Hari Pertama Mengajar

1.9K 111 5
                                    

.

.

.

Warning : Harem Sanji, ALL x Uke Sanji.

.

.

.

.

.

Cicit cuit... cicit cuit...

Ah... sungguh pagi hari yang indah, disertai lantunan merdu dari burung-burung gereja yang mengawali aktifitas si pemuda pirang dua puluh lima tahun, yang sekarang— lagi sibuk-sibuknya memberikan 'morning kiss' pada pria berkulit gelap dengan surai coklat yang juga memakai dua anting bulat yang masing-masing menghias daun telinganya.

Gin, adalah nama dari sosok yang sekarang lagi—aseli males banget beranjak dari tempat tidur dan masih kekeuh memeluk pinggang si blonde yang lebih muda dua tahun darinya itu.

"Hei, sudahlah, aku harus segera pulang, kalau tidak, Ichiji konoyaro itu tidak akan membiarkan kita bertemu lagi"

Satu kecupan mendarat di kening megkerut Gin. Sanji memberikan seulas senyum sebelum mengusap puncak surai coklat tersebut.

"Dan juga hari ini adalah hari pertamaku untuk mengajar di SMA, aku tidak mau menghancurkannya dengan datang terlambat"

Oke. Dengusan kesal mulai keluar dari mulut sang kekasih, pria coklat dua puluh tujuh tahun itu segera duduk sembari menggaruk kepalanya kesal.

"Ichiji lagi, minggu lalu Niji, minggu lalunya lagi Yonji, minggu lalu dari yang lalunya Reiju, terus minggu depan kau mau bilang karena ayahmu, begitu? Ayolah Sanji, kita sudah empat tahun pacaran, apa tak ada alasan lain selain keluarga idiotmu itu?"

Sanji cuma bisa memberikan senyum kecil ngeliat pacar tercintanya merajuk. Dibelainya lembut pipi Gin lalu dikecupnya lagi. "Hei, jangan seperti bocah, kau lebih tua dariku, tenanglah, nanti malam kita masih bisa bermain, oke?"

Sekarang, Sanji malah mengeluarkan jurus andalannya, yaitu...

Memasang senyuman menggoda.

Sumpah! Seksi banget cok, sampai Gin aja gak kuat ngambek lama-lama dan akhirnya luluh.

Dia pun memeluk Sanji lalu menghela nafas pelan.

"Hah... ayo kawin lari saja, aku ingin kita terus bersama tanpa ada batasan waktu"

Mendengarnya Sanji langsung tertawa kencang, dia mendorong Gin lalu mencubit hidung pacarnya gemas. "Biar ku ingatkan lagi ya, sayang, aku tidak akan menikah, kecuali... dengan wanita"

Dengan begitu, Sanji melepaskan diri dari Gin, ia membenarkan dasinya yang sempat berantakan sebentar, lalu melirik sekilas wajah pacarnya yang lagi merengut tapi tetap tak diindahkannya.

"Oke, Sampai nanti malam" pamit Sanji dengan senyuman tipis terukir diwajahnya.

Kaki jenjang si blonde menuruni anak tangga satu-persatu, sementara satu tangannya mengambil sebatangan rokok guna menemani bibirnya yang kesepian.

"OOOIII KUSO GAKIII! KEMANA SI PEMALAS BODOH ITU!"

Sanji mendelik, di bawah sana terlihat seorang kakek tua yang masih bugar dengan kumis kepang dua, satu kaki kayu, dan juga topi koki yang super panjang berteriak padanya. Tentu Sanji ingat kalau dia sedang berada di restoran Baratie, sudah sering malah dia menginap di tempat ini sebagai pelariannya dari rumah yang tidak nyaman. Ditambah lagi, Gin juga karyawan di restoran ini, bagi Sanji seluruh isi Baratie sudah seperti rumah dan keluarganya sendiri. Kalau boleh dikatakan, kakek tua itu berperan sebagai ayah angkatnya, Gin sebagai kekasihnya, dan koki-koki Baratie sebagai anak mereka.

PERSAINGAN KETAT! [ VinsBrosxSanji ] | [ Harem!UkeSanji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang