L1

6.1K 412 31
                                    

Zoeyraya Gavaputri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zoeyraya Gavaputri

"ZOEY!!!!"

BLAM

Seorang gadis yang baru saja menutup pintu dengan debaman keras itu tertawa sampai sampai meremas perutnya yang terasa keram karena terlalu banyak tertawa. Merasa senang setelah mengerjai Cordelia Khansa, sahabatnya. Zoey menghentinkan tawanya saat mengingat dia kembali berulah dengan menghabiskan cake keju favorit Khansa. By the way, Khansa sekarang sendirian di apartemen mewah karena kedua orang tua Khansa sedang berada di Jakarta. Zoey sih yakin, sebentar lagi Khansa akan menerornya dengan ratusan chat dan panggilan telepon, yah bagaimanapun Khansa takut sendirian, apalagi sendirian di apartemen semewah itu.

Zoey juga keluar hanya sebentar, rencananya Zoey akan ke toko kue dan mengganti cake yang di makannya tadi.

Perempuan dengan rambut hitam panjang dan berponi itu menekan tombol lobby pada lift, namun sebelum pintu lift benar benar tertutup sebuah tangan menghalanginya dan pintu lift kembali terbuka.

Seorang pria dengan setelah jaz biru tuanya masuk, rambut hitamnya disisir ke belakang menampakkan jidat bersihnya. Zoey yang melihat pria tampan di depannya sedikit tertegun, bagaimanapun Zoey salah satu perempuan yang akan menikmati karya Tuhan di depannya ini.

"Lantai berapa?" Pria tersebut menunduk menatap Zoey yang memang lebih pendek darinya. Zoey tergagap namun sedetik kemudian tersenyum tipis.

"Lobby." Ucap Zoey pelan, pria itu mengangguk, lantas menekan tombol lobby.

"Saya lihat kamu keluar dari apartemen nomor 92." Lagi, pria itu memecahkan keheningan. Zoey menoleh lantas mengangguk.

"Apartemen sahabat gue-tunggu kok paman bisa tau?" Heran Zoey.

"Aaron, jangan panggil saya paman, saya belum setua itu." Aaron menggaruk pelipisnya yang tidak gatal, sedikit terganggu dengan panggilan 'paman' yang disematkan perempuan di depannya ini.

"Lo belum jawab bertanyaan gue." Mengabaikan ucapan Aaron. Zoey bersedekap dada menatap Aaron dari ujung kepala sampai ujung sepatunya.

"Tadi saya lihat kamu keluar dengan tertawa keras." Jawab Aaron tenang. Berbanding terbalik dengan Zoey yang nampak salah tingkah. First impressionnya hancur.

"Apa itu ganggu lo?."

"Tidak"

Zoey memicingkan matanya, melihat Aaron yang nampak tenang juga elegan. Zoey sebenarnya heran, pria yang mangaku bernama Aaron ini sangat percaya diri mengajak seseorang yang bahkan tidak dikenal pria itu.

LIEBETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang