Aneh?

93.1K 1.1K 59
                                    

"Keajaiban tidak akan pernah ada jika sesuatu tidak pernah terjadi."





Bugh



Aku tertabrak. Lalu ku mendongak melihat siapa yang menabrak ku,



'Sial'

Batinku.

—/—

"P-pagi."

Aku langsung menunduk setelah melihatnya. Ya benar saja itu 'dia', Lelaki berperawakan tinggi bekas teman lamaku. Astaga, kenapa disaat seperti ini.

"Kenapa telat? Kau ingin melupakan tugas mu? Ini."

Bugh

Sebuah tas terlempar ke arahku namun dengan reflek siaga aku menangkapnya. Jinjja.

"T-tidak, maafkan aku. Tadi pagi aku telat bangun dan bahkan aku tidak sempat sarapan a-asal kau tahu." Jawabku, masih sambil menunduk.

"Apa itu menjadi urusanku? Tatap aku jika bicara." Tegasnya.

"Maaf."

Akhirnya ku beranikan diri untuk menatapnya.

Disaat melihatnya, rasa kesal dan amarahku yang sedari ku tahan perlahan meluap. Dia lebih menyeramkan hanya dengan melihatku dengan tatapan datarnya itu. Lalu apa-apaan itu matanya? Tajam sekali seperti ingin menusukku hidup-hidup. Ingin ku colok saja rasanya namun apa daya, aku tidak bisa.

Sungguh sial bukan? Padahal aku sebal setengah mati dengannya.

"Cepat bawakan hingga ke kelas ku tanpa ada noda sedikitpun."

Setelah mengatakan itu, ia langsung berlalu begitu saja. Heol!

"Hya! Brengsek! Hhh aku tak percaya ini. Ingin sekali ku pukul kepala besarnya itu." Ocehku saat ia sudah pergi.

Ku melihat ke kanan dan ke kiri, semua siswa terlihat sedang menatapku dengan berbagai macam ekspresi. Masa bodoh, aku lelah dan kesal sekali. Huhu dan aku lapar!

Aku segera bergegas ke kelas Lelaki menyebalkan itu untuk menaruh tasnya, rutinitasku di beberapa hari terakhir ini. Teman-teman Lelaki itu juga seolah sudah biasa melihat ku masuk dan melakukan hal ini. Ingin rasanya ku buang tas miliknya, namun aku masih ingin merasakan bernafas dengan baik untuk waktu kedepan.

Sekarang giliranku sedikit berlari untuk menuju kelasku sendiri. Sepertinya aku akan telat masuk. Kim-Ssaem, Guru Sejarah ku selalu datang 5 menit sebelum bel masuk berbunyi, dan sudah akan mengabsen kehadiran meski belum waktunya. Tidak adil memang tapi aku sangat menyukai pelajarannya, pelajaran Sejarah dan pelajaran Bahasa adalah pelajaran favoritku.

—At Class—

Author POV

Aman.

Itulah yang dirasakan Nicky saat melihat keadaan kelasnya, rupanya Kim-Ssaem ternyata belum datang. Sebuah rekor yang menguntungkan. Nicky dengan tenang masuk dan menghampiri tempat duduk-nya yang berada di urutan hampir paling belakang. Teman sebangkunya yaitu Chungha terlihat sedang mencari sesuatu di dalam tasnya.

More?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang