(+) bonchap two

10.3K 1.4K 123
                                    

selama dua hari itu ya bener adanya soal renjun mulai ngajak secil jalan-jalan yang sebenernya secil sendiri ngga tau ada tempat sebagus itu dikota yang selama ini dia tinggali.

hari terakhir sebelum secil bener-bener pindah ke tanggerang renjun ngajak secil jalan-jalan ke taman kota.

janjian distasiun secil nyampe dengan pakaian ala kadarnya yaitu pake sweater putih dan celana jeans dan sekarang tengah mencari keberadaan laki-laki yang tadi membuat janji dengannya.

tampak rambut renjun dari kejauhan dan membuat secil reflek meneriakkan nama renjun sembari berlari kecil, “KAK RENJUN!”

yang punya nama menoleh lalu ketawa sembari melambaikan tangannya dan secil malah terpesona sama pakaian yang renjun kenakan karena ngebuat renjunㅡ tampak lucu?

yang punya nama menoleh lalu ketawa sembari melambaikan tangannya dan secil malah terpesona sama pakaian yang renjun kenakan karena ngebuat renjunㅡ tampak lucu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

secil membuyarkan lamunannya, “udah nunggu lama, kak?” tanyanya dan dijawab gelengan oleh renjun

“yuk?” ajak renjun sembari menyodorkan tangannya ke arah secil dan secil menatapnya dengan semburat merah muncul dipipinya lalu meraih telapak tangan renjun itu dengan malu-malu kemudian tersenyum kaku, “i-iya.”

renjun mengantri beli tiket dan sekarang mereka nunggu kereta yang sebentar lagi sampai sembari menunggu secil duduk dibangku yang disediakan stasiun sembari bersenandung kecil dan membuat renjun mau tak mau gemas melihat tingkah secil.

“nyanyi apa, cil?”

merasa seperti ke-gep secil berhenti bersenandung lalu tertawa kaku, “ah nggak, hehehe.”

renjun cuma ketawa aja abis gemes mau nyubit tapi dia inget bukan siapa-siapa?

kereta nyampe dan buru-buru renjun sama secil naik dan penuhlah isi kereta itu dengan lautan manusia dan ngebuat renjun sama secil berdesak-desakkan.

disamping secil ada bapak-bapak tua yang sedari tadi melihat ke arah secil dengan tatapan aneh dan secil jelas risih, renjun peka lalu menarik secil supaya berada didepannya.

dan jadilah secil di depan hadapan renjun dengan bersandar pada pintu kereta  dan renjun didepannya memegang gantungan tangan yang disediakan.

secil senyum kecil lalu bergumam, “makasih banyak kak.”

renjun ngangguk dan nggak lama kereta berhenti dengan mendadak dan ngebuat semua isinya jadi oleng karena tak bisa menahan badannya dan itu terjadi terhadap renjun juga yang mau oleh ke depan.

pintu kereta terbuka dan jelas orang-orang pada berdesak-desakkan keluar ngebuat renjun terdorong-dorong dan ngebuat renjun ngelepas pegangannya digantungan lalu menahan dirinya dengan menaruh tangannya dipintu kereta yang tertutup sebagai tumpuan.

secil jelas kaget, wajahnya dan wajah renjun terbilang cukup dekat sekarang dan semburat merah mulai muncul dimukanya karena malu.

“sebentar ya, cil.” kata renjun yang keliatan peka secil risih dengan posisi seperti ini dan secil hanya mengangguk patuh

sesampainya ditaman kota, renjun dan secil jadi wisata kuliner disana mencoba berbagai makanan disana.

“enak cil?” tanya renjun menatap secil yang sedang asik melahap makanannya

secil mengangguk, “mau coba kak?”

renjun ragu, “boleh?”

secil ngangguk lagi, “nih, enak banget!”

secil menyodorkan sendoknya ke arah renjun dan renjun dengan senang hati menerima dan melahap makanan itu.

“enak, cil.”

secil bangga lalu melirik ke arah photobox yang dekat dengan mereka kemudian menunjuk photobox itu, “kesitu yuk kak!”

renjun ikutan menoleh lalu tersenyum, “ayo.”

dan jadilah photobox itu destinasi terakhir mereka disini dan tampak raut bahagia dari muka mereka.

“ayo gaya kak!” suruh secil

renjun gemas lalu tangannya reflek mencubit pipi secil sampai yang empunya pipi meringis kesakitan,

“kok aku dicubit?!” gerutunya

renjun tertawa, “abis kamu lucu.”

mereka mengambil hasil photobox itu lalu membagi dua untuk mereka masing-masing.

“nih, bagian kamu.” kata renjun, “makasih ya buat hari ini.”

“a a, nggak. justru aku yang makasih karena kak renjun nggak seperti kebanyakan orang yang kalau nerima sticky notes aneh itu pasti dibuang.” kata secil

“iya, kamu hati-hati ya cil disana? cari teman sebanyak mungkin dan kalau bisa kirim sticky notes ke laki-laki yang mirip dengan saya ya cil?” pesan renjun dan membuat secil terdiam sebentar karena sedih kemudian tersenyum

“iya kak! makasih udah buat hari terakhir aku disini jadi lebih berharga ya kak, terimakasih kenangannya.”

“iya, makasih juga ya karena kamu ngirim sticky notes itu dan berhasil saya jatuh hati ke kamu, dan perlu kamu tau saya berterimakasih banget sama yang udah buat sticky notes itu didunia karena apa? karena berkat itu saya bisa ketemu makhluk ciptaan tuhan yang manis lucu kaya kamu.”

“see you on top ya cil.”

a/n
pada komen ngegantung yaudah ni dikasih, gak ngegantung kan?! 😭

sticky notesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang