23. Puisi Rindu

14 0 0
                                    

Sayup-sayup kudengar suaramu
Kubuka mata ternyata hanya mimpi belaka
Samar-samar kulihat sekelebat bayangmu
Kukejar, namun ternyata hanya halusinasiku saja

Rindu ini sudah pada batas kewajaran
Hatiku seakan disergap rasa dingin berkepanjangan
Otakku seakan lumpuh akan pemikiran
Aku rindu
Kubilang aku rindu

Tapi, kau seakan tuli
Kau seakan tak melihat
Aku ditemani oleh sepi
Kau pergi tanpa kembali
Hilang bagai telah dijemput malaikat menuju Tuhan

N.T.R
Surabaya, 09 Januari 2019

Catatan Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang