inilah pilihanku

17 3 0
                                    

Angin dingin mulai berhembus masuk dari jendela tua menerpa tubuh kecil Yani yang sedang duduk merenungkan perjalanan kisah cintanya yang begitu membingungkan, air mata tak mau berhenti membasahi kedua pipinya, gejolak hebat kini sedang melanda hati dan fikirannya. Baru saja Yani merasakan warna - warni cinta, namun kini semua itu terancam berakhir. Enntah mana yang harus Yani pilih mempertahankan cintanya ataukah menepati janji yang terlanjur iya buat kepada orang tuanya. Jika Yanu memilih untuk mempertahankan cintanya maka pastilah orang tuanya akan kecewa, namun jika Yani memilih untuk menepati janji dia harus kehilangan orang yang dia cintai sekali lagi.

Akhirnya walau hati hancur yani memilih untuk mengorbankan cinta dengan menepati janji kepada orang tuanya, karena menurut yani itu adalah keputusan terbaik dan biarlah Yani yang merasakan sakit itu.
Diambilnya ponsel miliknya lalu mulai menelfon sesorang

"Hhaalo Al, aku mau ngomong sesuatu sama kamu" ucap Yani terisak dengan air mata yang tak berhenti mengalir

"Kok suara kamu kaya orang yang lagi nangis. Kamu baik-baik aja kan?" tanya Aldy khawatir

"aku gak apa-apa kok Al. Aku mau bilang mungkin lebih baik hubungan kita cukup sampai disini aja, Aku harap kamu bisa ngerti" ucap Yani semakin terisak

"Emangnya salah Aku apa sampe kamu mau putusin aku? Kalo aku punya salah aku minta maaf" balas aldy bingung

"Al kamu ngak salah apa-apa kok, tapi mungkin ini yang terbaik"jelas Yani

"Kalau itu memang maunya Kamu aku bakalan ikutin mau kamu. Tapi, yang perlu kamu tau aku akan selalu menyayangi kamu" ucap Aldy

Waktu terus berlalu dan hari terus berganti, perlahan Yani mulai belajar melupakan Aldy dan menyimpan rapi semua kenangan didalam hatinya. Tak terasa waktu begitu cepat berputar, setahun kini telah berlalu sejak kejadian itu dan Yani tak pernah lagi bertemu dengan Aldy, entah kemana Aldy pergi Yani tak mau terlalu memikirkan semua itu karena Yani lebih memilih menjalani hidupnya kembali seperti sebelum iya mengenal apa itu cinta.

Tapi, disaat Yani telah menyimpan rapi semua kenangannya Aldi datang lagi dan kembali berusaha mengetuk pintu yang mulai tertutup dengan perhatian yang terus diberikan kepada Yani, kini Yani mulai merasa takut perasaan yang duluh telah iya tutup akan terbuka kembali.

"Tuhan jika memang kami tidak ditakdirkan untuk bersama, kenapa kau menghadirkan dia lagi di hidupku. Mengapa Tuhan?" Air mata tak pernah berhenti mengalir dari kedua mata yani yang sedang duduk ditebing, bahkan langit sore yang selalu iya nantikan pun tak dapat menghiburnya

"gak baik tau menyalahkan Tuhan tentang semua yang terjadi di hidup kita" tubuh yani seakan membeku mendengar ucap seseorang dari arah belakang. Yani sangat mengenal suara itu dan benar saja saat Yani menengok ke belakang ternyata lelaki itu adalah Aldy

"aku boleh gak duduk disini" tanya Aldy

"iya boleh" ucap Yani datar dan cepat-cepat mengahapus air mata yang sedari tadi mengalir

"udah lama ya gak kita gak ketemu, kamu ga berubah masih cengeng kaya dulu" ejek aldy

"nyebelin banget sih" kesal Yani dan berniat untuk pergi dari sana. Tapi, aldy menahan tangannya

"mau kemana? jangan marah dong" ucap Aldy menahan tangan Yani.

"apaan sih, lepasin tangan aku" ucap Yani kesal. Lalu duduk lagi, Aldy pun melepaskan genggaman tangannya

"udah lama yah kita gak ketemu, kamu tau ga, ga ada hari tanpa alu merindukanmu. kamu kangen ga ama aku?" tanya Aldy.

"aku juga kangen sama kamu" ucap Yani dalam hati

"kok diem aja? Tapi, ga apa-apa lah bisa sedekat ini sama kamu aja aku udah senang. Apa lagi kalo kamu mau balikan lagi ama aku" ucap Aldy sambil menatap lurus kedepan

"itu semua gak mungkin Al, lebih baik kita sahabatan aja" jelas Yani, walaupun sebenarnya hatinya ingin kembali bersama, tapi Yani sadar semua itu tidak mungkin

"gak apa-apa walaupun kamu cuma ngangep aku sebatas sahabat, tapi aku akan nungguin kamu sampai kamu siap untuk menjadi yang terakhir di hati aku" ucap Aldy

Tak terasa air mata kembali menetes dari kedua mata Yani saat menyadari betapa pahitnya pejalanan cintanya.

Walaupun hubungan mereka kini hanya sebatas sahabat. Namun pada kenyataannya, di hati mereka masih meyimpan Rasa yang sama. Walau, sekarang perasaan itu tak mungkin bersatu, tapi satu hal yang mereka yakini jika memang mereka ditakdirkan bersama, Tuhan pasti akan menyatukan mereka kembali walau jarak memisahkan, cinta pasti tau kemana dia harus pulang.

"Jika Tuhan menakdirkan rasa untuk bersama. Takdir pasti akan menuntun langkah insan hingga temu dapat menyempurnahkan rasa walau jarak memisahkan, karna cinta selalu tau kemana harus kembali"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jejak Kenangan Besama SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang