Love Happy Ending part 2
.
.
.
.
.
1 bulan kemudian...Author POV...
Sudah 1 bulan Irene bekerja menjadi pengawal pribadi Chanyeol sang pangeran. Akan tetapi, ia sama sekali tidak dapat melakukan aktivitas ia sebagai seorang manusia. Bagaimana tidak. Chanyeol terus-menerus memerintah Irene tanpa ada habisnya. Bahkan, ketika Irene hendak tidur pun sang pangeran tetap mengerjai pengawalnya itu."Park Chanyeol!!" Irene kesal ketika Chanyeol memerintahkan hal-hal yang tidak penting yang tak harus dikerjakanannya.
Walaupun begitu Irene tetap mengerjakan pekerjaannya sebagai seorang pengawal pangeran karena ia sangat menbutuhkan tempat tinggal.
"Jika karena bukan kabur dari rumah. Aku tak akan mau diperintah begini"
Irene memasuki toko bunga. Banyak bunga yang dijual disana. Tak ada bedanya dengan wajah wanita itu. Cantik.Ia mengelilingi toko bunga itu dan matanya tertuju pada bunga lili kesukaannya.
"Yeopo"
"Bunga rose pink dengan 200 tangkai" Sang pemilik toko bunga menebak tanpa mendengarkan apa yang akan irene katakan.
"Bagaimana kau tahu ahjussi?"
"Aku tahu segalanya tentang pangeran. Tunggulah disini. Akan ku siapkan dahulu"
"Baiklah ahjussi!"Irene masih melihat-lihat bunga di seluruh toko itu. Namun pandangannya masih tertuju pada bunga lili dekat meja kasir yang dijual di toko itu. Ia kembali duduk di kursi dekat jendela toko bunga langganan istana. Sembari melihat-liat bunga, sesekali ia melihat banyak orang berlalu lalang di pasar. Ia tersenyum bahagia.
Pemilik toko menghampirinya dan memberikan bucket bunga yang diinginkan oleh pangeran.
"Igeu, irene"
Irene mendongakkan kepalanya dan tersenyum, "Ah! Gomawo ahjussi!"
"Ahjussi?"
"Kau ahjussi kan?"
"Aku tak setua itu Irene" jawabnya santai. "Namaku Cho Kyuhyun" tambah pria yang tak lain adalah Cho Kyuhyun - Pemilik toko bunga langganan istana.
Irene hanya tersenyum malu dan pergi meninggalkan toko bunga itu.~~~
Flash Back On...
"Appa sudah menjodohkanmu dengan pria pilihan appa"
"Tapi appa aku belum mau menikah"
"Kau mau melihatku mati karena kau belum menikah Joo Hyun-ah" kini Ayahnya memasang wajah memelas untuk meminta belas kasihan dari sang anak. Memerintah sang anak untuk segera menikah dengan pria yang telah dipilihkan oleh ayahnya itu.
Namun, sepertinya Irene menghiraukan wajah memelas sang ayah. Dan seolah-olah tak peduli.Bae Yong Joon, nama ayahnya yang tak lain adalah perdana menteri dari istana desa sebrang. Pria itu pun memiliki ikatan dengan keluarga kerajaan park sebrang sana.
"Lusa kau menikah, joo hyun-ah"
Irene hanya terdiam dan meninggalkan ruang kerja sang ayah tanpa menghiraukan sang ayah yang terus berteriak memanggil namanya.Irene tengah berdiri dan tak berhenti membolak balikan badannya. Ia terus berfikir mencari jala keluar agar ia tak di jodohkan oleh kedua orang tuanya itu. Hingga sampai, ia tak memiliki ide lain selain pergi dari rumah.
Tok..tok..tok..
Tiba-tiba suara ketukan pintu kamar terdengar jelas. Ketika pintu kamar terbuka, Irene telah berlari meninggalkan kamarnya melalui jendela kamarnya. Ia tak mendapatkan jalan lain selain pergi dari rumah. Irene fikir mungkin itu jalan yang tebaik.
