak pr, tapi tetep aja tuh lo pinjemin" ucap Jeje enteng, Skyler yang terlihat emosi mencoba untuk meredakan emosi nya dan akan lebih baik jika ia pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang dari tadi meminta makan

"gue ke kantin dulu, cepetan lo salin tuh pr nya sebelum bel masuk"

"iya bebeb skyler, hush" ucap Jeje sambil mengusir Sky dengan tangannya

.
.

"ya elah penuh amet, ke mart aja deh" ucap Sky yang melihat kondisi kantin siang itu yang memang cukup rame.

Banyak sapaan yang ditujukan ke arah Sky, karena Sky memang cukup populer di sekolahnya itu.
Selain ramah, Sky juga termasuk kedalam list cewek tercantik di sekolahnya, banyak yang ingin memacarinya, namun Sky menolak mereka.

Bagi Sky, ia tidak ingin memiliki hubungan khusus dengan seluruh siswa yang menyukainya, karena menurut Sky mereka hanya memandang Sky dari fisik, mereka hanya tau Sky dari luar saja.

Tetapi, Sky juga tidak mempermasalahkan mereka yang menyukai dirinya, karena itu perasaan mereka, Sky tidak bisa melarang mereka untuk tidak menyukai dirinya.
Semua orang berhak untuk menyukai dan disukai.

Sky senang jika dirinya disukai banyak orang, bukan karena Sky memang terlalu pede, tetapi menurutnya, disukai banyak orang itu tandanya Sky memberikan kebahagiaan kepada mereka, dan tentu saja mereka memberikan kebahagiaan juga terhadap Sky.

Karena mereka, Sky merasa dihargai, merasa diinginkan kehadirannya.
Sky mampu membuat semua orang nyaman terhadapnya.

Namun,
Tidak ada satupun orang yang tau,
mengenai kelamnya hidup Sky.

Sky yang baik, yang ramah pada semua orang, yang sabar, yang selalu ceria dimata semua orang,

Bisa jadi dia adalah Sky yang rapuh, yang butuh pertolongan.

Namun Sky sendiri tidak tau bagaimana caranya untuk memperlihatkan emosinya.
Sky tidak pandai dalam mengekspresikan kekecewaannya, kesedihannya.

"bagaimana jika aku menyakiti perasannya?"
"bagaimana jika ia tidak nyaman setiap bersamaku?"
"aku ingin mereka semua tersenyum saat bersama diriku"
"aku tidak ingin membuat orang lain bersedih"

Itulah yang selalu Sky katakan pada dirinya sendiri saat bersama dengan teman-temannya.

Seluruh kebahagiaan orang disekitarnya adalah yang terpenting, sampai-sampai ia melupakan kebahagiaannya sendiri.

Dan sepertinya ia sudah lupa bagaimana bahagia,
Tidak maksudnya bahagia yang sesungguhnya.

Bukan bahagia yang pura-pura.

•••••
hello~
It's me~
Eh kok jadi Adele hehe...
KYAAAA BALIK LAGIII
DENGAN DIRIKU YANG SUPER IMUT INI UNCHH~

jijik *plak*

Jangan lupa ya untuk meninggalkan jejak like + comment sehabis baca cerita aku hihihi.

Me luh yu ol,
Cindy.

Jakarta, 8-Mar-2019

DOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang