Katy Kim, Summer 20x2
"Ya ampun, panasnya!" Gerutu Katy sambil berkali-kali mengipasi lehernya dengan kipas tangan. "kapan tukangnya datang sih?"
Gadis itu sudah punya janji dengan tukang reparasi AC hari ini. Entah kenapa di pertengahan musim panas ini ACnya mulai bertindak aneh dan menjengkelkan. Ternyata dia sakit. Menyusahkan saja, sakit saat dirinya sangat diperlukan!
Karena yang ditunggu tak kunjung datang, Katy mengambil dompetnya, berniat untuk keluar dari gedung apartemennya dan mencari sesuatu yang dingin di minimarket dekat sini.
"Mau kemana, Katy?"
Katy menoleh mendengar namanya dipanggil saat dirinya baru saja keluar dari unit apartemennya. Ah, pemuda ini lagi. Si Justin, tetangga sebelahnya yang suka sok akrab. Entah kenapa ada perasaan tidak nyaman setiap melihatnya.
"Mencari sesuatu yang menyejukkan." Jawab Katy.
"AC mu rusak?"
"Kenapa tahu?" Tanya Katy kaget.
"Intuisi?" Jawab Justin asal sambil tertawa. "Sudah panggil tukang?"
Entah kenapa mereka sekarang malah berjalan beriringan dan masuk ke lift bersama.
"Sudah. Tapi tidak datang-datang. Menyebalkan."
"Mau aku perbaiki?" Tanya Justin.
"Memang bisa?"
"Tidak lupa kan aku pernah memperbaiki mesin cucimu?"
"Nanti aku disuruh bayar lagi." Bibir Katy mencucu mengingat musim dingin tahun lalu pengering mesin cucinya rusak sampai Katy tidak punya baju lagi untuk dipakai karena bajunya basah semua. Justin menawarkan untuk memperbaikinya dan berhasil, tapi setelah itu pemuda itu minta dibayar.
"Itu tidak banyak, kan?" Justin tertawa kecil. Seingatnya dia hanya minta ditraktir sup jamur di restoran depan apartemen mereka. Cukup untuk menghangatkannya di musim dingin saat itu.
"Kali ini mau minta apa?"
Justin terlihat berpikir. Kemudian sesaat setelah mereka melewati lobby apartemen dia menjawab, "Ada film yang ingin kutonton, bagaimana?"
Wajah Katy berubah jelek. Berpapasan dengan Justin saja membuat perasaannya tidak enak. Apalagi kalau harus menghabiskan waktu berdua seperti waktu itu. Apalagi kali ini menonton film? "Aku pikir pikir dulu."
"Ketuk pintuku saja kalau jadi." Kata Justin lalu menepuk kepala Katy dan berjalan melewati gadis yang kini sudah berdiri di depan minimarket itu. Katy bisa melihat pemuda itu langsung menaiki bis yang kebetulan baru sampai di halte.
Dengan cuek Katy mengangkat bahu dan berjalan masuk ke mini market. Sambil memilih es krim di freezer Katy tiba-tiba dapat pikiran seperti ini, kenapa selalu ada perasaan tidak nyaman ya saat melihat Justin? Tapi kalau sudah mengobrol sebentar entah kenapa rasa itu menghilang, malah berubah jadi... Nyaman? Tenang? Katy tidak tahu. Aneh.
Jadi ingat dulu. Saat Katy tiba-tiba terbangun di pagi hari musim semi setahun yang lalu, tanpa ingat apapun.
Katy Kim, Spring 20x1
Gadis belum berhenti menangis sejak satu jam yang lalu. Dia merasa sangat takut. Terbangun tanpa bisa mengingat siapa dia, siapa keluarganya, apa yang dia lakukan. Gadis itu tidak ingat apapun. Takut.
Dia tahu siapa namanya. Katy. Katy Kim. Itupun setelah membongkar apartemennya dan akhirnya menemukan tanda pengenal di dalam dompetnya.
Katy Kim, lahir tanggal 5 bulan Maret. Entah kebetulan atau apa, hari ini tanggal 5 bulan Maret. Tepat hari ulangtahunnya. Tapi selain itu Katy tidak ingat apapun lagi. Tidak tahu apapun tentang dirinya sendiri. Katy bahkan tidak tahu harus bertanya pada siapa. Takut. Takut sekali.
YOU ARE READING
Mojitale
FanfictionYou put everything inside, and it taste good Start- February 7th, 2018