"Mian appa"
Irene melompat dari pagar rumahnya dan meninggalkan sang ayah dan ibunya yang tengah bahagia menyiapkan pernikahan dirinya.Flash Back OFF...
Irene terus berjalan pulang menuju istana. Ketika diperjalanan seseorang terus mengikutinya. Irene melihat dari arah cermin salah satu etalase toko dipasar yang ternyata adalah orang perintah ayahnya. Irene terus berlari menghindari orang perintah ayahnya.
Namun, orang tersebut tetap mengikutinya tanpa henti. Tiba-tiba ada sebuah tangan menariknya ke dalam tempat persembunyian. Irene terus meronta-ronta. Namun, tangan itu tetap membawa Irene menjauh dari arah pasar. Irene mendongakkan kepalanya dan melihat wajah pemilik tangan itu.
"Diamlah" pria itu menghimpit badan Irene.
"Apa yang kau lakukan!"
Pria itu menunjukan ke arah cermin mobil yang tak jauh dari arah mereka. Irene melihat orang perintah ayahnya masih mencari dirinya.
"Orang-orang itu masih mencari dirimu"
Irene masih terpaku dalam dekapan pria yang tak ia kenali itu. Orang-orang yang tadi mengejarnya sudah tak lagi berada di tempat.
"Bisakah kau melepaskanku" pinta Irene halus.
Pria itu dengan sigap melepaskan pelukannya. Ia tersenyum ke arah Irene, "Mianheo"
"Gwenchanaa"
"Kemana kau pulang?" tanya pria di hadapannya itu.
"Istana Park. Karena aku sedang terburu-buru, kau memiliki kertas dan pena?" tanya Irene terburu-buru.Pria di depannya itu memberikan secarik kertas dan pena kepada Irene. Dengan cepat Irene menuliskan no yang dapat dihubungi oleh pria itu.
Ini no telepon kantor, Nanti akan ku hubungi lagi sebagai tanda terima kasih" Irene Berlalu meninggalkan pria itu yang tengah mematung, terkejut tiba-tiba Irene memberikan no telepon kantor dimana Irene bekerja.
Pria itu hanya tersenyum, ia menyimpan secarik kertas tadi ke dalam saku kemejanya, "Wanita yang menarik"
POV End...Chanyeol POV...
Ada hal yang menjadi perhatianku kali ini. Di depanku sudah ada pria yang tak lain adalah Kim Jongin - Sahabatku dari semasa aku kecil. Bahkan ia tahu semua rahasiaku. Ia telah kembali dari negeri orang. Pergi untuk melanjutkan studynya.
"Sudah lama tuan mama kita tak bertemu"
"Kau ini, tak usah menyebutku begitu disini" bisikku kepada Kai.
"Arraseo, tuan mama" balas Kai meledekku.
Aku pun tersenyum bahagia ketika bersamanya. Bahkan, ketika dengannya aku dapat menahankan emosi jahilku. Aku hanya berharap, ada seseorang yang juga dapat menghentikan ide jahilku.
"Kau melamun mama" tebak Kai melihatku melamun. "Ah ne, tadi aku bertemu wanita di pasar. Sunggu cantik" tambahnya mengagungkan wanita yang ia temui di pasar.
"Aku tak yakin cantik"
"Sangat cantik, bahkan ia memberikan aku no telepon istana mu ini"
Mataku membulat ketika Kai berbicara seperti itu. Siapa wanita yang memberikan no telepon kantor istana kepadanya.Apakah Irene? Ah tak mungkin. Mungkin aku salah menebak.
"Siapa nama wanita itu?" tanyaku penasaran.
Kai meledekku, ia hanya diam tak menjawab dan hanya mengatakan, "Ini rahasiaku"
POV End...
.
.
.
.
.
To Be Continued

YOU ARE READING
Love Happy Ending
FanfictionThis story inspired by 100 Days my prince. tapi, aku coba merubah jalan ceritanya. masih prolog sabar. msh memikirkan ide Chanyeol Irene cast lain menyusul PROLOG "Aku menyukai menjahili dia. Bahagia melihatnya. Dia milikku. Hanya milikku" - Chanye...