#Chapter 2
Sampai sekarang aku pun bingung. Mengapa aku bisa menyukaimu meskipun kurasa sangat singkat?
Jawabannya sih simple sebenarnya..
Kamu selalu membuat aku merasa nyaman, hal tersebut kurasa lewat perhatianmu, perlakuanmu, bahkan senyum manismu itu.
Mengingat senyum-mu pesan ku hanya sedikit, tidak bertele-tele.
"Makan-nya, jikalau punya senyum jangan terlalu manis dong".
"Sepertinya, aku pun yakin gula tidak semanis senyuman manis-mu itu, deh".
"Atau memang senyum-mu itu berasal dari nenek moyangnya gula? Sehingga manisnya terasa amat-amat manis?"
Ah sudahlah, sedang tidak ingin aku bergurau. Disini aku ingin menceritakan bahwa sampai saat ini pun aku memang masih tidak biasa-biasa saja.
Kau mengatakan sendiri bahwa aku membuatmu nyaman dibandingkan pria tersebut, namun nyatanya yang selalu menjadi prioritasmu adalah pria itu.
Kenapa bisa?
Aku merasa bingung, tentang apa yang kamu rasakan saat ini.
Kenapa bisa?
Kamu menjalani sebuah hubungan dengan 2 pria sekaligus?
Kenapa bisa?
Kamu menjalaninya dengan senang dan merasa tidak mengerti ada aku yang merasa tersakiti.
Hebat sekali memang, kamu tuh..
Idolaaaaa hatiku untuk membuat rasa sakit...
Terlebih, yang paling bodoh adalah aku masih saja bisa bertahan jelas-jelas sudah terang-terangan melihatmu dengannnya.
Kau pun pernah berkata.. Bahwasanya untuk tidak lagi bermain-main soal perasaan. Namun nyatanya? Kau sangat lihai sekali dalam memerankannya.
Jika seperti ini, apalagi yang harus kupercaya padamu? Berkata sesuai hati saja pun kamu tak sanggup.
Maaf, bukan bermaksud menutut. Aku berkata memang sesuai kenyataan.
Kamu..
Datang dan pergi sesukamu, ibarat sebuah rumah yang tak punya pintu untuk ku beri salam.
-------------------
Next, 3#
YOU ARE READING
Tergores #1
RomanceIa adalah pria yang memiliki keinginan untuk mencintai sebuah wanita yang memang sudah di dambakan. Namun sayangnya, ia menemukan kepahitan semata, cintanya bertepuk sebelah tangan dan harapannya sirna. Selamat membaca, semoga senang~ #Bersederhanal...