1. Permulaan

179 25 0
                                    

Senin, 3 Desember 2018

Sore itu langit terlihat indah. Tumpukan awan menutup langit biru yang luas. Kim Ahrin baru saja pulang dari makam kedua orangtuanya. Terlihat jelas senyum indah yang tepancar di wajahnya yang cantik. Hatinya begitu senang, seolah doa yang baru saja dia panjatkan didengar oleh Tuhan yang kemudian di sambut senyum bahagia dari mendiang orangtuanya. 

Langkahnya begitu semangat ketika menyusuri jalanan, tak lama kemudian Ahrin sudah sampai di halte bus. Sambil menunggu bus yang datang Ahrin melihat ke sekelilingnya. 

"Hey Kim Ahrin" terdengar seseorang memanggil ahrin dari kejauhan. ahrin mencoba mencari sumber suara tetapi dia tidak berhasil menemukannya.

"KIM AHRIN" suara panggilan terdengar lagi. kali ini lebih keras dari sebelumnya.

"SEBELAH SINI, DISEBERANG KANAN" teriak sumber suara. Ahrin menoleh sesuai dengan sumber suara. Ternyata yang memanggil Ahrin adalah sahabatnya, Kim Doyoung yang berada di minimarket. Dengan cepat ahrin berlari ke arah sahabatnya tersebut, yang disambut senyuman oleh doyoung.

 Dengan cepat ahrin berlari ke arah sahabatnya tersebut, yang disambut senyuman oleh doyoung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"hahaha, sepertinya kamu sudah harus menggunakan kacamata rin. bahkan melihat sahabatmu yang tampan saja sudah tidak bisa" Ejek doyoung yang dibalas pukulan kecil di pundak doyoung oleh ahrin.

"hahaha berhentilah meledek" sahut ahrin. mereka pun duduk di luar minimarket, di kursi-kursi yang memang telah disediakan.

"baiklah-baiklah. kau habis dari tempat itu lagi?" tanya doyoung, yang dibalas anggukan oleh ahrin.

"kau masih sama, masih bersikap baik kepada semua orang" ucap doyoung lagi. ahrin hanya tersenyum mendengar perkataan sahabatnya itu.

"kau juga masih sama, lihatlah bagaimana bisa seorang bos perusahaan hanya makan mie instan di minimarket? sikap pelit mu harus di hilangkan kim doyoung" ledek ahrin kepada doyoung

"ini bukan pelit. ini namanya menikmati hidup tau! oh iya bagaimana dengan pekerjaan mu? apa semua berjalan lancar?" kimdoyoung mencoba mengalihkan pembicaraan

"ya.. seperti biasa, kau tau kan bagaimana nasib sahabatmu ini" ahin membuang napas panjang

"tidak beruntung, hahaha" kim doyoung tertawa puas. "tapi kebetulan, rekanku sedang mencari sekretaris pibadi untuk membantunya, gajinya tentu tidak sedikit. Tetapi, kau harus siap bekerja di bawah tekanan. Karena rekanku yang satu itu sedikit.... kau tau" doyoung menaruh jari di dahinya "gila" tambah doyoung, lalu di sambut suara tawa dari ahrin dan doyoung.

"hey.. kau tau kan bahwa sahabatmu ini juga sudah tidak waras? asalkan itu pekerjaan yang halal, aku akan menerimanya. Apalagi kau bilang gajinya lumayan" sahut ahrin

"Baiklah kalau begitu, besok pagi aku akan menjemputmu dan mengantarmu ke tempat rekan ku. Sebagai saran, sebaiknya kau besok memakai rok mini maka aku yakin kau pasti di terima olehnya"ucap doyoung yang lagi-lagi disambut tawa oleh keduanya.

PRESSURE | Jung JaehyunWhere stories live. Discover now