MENUNGGU DIA KEMBALI

33 3 0
                                    

Lukisan jingga mulai  mewarnai langit angkasa menemani surya yang mulai membenamkan diri, dinginya angin yang menjadi penghujung senja menyambut kelam malam, tapi gadis ini masih betah mengukir setiap kata dalam selembar kertas mewakili jeritan hati yang terkurung dalam badai rindu.

Gadis ini tidak lain adalah Yani yang hingga kini masih tetap menunggu dan berharap bisa bertemu lagi dengan pembuat janji yang entah dimana kini...

Kenyamanan senja menghipnotis Yani menerbangkannya ke tiga tahun silam saat dia bertemu dengan lelaki misterius penjerat hati bernama Ray yang memberi rasa baru dalam hidupnya..

____________________________________
Flashback

Taman yang jadi saksi awal semua kesakitan dan hadirnya sinar baru

Yani sudak tak sabar membaca novel yang baru saja dibeli sepulang sekolah. Yani terlihat begitu nyaman berada di taman ini. Yani memang sangat menyukai taman apa lagi danau buatan yang ada di sana yang seakan membuat setiap orang lupa bahwa sedang berada di tengah hiruk pikuk kota tak pernah tidur.

Tapi, rencananya untuk menikmati keindihan taman sambil membaca novel yang dibawanya, berakhir begitu saja, tubuhnya membeku bersama hati yang mulai hancur seiring butiran bening yang meluncur dari kedua mataanya. Yani sudah tak dapat mendefinisikan perasaannya kini saat matanya menangkap sepasang kekasih yang tak asing baginya, mereka terlihat begitu saling menyayangi seqkan ingin membuat irih setiap mata disana. Perlahan Yani mulai melangkah mendekati sepasang kekasih itu..

Yani memandangi sepasang kekasih yang tak lain adalah kekasihnyaa Aldy dan sahabatnya Andin.

"Y..yani, ka..ka..mu kok ada disini?"tanya Aldi gugup saat menyadari siapa yang tengah berdiri dihadapannya

"iya, ngapain elo di sini ganggu aja. Ga ada kerjaan lain apa?"ketus Andin sarat akan ketidaksukaan akan kehadiran Yani

"Andin, lo kok tega banget ama gw? Kita kan sahabat. Kamu juga kak kok tega?" tanya Yani mulai terisak karna masih tidak percaya melihat apa yang dilakukan kekasih dan sahabatnya atau yang lebih tepat mantan sahabatnya itu

"hah? sahabat? Siapa? Gw? Udah deh Yan ga usah munafik gitu, elo pikir gw mau gitu terus-terusan jadi bayangan lo. Asalkan lo tau ya, gw tuh udah capek jadi bayang-bayang" ucap Andin tanpa rasa bersalah

"cukup Andin" bentak Aldi "Yani, kamu jangan salah paham dulu sayang, ini semua gak kaya yang kamu lihat kok. kakak bisa jelasin"lanjut Aldi coba meraih tangan Yani.

"Stop... ngak ada lagi yang perlu kakak jelasin, aku sudah lihat semuanya. Aku gak nyangka kalian akan setega ini sama aku dan aku kecewa banget ama kaka, jadi lebih baik hubungan kita sampai disini aja, aku harap kakak bisa bahagia sama Andin" jelas yani menepis tangan Aldy yang coba menggengam tangannya

"tunggu Yani, kak mohon dengerin dulu penjelasan kakak" ucap Aldi memohon agar Yani mau mendengar perjelasannya

"udahlah Dy, Yani harus tau kalau kita saling cinta dan dia cuma parasit buat kamu, kamu sendiri kan yang ngomong kalau kamu udah bosan sama Yani yang kekanak-kanakan" ujar Andin menusuk hati Yani

Plakkk......
Satu tamparan mendarat di pipi Andin

"Lo diem.... Asal lo tau gw nyesel udah ngelakuin ini dan gw gak ada rasa sama lo" bentak Aldy, andin hanya diam saat mendengar bentakan aldy

Mendengar pegakuan Andin, Yani semakin hancur, lututnya lemas dan tubuhnya seperti akan luruh. Untung saja cowok misterius bernama Ray yang belakangan ini menemaninya saat Aldy hilang tanpa kabar, dengan sigap merengkuh tubuh Yani kedalam pelukannya.

"sudah cantik jangan menangis lagi, cowok kaya dia gak pantas  ditangisin" ucap Ray sambil mendekap tubuh Yani

"sory bro, lebih baik elo jauhin tangan lo ari pacar gw dan gak usah ikut campur, ini urusan gw sama pacar gw. Jadi lo gak usah ikut campur" bentak Aldy mendorong tubuh Ray menjauhi Yani

Jejak Kenangan Besama SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang